Kabupaten Waropen
Kabupaten Waropen yang beribukota Botawa merupakan kabupaten pesisir utara Provinsi Papua dengan tambahan 2 gugus pulau kecil. Kabupaten Waropen berdasarkan letak astronomis terletak pada posisi 135093’00” – 137042’00” Bujur Timur dan 3035’00” – 2012’00” Lintang Selatan. Secara keseluruhan Kabupaten Waropen memiliki luas wilayah 10.847,91 km2. Kabupaten ini memiliki batas-batas wilayah yaitu: Bagian Utara berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Yapen, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Puncak, Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Nabire dan Sebelah Timur berbatasan dengan kabupaten Mamberamo Raya. Sampai dengan tahun 2016 Kabupaten Waropen terdiri dari 12 Distrik dengan Kampung sebanyak 117 Kampung, Distrik-distrik tersebut adalah: Distrik Waropen Bawah, Distrik Inggerus, Distrik Urei Faisei, Distrik Oudate, Distrik Wapoga, Distrik Masirei, Distrik Risei Sayati, Distrik Demba, Distrik Walani, Distrik Kirihi, Distrik Wonti, Distrik Soyoi Mambai. Distrik Kirihi memiliki luas wilayah terluas yaitu 2.326,39 km2dan Distrik Urei Faisei adalah Distrik dengan luas wilayah terkecil.
Kondisi Geografis
Topogarfi Kabupaten Waropen sangat berfariasi mulai dari wilayah dataran rendah sampai dengan wilayah pegunungan yang cukup terjal, pada dataran rendah terdapat rawa dan tanah kering sedangkan pada wilayah pegunungan terdapat bukit dan gunung-gunung yang cukup tinggi juga beberapa sungai besar dan sungai kecil. Daratan Kabupaten Waropen sendiri masih banyak tertutup hutan lebat serta adanya morfologi perbukitan.
Kependudukan
Pada tahun 2016 jumlah penduduk Kabupaten Waropen berdasarkan proyeksi yang dilakukan terhadap data sensus penduduk tahun 2010 adalah sekitar 28.803 jiwa. Distribusi penduduk ini paling banyak terdapat di Distrik Urei Faisei yang mencapai 7.446 jiwa dan yang paling sedikit adalah Distrik Wonti yang berjumlah 903 jiwa. Rata-rata penduduk perkampungnya adalah 247 jiwa per kampung, jumlah penduduk laki-laki adalah 14.687 jiwa dan penduduk perempuan 14.116 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 104.04, kelompok umur 0-4 tahun adalah yang paling banyak yaitu sebanyak 3.667 jiwa.
Jumlah Orang Asli Papua (OAP)
OAP di Kabupaten Waropen berjumlah 32.477 Jiwa Tersebar Di 12 Distrik di Kabupaten Waropen dengan rincian:
Laki – Laki : 17.212 Jiwa
Perempuan : 15.265 Jiwa
Dengan Jumlah Kepala Keluarga Sebanyak: 8.121 KK. Jumlah Presentasi OAP Di Kabupaten Waropen terhadap jumlah penduduk di Kabupaten Waropen Sebesar 77,12 persen dengan jumlah Orang Asli Papua (OAP) Sebanyak 32.477 jiwa dan jumlah penduduk Kabupaten Waropen sebanyak 42.111 jiwa.
Indeks Pembangunan Manusia
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik Provinsi Papua tahun 2016, Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Waropen beberapa tahun terakhir secara berturut-berturut mengalami kenaikan, tahun 2014 sebesar 61,97, tahun 2015 naik lagi menjadi 62,35 dan tahun 2016 sebesar 64,10.
Pendidikan
Pada tahun ajaran 2015/2016 Kabupaten Waropen memiliki 50 Sekolah Dasar (SD), 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 10 Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan (SMU & SMK, dengan jumlah murid yaitu: SD sebanyak 4.293 murid, SMP sebanyak 1.652 murid, SMU sebanyak 2.682 murid dan SMK sebanyak 1.197 murid, sementara jumlah guru: SD sebanyak 353 guru, SMP sebanyak 343 guru, SMU sebanyak 173 guru dan SMK sebanyak 104 guru. Rasio murid-guru secara keseluruhan di Kabupaten Waropen yaitu SD sebesar 12,85, SMP sebesar 2,83 dan SMA sebesar 14. Angka rasio 12.85 menunjukan bahwa 1 guru mengajar 12-13 murid. Pada tahun 2016 Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kabupaten Waropen yaitu umur 7-12 tahun mencapai 96,41, umur 13-15 tahun mencapai 100,00 dan umur 16-18 tahun mencapai 87,37.
Kesehatan
Hingga tahun 2016, di Kabupaten Waropen tersedia 11 Puskesmas, 26 Puskesmas Pembantu (Pustu), 9 Poliklinik, 2 Polindes dan Puskesmas Keliling yang terdiri dari: 1 Perahu, 10 roda 2 dan 8 roda 4, terdapat pula 4 Apotik. Keberadaan sarana penunjang saja tidak cukup tanpa dibarengi oleh ketersediaan tenaga medis yang mumpuni, untuk itu telah tersedia 9 Dokter Umum, 20 Bidan dan 52 Perawat yang tersebar di wilayah-wilayah di kabupaten ini yang diharapkan mampu mendukung masyarakat dalam menjaga kesehatannya. Pada tahun 2016 Angka Harapan Hidup di Kabupaten Waropen mencapai 68.02.
Pertanian
Pertanian dan perkebunan di Kabupaten Waropen memiliki potensi namun masih di kelola secara tradisional oleh penduduk. Pada tahun 2015, Badan Pusat Statistik Kabupaten Waropen mencatat luas panen tanaman hasil pertanian mencapai 722 Ha, luas tanam tanaman pangan di Kabupaten Waropen tertinggi ada pada tanaman padi yaitu sebesar 235 Ha kemudian tanaman jagung seluas 149 Ha, jumlah tanaman holtikultura strategis di Kabupaten Waropen pada tahun 2013 tercatat sebesar 274.546 tanaman dimana jumlah tersebut di dominasi oleh pohon pisang yang berjumlah mencapai 299.354 pohon. Hasil sayu-sayuran di Kabupaten Waropen di dominasi oleh kacang panjang, tomat dan cabai, luas tanam kacang panjang mencapai 15 Ha kemudian tomat mencapai 12 Ha dan cabai sebesar 10 Ha. Pada tahun 2015 rata-rata produksi padi Kabupaten Waropen sebesar 3,4 ton/ha, dengan rumah tangga terbanyak di Distrik Inggerus dan Distrik Urei Faisei, sedangkan rata-rata produksi jagung dan kacang tanah di Kabupaten Waropen masing-masing sebanyak 1.85 dan 1.06 ton/ha. Pisang merupakan pohon yang paling banyak di tanam di Kabupaten Waropen, dengan hasil produksi sebanyak 210 ton. Untuk perkebunan, terdapat produksi kelapa, kakao, kopi, kelapa sawit, lada dan vanili dari lahan seluas 1.317 Ha, namun angka itu baru kurang dari satu persen dari lahan potensial yang tersedia.
Kehutanan
Luas hutan Kabupaten Waropen mencakup 57 persen dari luas Kabuapten ini, dari komposisi ini lebih dari separuh hutan yang berada di pesisir selat Saireri berstatus hutan produksi dengan potensi kayu yang cukup besar. Hasil produksi hutan tersebut mencakup kayu kelompok Meranti, Rimba Campuran dan kayu Indah, kelompok Meranti terdiri dari Kayu Matoa, Kayu Merbau, kayu Mersawa, Kayu Kenari, kayu Nyatoh, Kayu Resak, Kayu Pulai, kayu damar, Kayu Arau Caria, Kayu Kapur, Kayu Batu, Kayu Mangga Hutan, Kayu Celtis dan Kayu Cina. Sedangkan kolompok kayu campuran terdiri dari kayu ketapang, kayu binuang, kayu Bintangur, Kayu Terentang, Kayu Dipa, Kayu Bugis, Kayu Cempaka dan Kayu Pala Hutan. Kelompok kayu Indah terdiri dari jenis dahu, kayu Linghua dan kayu Kuku.
Disebut “Tanah Bakau” karena sebagian wilayah Kabupaten Waropen didominasi tanaman bakau atau ekosistim hutan mangrove yang merupakan perpaduan antara 2 habitat yaitu teristik dan akuatik, perpaduan ini menjadikan ekositim hutan mangrove memiliki karakteristik yang khas. Kawasan hutan mangrove di Kabupaten Waropen tumbuh dibagian pesisir pantai, hampir diseluruh distrik memiliki kawasan hutan mangrove kecuali Distrik Kirihi. Kawasan hutan mangrove dibagian utara Kabupaten Waropen seluas 1,2.111,23 ha yang tumbuh memanjang di pesisir pantai mulai dari muara kali Sanggei Distrik Urei Faisei sampai dengan Distrik Sawai, sedangkan kawasan hutan mangrove dibagian barat Kabupaten Waropen memiliki luas 6.498,85 ha yang tumbuh dipesisir Distrik Waropen Bawah dan Distrik Inggerus. Pemerintah Kabupaten Waropen mengembangakan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu pada ekosistem mangrove saja, tetapi mencakup pemanfaatan buah dan daun, lebah madu, sylvosfishry hingga ekowisa, adapun produk-produk yang di hasilkan adalah, sabun, selai, sirop dan dodol.
Peternakan
Peternakan di Kabupaten Waropen terbagi menjadi 3, yaitu ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas. Tahun 2014 di Kabupaten waropen terdapat 1.407 ekor ternak besar yaitui, sementara dari ternak kecil ada 6.253 ekor yang terdiri dari 1.532 ekor kambing/domba dan 115.207 ekor babi. Dari ternak unggas ada 17.893 ekor yang terdiri dari 17.675 ekor ayam kampung dan 17.675 ekor itik.
Perikanan
Kabupaten Waropen subur dan kaya akan sumber daya hayati sehingga Kabupaten ini memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi seperti terdapat berbagai jenis ikan pelagis, ikan demersal, udang dan kepiting yang memilki nilai ekonomi. Berdasarkan hasil monitoring survei hasil penangkapan nelayan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Waropen memperoleh dugaan nilai potensial lestari senilai 142.332 ton/tahun dan upaya optimum penangkapan baru mencapai 19.700 ton atau 13,55 persen hasil ini menunjukan kondisi perikanan tangkap di Kabupaten Waropen masih dalam keadaan batas tidak mengalami kelebihan batas tangkap, hal ini karena sistim penangkapan masih sangat konfensional, masyarakat nelayan belum menggunakan alat penagkapan ikan modern dan masih menggunakan pukat udang.
Potensi budidaya perikanan turut dikembangkan di Kabupaten ini, di beberapa Distrik masyarakat sudah melaksanakan budidaya taripang. Kondisi wilayah Kabupaten Waropen sangat cocok untuk budidaya laut, budidaya air tawar dan tambak, oleh karena itu untuk mendukung usaha budidaya nelayan perlu diberi bantuan modal dan teknik budidaya yang baik. Pengolahan perikanan Kabupaten Waropen masih relatif kecil, produksi ikan asin dalam setahun hanya mencapai 0,5 ton/tahun sedangkan produksi ikan asap di Distrik Masirei tidak lebih dari 0,12 ton/tahun. Hingga saat ini semua hasil produksi perikanan dari Kabupaten Waropen masih terfokus pada komsumsi rumah tangga dan penjualan di pasar rakyat ditambah dengan prasarana perikanan yang belum ada sehingga dampak yang ditimbulkan dari hal ini adalah produktifitas nelayan dan usaha perikanan masih sangat rendah. Untuk mendorong jumlah produksi hasil perikanan Kabupaten Waropen perlu adanya prasarana perikanan yang cukup dan secepatnya dilaksanakan agar pendapatan perkapita masyarakat nelayan dapat meningkat. Pada tahun 2015 ada sebanyak 10.60 rumah tangga usaha penagkapan ikan di Kabupaten Waropen, apabila dilihat berdasarkan distriknya, maka Distrik Urei Faisei merupakan Distrik yang jumlah rumah tangga penangkapan ikannya paling banyak yaitu berjumlah 322 rumah tangga kemudian diikuti oleh Distrik Waropen Bawah dan Distrik Wonti sebanyak 185 dan 125 rumah tangga, sedangkan Distrik dengan jumlah rumah tangga usaha penangkapan ikan paling sedikit adalah Distrik Wapoga jumlahnya 19 rumah tangga.
Pada tahun 2016 ada sebanyak 2.513 rumah tangga perikanan laut. Adapun peralatan yang paling di gunakan adalah perahu tanpa motor yaitu, sebanyak 1.599 rumah tangga yang menggunakan peralatan ini, adapun peralatan penangkapan lainnya adalah perahu motor tempel sebanyak 806 unit dan kapal motor sebanyak 15 unit. Sementara produksi perikanan tahun 2016 adalah sebanyak 1.988 ton, jumlah produksi perikanan terbanyak terdapat di wilayah Distrik Urei Faisei dan Distrik Waropen Bawah.
Pariwisata
Potensi Pariwisata di Kabupaten Waropen yaitu Wisata alam, Wisata Bahari, Wisata Religi dan Ekowisata. Objek wisata yang ada di daerah ini antara lain: Pulau Nau, Pantai Sarafambai, Pantai Batu Zaman dan Pantai Ronggaiwa. Pada tahun 2016, jumlah akomodasi hotel di Kabupaten Waropen yakni hanya 1 hotel, hotel ini berada di Distrik Urei Faisei dengan jumlah kamar sebanyak 35 kamar dan tempat tidur 66 unit. Berbeda dengan tahun 2015 di mana ada lebih banyak kamar dan tempat tidur di hotel yang bersangkutan yaitu sebanyak 36 kamar dan 68 tempat tidur.
Transportasi
Akses untuk mendukung potensi wilayah di Kabupaten Waropen antara lain telah di kembangkan prasarana fisik seperti Bandara Botawa, Bandara Marikai (runway 579x27m), dan Bandara Waren (kapasitas dwt) dan Pelabuhan local Barapasi. Transportasi laut di Kabupaten Waropen menjadi urat nadi perindustrian barang dari luar kabupaten karena letaknya di pinggir laut. Tahun 2016 tercatat 1.139 kunjungan kapal yang masuk ke Kabupaten Waropen dengan total penumpang yang datang dan berangkat adalah sebanyak 82.316 orang.
Energi
Bedasarkan data tahun 2014 jumlah unit pembangkit tenaga listrik sebanyak 4 unit yang berada di Distrik Waropen Bawah. Jumlah kapasitas yang terpasang ada sebanyak 2.400 dengan kemampuan mesin sebesar 1.560 kw. Pertamina selaku distributor BBM, pada tahun 2016 telah menyediakan bensin sebanyak 2.850 ton atau sebanyak 237.5 ton setiap bulannya, sedangkan untuk solar Pertamina mendistribusikan sebanyak 380 ton atau sebanyak 31.67 ton setiap bulannya.
Kondisi Geografis
Topogarfi Kabupaten Waropen sangat berfariasi mulai dari wilayah dataran rendah sampai dengan wilayah pegunungan yang cukup terjal, pada dataran rendah terdapat rawa dan tanah kering sedangkan pada wilayah pegunungan terdapat bukit dan gunung-gunung yang cukup tinggi juga beberapa sungai besar dan sungai kecil. Daratan Kabupaten Waropen sendiri masih banyak tertutup hutan lebat serta adanya morfologi perbukitan.
Kependudukan
Pada tahun 2016 jumlah penduduk Kabupaten Waropen berdasarkan proyeksi yang dilakukan terhadap data sensus penduduk tahun 2010 adalah sekitar 28.803 jiwa. Distribusi penduduk ini paling banyak terdapat di Distrik Urei Faisei yang mencapai 7.446 jiwa dan yang paling sedikit adalah Distrik Wonti yang berjumlah 903 jiwa. Rata-rata penduduk perkampungnya adalah 247 jiwa per kampung, jumlah penduduk laki-laki adalah 14.687 jiwa dan penduduk perempuan 14.116 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 104.04, kelompok umur 0-4 tahun adalah yang paling banyak yaitu sebanyak 3.667 jiwa.
Jumlah Orang Asli Papua (OAP)
OAP di Kabupaten Waropen berjumlah 32.477 Jiwa Tersebar Di 12 Distrik di Kabupaten Waropen dengan rincian:
Laki – Laki : 17.212 Jiwa
Perempuan : 15.265 Jiwa
Dengan Jumlah Kepala Keluarga Sebanyak: 8.121 KK. Jumlah Presentasi OAP Di Kabupaten Waropen terhadap jumlah penduduk di Kabupaten Waropen Sebesar 77,12 persen dengan jumlah Orang Asli Papua (OAP) Sebanyak 32.477 jiwa dan jumlah penduduk Kabupaten Waropen sebanyak 42.111 jiwa.
Indeks Pembangunan Manusia
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik Provinsi Papua tahun 2016, Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Waropen beberapa tahun terakhir secara berturut-berturut mengalami kenaikan, tahun 2014 sebesar 61,97, tahun 2015 naik lagi menjadi 62,35 dan tahun 2016 sebesar 64,10.
Pendidikan
Pada tahun ajaran 2015/2016 Kabupaten Waropen memiliki 50 Sekolah Dasar (SD), 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 10 Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan (SMU & SMK, dengan jumlah murid yaitu: SD sebanyak 4.293 murid, SMP sebanyak 1.652 murid, SMU sebanyak 2.682 murid dan SMK sebanyak 1.197 murid, sementara jumlah guru: SD sebanyak 353 guru, SMP sebanyak 343 guru, SMU sebanyak 173 guru dan SMK sebanyak 104 guru. Rasio murid-guru secara keseluruhan di Kabupaten Waropen yaitu SD sebesar 12,85, SMP sebesar 2,83 dan SMA sebesar 14. Angka rasio 12.85 menunjukan bahwa 1 guru mengajar 12-13 murid. Pada tahun 2016 Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kabupaten Waropen yaitu umur 7-12 tahun mencapai 96,41, umur 13-15 tahun mencapai 100,00 dan umur 16-18 tahun mencapai 87,37.
Kesehatan
Hingga tahun 2016, di Kabupaten Waropen tersedia 11 Puskesmas, 26 Puskesmas Pembantu (Pustu), 9 Poliklinik, 2 Polindes dan Puskesmas Keliling yang terdiri dari: 1 Perahu, 10 roda 2 dan 8 roda 4, terdapat pula 4 Apotik. Keberadaan sarana penunjang saja tidak cukup tanpa dibarengi oleh ketersediaan tenaga medis yang mumpuni, untuk itu telah tersedia 9 Dokter Umum, 20 Bidan dan 52 Perawat yang tersebar di wilayah-wilayah di kabupaten ini yang diharapkan mampu mendukung masyarakat dalam menjaga kesehatannya. Pada tahun 2016 Angka Harapan Hidup di Kabupaten Waropen mencapai 68.02.
Pertanian
Pertanian dan perkebunan di Kabupaten Waropen memiliki potensi namun masih di kelola secara tradisional oleh penduduk. Pada tahun 2015, Badan Pusat Statistik Kabupaten Waropen mencatat luas panen tanaman hasil pertanian mencapai 722 Ha, luas tanam tanaman pangan di Kabupaten Waropen tertinggi ada pada tanaman padi yaitu sebesar 235 Ha kemudian tanaman jagung seluas 149 Ha, jumlah tanaman holtikultura strategis di Kabupaten Waropen pada tahun 2013 tercatat sebesar 274.546 tanaman dimana jumlah tersebut di dominasi oleh pohon pisang yang berjumlah mencapai 299.354 pohon. Hasil sayu-sayuran di Kabupaten Waropen di dominasi oleh kacang panjang, tomat dan cabai, luas tanam kacang panjang mencapai 15 Ha kemudian tomat mencapai 12 Ha dan cabai sebesar 10 Ha. Pada tahun 2015 rata-rata produksi padi Kabupaten Waropen sebesar 3,4 ton/ha, dengan rumah tangga terbanyak di Distrik Inggerus dan Distrik Urei Faisei, sedangkan rata-rata produksi jagung dan kacang tanah di Kabupaten Waropen masing-masing sebanyak 1.85 dan 1.06 ton/ha. Pisang merupakan pohon yang paling banyak di tanam di Kabupaten Waropen, dengan hasil produksi sebanyak 210 ton. Untuk perkebunan, terdapat produksi kelapa, kakao, kopi, kelapa sawit, lada dan vanili dari lahan seluas 1.317 Ha, namun angka itu baru kurang dari satu persen dari lahan potensial yang tersedia.
Kehutanan
Luas hutan Kabupaten Waropen mencakup 57 persen dari luas Kabuapten ini, dari komposisi ini lebih dari separuh hutan yang berada di pesisir selat Saireri berstatus hutan produksi dengan potensi kayu yang cukup besar. Hasil produksi hutan tersebut mencakup kayu kelompok Meranti, Rimba Campuran dan kayu Indah, kelompok Meranti terdiri dari Kayu Matoa, Kayu Merbau, kayu Mersawa, Kayu Kenari, kayu Nyatoh, Kayu Resak, Kayu Pulai, kayu damar, Kayu Arau Caria, Kayu Kapur, Kayu Batu, Kayu Mangga Hutan, Kayu Celtis dan Kayu Cina. Sedangkan kolompok kayu campuran terdiri dari kayu ketapang, kayu binuang, kayu Bintangur, Kayu Terentang, Kayu Dipa, Kayu Bugis, Kayu Cempaka dan Kayu Pala Hutan. Kelompok kayu Indah terdiri dari jenis dahu, kayu Linghua dan kayu Kuku.
Disebut “Tanah Bakau” karena sebagian wilayah Kabupaten Waropen didominasi tanaman bakau atau ekosistim hutan mangrove yang merupakan perpaduan antara 2 habitat yaitu teristik dan akuatik, perpaduan ini menjadikan ekositim hutan mangrove memiliki karakteristik yang khas. Kawasan hutan mangrove di Kabupaten Waropen tumbuh dibagian pesisir pantai, hampir diseluruh distrik memiliki kawasan hutan mangrove kecuali Distrik Kirihi. Kawasan hutan mangrove dibagian utara Kabupaten Waropen seluas 1,2.111,23 ha yang tumbuh memanjang di pesisir pantai mulai dari muara kali Sanggei Distrik Urei Faisei sampai dengan Distrik Sawai, sedangkan kawasan hutan mangrove dibagian barat Kabupaten Waropen memiliki luas 6.498,85 ha yang tumbuh dipesisir Distrik Waropen Bawah dan Distrik Inggerus. Pemerintah Kabupaten Waropen mengembangakan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu pada ekosistem mangrove saja, tetapi mencakup pemanfaatan buah dan daun, lebah madu, sylvosfishry hingga ekowisa, adapun produk-produk yang di hasilkan adalah, sabun, selai, sirop dan dodol.
Peternakan
Peternakan di Kabupaten Waropen terbagi menjadi 3, yaitu ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas. Tahun 2014 di Kabupaten waropen terdapat 1.407 ekor ternak besar yaitui, sementara dari ternak kecil ada 6.253 ekor yang terdiri dari 1.532 ekor kambing/domba dan 115.207 ekor babi. Dari ternak unggas ada 17.893 ekor yang terdiri dari 17.675 ekor ayam kampung dan 17.675 ekor itik.
Perikanan
Kabupaten Waropen subur dan kaya akan sumber daya hayati sehingga Kabupaten ini memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi seperti terdapat berbagai jenis ikan pelagis, ikan demersal, udang dan kepiting yang memilki nilai ekonomi. Berdasarkan hasil monitoring survei hasil penangkapan nelayan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Waropen memperoleh dugaan nilai potensial lestari senilai 142.332 ton/tahun dan upaya optimum penangkapan baru mencapai 19.700 ton atau 13,55 persen hasil ini menunjukan kondisi perikanan tangkap di Kabupaten Waropen masih dalam keadaan batas tidak mengalami kelebihan batas tangkap, hal ini karena sistim penangkapan masih sangat konfensional, masyarakat nelayan belum menggunakan alat penagkapan ikan modern dan masih menggunakan pukat udang.
Potensi budidaya perikanan turut dikembangkan di Kabupaten ini, di beberapa Distrik masyarakat sudah melaksanakan budidaya taripang. Kondisi wilayah Kabupaten Waropen sangat cocok untuk budidaya laut, budidaya air tawar dan tambak, oleh karena itu untuk mendukung usaha budidaya nelayan perlu diberi bantuan modal dan teknik budidaya yang baik. Pengolahan perikanan Kabupaten Waropen masih relatif kecil, produksi ikan asin dalam setahun hanya mencapai 0,5 ton/tahun sedangkan produksi ikan asap di Distrik Masirei tidak lebih dari 0,12 ton/tahun. Hingga saat ini semua hasil produksi perikanan dari Kabupaten Waropen masih terfokus pada komsumsi rumah tangga dan penjualan di pasar rakyat ditambah dengan prasarana perikanan yang belum ada sehingga dampak yang ditimbulkan dari hal ini adalah produktifitas nelayan dan usaha perikanan masih sangat rendah. Untuk mendorong jumlah produksi hasil perikanan Kabupaten Waropen perlu adanya prasarana perikanan yang cukup dan secepatnya dilaksanakan agar pendapatan perkapita masyarakat nelayan dapat meningkat. Pada tahun 2015 ada sebanyak 10.60 rumah tangga usaha penagkapan ikan di Kabupaten Waropen, apabila dilihat berdasarkan distriknya, maka Distrik Urei Faisei merupakan Distrik yang jumlah rumah tangga penangkapan ikannya paling banyak yaitu berjumlah 322 rumah tangga kemudian diikuti oleh Distrik Waropen Bawah dan Distrik Wonti sebanyak 185 dan 125 rumah tangga, sedangkan Distrik dengan jumlah rumah tangga usaha penangkapan ikan paling sedikit adalah Distrik Wapoga jumlahnya 19 rumah tangga.
Pada tahun 2016 ada sebanyak 2.513 rumah tangga perikanan laut. Adapun peralatan yang paling di gunakan adalah perahu tanpa motor yaitu, sebanyak 1.599 rumah tangga yang menggunakan peralatan ini, adapun peralatan penangkapan lainnya adalah perahu motor tempel sebanyak 806 unit dan kapal motor sebanyak 15 unit. Sementara produksi perikanan tahun 2016 adalah sebanyak 1.988 ton, jumlah produksi perikanan terbanyak terdapat di wilayah Distrik Urei Faisei dan Distrik Waropen Bawah.
Pariwisata
Potensi Pariwisata di Kabupaten Waropen yaitu Wisata alam, Wisata Bahari, Wisata Religi dan Ekowisata. Objek wisata yang ada di daerah ini antara lain: Pulau Nau, Pantai Sarafambai, Pantai Batu Zaman dan Pantai Ronggaiwa. Pada tahun 2016, jumlah akomodasi hotel di Kabupaten Waropen yakni hanya 1 hotel, hotel ini berada di Distrik Urei Faisei dengan jumlah kamar sebanyak 35 kamar dan tempat tidur 66 unit. Berbeda dengan tahun 2015 di mana ada lebih banyak kamar dan tempat tidur di hotel yang bersangkutan yaitu sebanyak 36 kamar dan 68 tempat tidur.
Transportasi
Akses untuk mendukung potensi wilayah di Kabupaten Waropen antara lain telah di kembangkan prasarana fisik seperti Bandara Botawa, Bandara Marikai (runway 579x27m), dan Bandara Waren (kapasitas dwt) dan Pelabuhan local Barapasi. Transportasi laut di Kabupaten Waropen menjadi urat nadi perindustrian barang dari luar kabupaten karena letaknya di pinggir laut. Tahun 2016 tercatat 1.139 kunjungan kapal yang masuk ke Kabupaten Waropen dengan total penumpang yang datang dan berangkat adalah sebanyak 82.316 orang.
Energi
Bedasarkan data tahun 2014 jumlah unit pembangkit tenaga listrik sebanyak 4 unit yang berada di Distrik Waropen Bawah. Jumlah kapasitas yang terpasang ada sebanyak 2.400 dengan kemampuan mesin sebesar 1.560 kw. Pertamina selaku distributor BBM, pada tahun 2016 telah menyediakan bensin sebanyak 2.850 ton atau sebanyak 237.5 ton setiap bulannya, sedangkan untuk solar Pertamina mendistribusikan sebanyak 380 ton atau sebanyak 31.67 ton setiap bulannya.