Kabupaten Paniai
Pada zaman Belanda Paniai disebut Wissel meeren, sesuai dengan nama 3 (tiga) danau yang terletak sekitar pusat kota Enagotali. Danau ini ditemukan oleh seorang Pilot berkebangsaan Belanda Wissel, Tahun 1938. Danau dalam bahasa Belanda meer; jamak meeren. Karena Wissel yang menemukan danau-danau tersebut maka kemudian dikenal dengan nama Wisselmeeren. Sejak saat itu masyarakat Paniai mulai berinteraksi dengan dunia luar.
Dahulu kala Wissel meeren kini Kabupaten Paniai merupakan salah satu Kabupaten di antara 29 (dua puluh sembilan) Kabupaten/Kota di Provinsi Papua, terletak di Kawasan Pegunungan Tengah dataran Pulau/Tanah Papua.
Kabupaten Paniai memiliki Potensi Sumber Daya Alam yang sangat besar, terutama Sumber Daya Tambang berupa Emas, Tembaga dan Potensi lainnya yang bila dapat di eksplorasi/eksplotasi akan memberi kotribusi yang sangat besar bagi kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
Kondisi Geografis
Secara geografis Kabupaten Paniai berada di jalur Pegunungan Tengah Papua, dan terletak pada koordinat 136o19’ BT dan 03o56’ LS. Wilayah Kabupaten Paniai dengan ibukota Enagotalimempunyai luas 8.045,25 Km2, yang terbagimenjadi 10 (sepuluh) wilayah distrik. Geografis wilayah yang bergunung-gunungdengan kelembaban dan suhu udara yang relatif tinggi mengakibat tingkat curah hujan yang tinggi pula. Kabupaten Paniai dengan 10 wilayah Distrik tersebut secara administratif berbatasan langsung dengan:
Sebelah Utara berbatasan dengan KabupatenNabire dan Waropen Sebelah Selatan bebatasan dengan Kabupaten Mimika dan Deiyai Sebelah Timur berbatasan degan Kabupaten Intan Jaya, dan Sebelah Barat berbatasan degan Kabupaten Dogiyai dan Nabire. Secara keseluruhan kondisi topografi wilayah Kabupaten Paniai didominasi oleh ciri morfologi rangkaian pegunungan Trikora dan Puncak Jaya dengan tebing yang curam. Satuan morfologi ini terbagi menjadi dua satuan yaitu satuan morfologi pegunungan dan satuan morfologi lembah. Satuan morfologi pegunungan menempati bagian tengah memanjang dari arah Timur ke arah Tenggara dan Barat Laut.
Sedangkan satuan morfologi lembah terdapat di sekitar Danau Paniai dan Tigi terus ke wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Nabire. Satuan morfologi sebagaimana disebutkan diatas, dikaitkan dengan kemiringan lereng adalah sebagai berikut:
Morfologi pegunungan terbagi atas dua bagian yaitu wilayah dengan kemiringan antara 15% – 40% dan wilayah dengan kemiringan > 40 %.
Morfologi lembah dengan kemiringan lereng antara 0-15 %. Berdasarkan peta fisiografi seluas 14.582,97 Km2atau sekitar 80,54 % wilayah Kabupaten Paniai mempunyai ketinggian antara 1.000 s/d 3.000 meter diatas permukaan laut.
Kondisi tersebut diatas merupakan suatu kendala yang dihadapi oleh Kabupaten Paniai dalam mengembangkan sistem transportasi terutama transportasi darat yaitu pembangunan jaringan jalan darat guna membuka daerah-daerah yang terisolir.
Suhu Udara di Kabupaten Paniai selama Tahun 2015 berada pada intervaol 6,2 -31,4 derajat celcius. Kelembapan udara berada pada interval 54-91 persen. Tekanan udara rata-rata sebesar 1018,58 mb. Kecepatan angina rata-rata 5,00 knot. Curah hujan rata-rata sebesar 176,43 mm³. penyinaran matahari rata-rata sebesar 58,33 persen.
Kependudukan
Tahun 2015 jumlah Penduduk Kabupaten Paniai sebanyak 164,17 ribu jiwa dengan luas mencapai hingga 6.526,25 km², sehingga kepadatan penduduk di kabupaten Paniai sebesar 25 orang/km². Tahun 2015 ini laju pertumbuhan penduduk di kabupaten Paniai mencapai hingga 1,03 persen pertahun. Jika ditinjau berdasarkan jenis kelamin, rasio jenis kelamin di Kabupaten Paniai sebesar 108,50. Hal ini menunjukkan jumlah penduduk laki-laki masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan penduduk perempuan.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Paniai banyak didukung di sektor pertanian dikarenakan hampir 90% Penduduk kabupaten Paniai adalah Petani.
Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab. Paniai tahun 2016 adalah 54,34 sedikit mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 54,20.
Pendidikan
Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka seseorang akan dapat lebih mudah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan menyerap kemajuan teknologi. Sebagai sumber daya manusia yang berkualitas, maka tamatan pendidikan tinggi diharapkan akan meningkatkan produktivitasnya sebagai tenaga kerja. Selanjutnya peningkatan produktivitas seseorang dalam bekerja dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Kesehatan
Fasilitas Kesehatan dikabupaten paniai terdiri dari Rumah sakit, Rumah Bersalin, Puskesmas, Posyandu, Klinik. Menurut data BPS 2015 di Kabupaten Paniai terdapat 1 Rumah sakit berada di distrik Paniai Timur, 18 puskesmas yang tersebar di hamper semua distrik, dan 3 klinik/balai kesehatan yang berada di distrik Paniai Timur dan Aradide.
Dan untuk Tenaga Kesehatan pada Kabupaten Paniai terdapat 4 dokter spesialis, 18 dokter umum, 2 dokter gigi, 65 bidan, dan 167 perawat.
Pertanian
Wilayah Kabupaten Paniai mempunyai lahan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian berupa pertanian tanaman pangan yang meliputi tanaman padi yang terdapat di Distrik Paniai Timur, palawija ( jagung,ubi jalar, ketela pohon, kacang tanah, dan kacang kedele ) dan jenis tanaman hortikultura yaitu sayur-sayuran yang tersebar di setiap distrik.
Tanaman Pangan
Jenis tanaman pangan yang di usahakan oleh penduduk di kabupaten Paniai meliputi ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah dan sayuran hijau. Produksi tanaman pangan di Kabupaten Paniai hanya di dominasi oleh 4 distrik saja, yaitu Distrik Paniai Timur, Distrik Paniai Barat, Distrik Aradide, dan Distrik Tigi. Sentra produksi terbesar untuk tanaman pangan adalah Distrik Paniai Timur dan Distrik Tigi, dimana Distrik Paniai Timur merupakan sentra produksi terbesar untuk tanaman ubi jalar, ubi kayu dan kacang tanah. Sedangkan Distrik Tigi merupakan sentra produksi terbesar untuk tanaman pangan jenis sayuran hijau.
Berdasarkan data dan informasi yang ada, pemanfaatan ruang untuk pengembangan kegiatan pertanian tanaman ubi jalar mencapai sekitar 7.433 hektar dengan produksi sebesar 36.422 ton. Pemanfaatan ruang untuk tanaman ubi kayu masih relatif kecil baik dilhat dari luasnya maupun dari tingkat produksinya, luas panen ubi kayusekitar 164 hektar dengan produksi mencapai 627 ton. Begitu juga pemanfaatan ruang untuk kegiatan pertanian tanaman kacang tanah baru mencapai luas 244 hektar dengan tingkat produksi sebesar 476 ton. Sementara untuk komoditi hortikultura tanaman sayuran hijau pemanfaatan ruang yang telah digunakan mencapai luas 2.159 hektar dengan produksi mencapai 9.499 ton.
Kehutanan
Pemanfaatan dan Pendayagunaan Potensi Hutan berdasarkan status hutan (fores statuis), Areal hutan di Wilayah Kabupaten Paniai terdiri dari hutan Lindung,hutan Produksi konversi,PPA,hutan Produksi terbatas dan hutan Produksi Bisa.Kabupaten Paniai memiliki Potensi hasil hutan berupa kayu yang mempunyai Nilai Ekonomis yaitu :
Pometia Sp,Palgium Sp,Akomelius Sumaterana dan Ploekorpus Sp, yang terdapat di dataran 600 m dari permukaan Laut.
Agathis Sp,Palagium Sp, yang di Jumpai di daerah peralihan dataran Rendah dan dataran Tinggi diatas 600 m dari permukaan Laut.
Kehutanan merupakan salah satu sub sektor yang memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap PDRB Kabupaten Paniai. Besarnya kontribusi sub sektor kehutanan ini selain potensi lahan yang sangat luas juga karena dalam sub sektor ini sudah masuk investor-investor swasta. Potensi hutan yang terkandung di Kabupaten Paniai berupa hutan lindung, hutan PPA, hutan produksi konsevasi, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap dan hutan lain-lain.
Hutan di wilayah Kabupaten Paniai sama dengan daerah lainnya di Provinsi Papua yaitu termasuk dalam anggota formasi indo-malaya yang merupakan hutan tropis. Hutan di daerah ini tumbuh bercampur secara heterogen dengan jenis-jenis antara lain: Araucaria, Librocedus, Grevillea, Metrosideres, Tristania, Melaleuca, Dacrydium, dan lain-lain. Jenis pohon yang beraneka ragam tersebut masih banyak yang belum dikenal dalam dunia perdagangan. Tumbuhan atau jenis yang merupakan kekhususan dari Papua yang terdapat di wilayah ini ialah Papua Cedrum Sp dan Pordocarpus Papuanus. Selain itu terdapat pula Eucalyptus Deglupta yang pada umumnya tumbuh di daerah dataran rendah. Jenis tumbuhan lain adalah Medang, Pulai, Agathis, Nyatoh, Lau, Merbau, Kazae, Aduale, Nase, Sinore, Ampou, Aimamfiau, Kenari, Nausindor, Melur, Bintangur, dan Binuang.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Paniai 2011, maka pembagian hutan menjadi hutan lindung, Kabupaten Paniai memiliki hutan lindung seluas 5.798,58 ha yang tersebar diseluruh distrik. Sedangkan untuk hutan PPA terletak di bagian timur distrik Bibida dengan luas 241,17 ha. Berdasarkan hasil peta padu serasi Kabupaten Paniai tahun 2009/2010 maka hutan lindung memiliki proporsi luas yang paling banyak, yaitu sekitar 77,43% atau selus 9.719,35 ha atau sekitar 53,68% dari luas total kabupaten. Jika dibandingkan dengan hasil Bakosurtanal pada tahun 1986, dengan luas hutan lindung seluas 8072,01 ha, maka saat ini di Kabupaten Paniai mengalami peningkatan luasan hutan lindung.
Peternakan
Ternak yang banyak dikembangkan di Kabupaten Paniai sesuai data tahun 2015 adalah Babi sebanyak 25.050 ekor. Ternak yang lain dikembangkan adalah sapi potong, dan kambing. Populasi kambing juga terbilang tinggi sebanyak 1.109 ekor dan sapi potong 375 ekor. Untuk populasi ternak unggas, di Kabupaten Paniai juga terbilang tinggi yang mencapai 4.260 ayam kampung dan itik 5.048 ekor.
Perikanan
Kegiatan ekonomi penduduk di sektor perikanan tidak begitu menonjol di Kabupaten Paniai mengingat kondisi wilayahnya sebagian besar adalah daratan. Penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan umumnya adalah penduduk yang berada di sekitar danau. Tercatat pada tahun 1996 jumlah rumah tangga nelayan di Kabupaten Paniai sekitar 630 rumah tangga yaitu 150 rumah tangga di Distrik Paniai Timur, 140 rumah tangga di Distrik Paniai Barat,130 rumah tangga di Distrik Kebo, 110 rumah tangga di Distrik Ekadide, dan 100 rumah tangga di Distrik Yatamo.
Potensi perikanan yang dapat dikelola di Kabupaten Paniai terdiri dari budidaya kolam, dan penangkapan ikan diperairan umum seperti sungai, rawa dan genangan air dengan luas keseluruhan 5.325 Ha. Jumlah Kelompok Usaha yang ada sebanyak 88 kelompok Usaha dengan jumlah anggota 3.010 orang yang tersebar pada 11 distrik. Sarana budidaya kolam kotor seluas 95 Ha, dan jumlah UPR 1 unit. Jumlah Kelompok usaha sebanyak delapan puluh tujuh (87) kelompok dengan jumlah anggota 1.827.
Pariwisata
Wilayah Kabupaten Paniai mempunyai potensi objek wisata yang dapat di kembangkan untuk meningkatkan sektor perekonomian daerah. Potensi sumber daya tersebut meliputi wisata alam dan wisata budaya yang pada umumnya penangannya belum dikelola secara baik.Hal ini dikarenakan objek-objek wisata tersebut belum ditunjang oleh aksesibilitas yang memadai, promosi yang kurang, akomodasi yang terbatas serta pengalaman kurang dalam mengelola pariwisata. Beberapa objek wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan di Wilayah Kabupetan Paniai adalah Danau Paniai, Danau Tigi, Danau Tage. Objek wisata yang mengandalkan keanekaragaman flora dan fauna adalah cagar Alam Lorenzt.
Selain objek wisata yang telah disebutkan diatas, di wilayah Kabupaten Paniai juga terdapat objek-objek wisata lain yang berpotensi untuk dikembangkan seperti lokasi-lokasi sumber air panas dan belerang.
Potensi Pariwisata, Seni dan Budaya di Kabupaten Paniai Beberapa Objek Wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan di wilayah Kabupaten Paniai adalah sebagai berikut:
Objek wisata Danau Paniai, Danau Tage dan Danau Tigi. Lokasi Objek wisata ini berdekatan dengan Kota Enarotali dan Waghete. Ketiga danau ini selain dapat digunakan untuk olah raga dan tempat pemancingan, juga mempunyai pemandangan alam yang indah.
Cagar Alam/Taman Nasional Lorenzt yang terdapat di Distrik Paniai Timur (wilayah pegunungan). Mengingat wilayah cagar alam/Taman Nasional Lorenzt dikenakan larangan mengambil fauna dan flora yang dilindungi serta tingkat esebilitas yang rendah maka kunjungan wisata ke lokasi ini masih terbatas
Sumber air panas dan belerang yang berpotensi untuk dikembangkan seperti lokasi-lokasi sumber air panas dan belerang.
Sedangkan atraksi budaya dan kehidipan pedalaman terdapat di Enarotali, Waghete dan Distrik-distrik lainnya.
Prasarana dan Sarana Penunjang Wisata
Arus Wisatawan ke Kabupaten Paniai masih terbatas, hal ini dikarenakan sarana transportasi untuk menuju objek-objek wisata tersebut belum begitu baik hingga pencapaian ke lokasi wisata tidak mudah. Hal lain karena objek-objek wisata yang ada tidak memiliki nilai spesifik dibandingkan dengan objek-objek wisata sejenis yang ada didaerah lain. Selain itu tidak diimbanginya potensi wisata pariwisata denga sarana penduduknya sehingga membuat objek wisata yang harusnya bisa menjadi konsumsi regional ternyata hanya bisa dikonsumsi secara lokal. Kebijakan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Paniai Tujuan pengembangan kawasan pariwisata adalah untuk mengembangkan kawasan yang memiliki objek wisata potensial, baik untuk wisatawan mancanegara maupun lokal.
Transportasi
Transportasi Darat
Jalan Kabupaten : 116,10 KM
Jalan Provinsi : 98,20 KM
Transportasi Udara
Bandara : 2 Buah Bandara
Lapangan Terbang : 6 Buah Lapangan Terbang
Energi
Pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 Kabupaten Paniai mendapatkan bantuan berupa panel tenaga surya . dari pengadaan PLTS ini 40 % kampung dari seluruh kampung di kabupaten paniai sudah terpasang.
Pendapatan DOMESTIK Regional BRUTO (PDRB)
Pertumbuhan PDRB Kab Paniai mengacu pada harga konstan pada tahun 2012 sebesar 6,33% tahun, 2013 6,96 % tahun 2014 8,69% 2015 9,82 % dan 2016 7,54. Terlihat adanya fluktuasi naik turun peningkatan PDRB di Kabupaten Paniai.
Kehutanan merupakan salah satu sektor yang memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Paniai. Besarnya kontribusi sektor kehutanan ini selain disebabkan potensi lahan yang sangat luas juga karena dalam sub sektor ini sudah masuk investor-investor swasta. Potensi hutan yang ada di Kabupaten Paniai adalah seluas 1.254.441 ha dengan proporsi terbesar berfungsi sebagai hutan lindung yaitu seluas 971.315 ha.
Dahulu kala Wissel meeren kini Kabupaten Paniai merupakan salah satu Kabupaten di antara 29 (dua puluh sembilan) Kabupaten/Kota di Provinsi Papua, terletak di Kawasan Pegunungan Tengah dataran Pulau/Tanah Papua.
Kabupaten Paniai memiliki Potensi Sumber Daya Alam yang sangat besar, terutama Sumber Daya Tambang berupa Emas, Tembaga dan Potensi lainnya yang bila dapat di eksplorasi/eksplotasi akan memberi kotribusi yang sangat besar bagi kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
Kondisi Geografis
Secara geografis Kabupaten Paniai berada di jalur Pegunungan Tengah Papua, dan terletak pada koordinat 136o19’ BT dan 03o56’ LS. Wilayah Kabupaten Paniai dengan ibukota Enagotalimempunyai luas 8.045,25 Km2, yang terbagimenjadi 10 (sepuluh) wilayah distrik. Geografis wilayah yang bergunung-gunungdengan kelembaban dan suhu udara yang relatif tinggi mengakibat tingkat curah hujan yang tinggi pula. Kabupaten Paniai dengan 10 wilayah Distrik tersebut secara administratif berbatasan langsung dengan:
Sebelah Utara berbatasan dengan KabupatenNabire dan Waropen Sebelah Selatan bebatasan dengan Kabupaten Mimika dan Deiyai Sebelah Timur berbatasan degan Kabupaten Intan Jaya, dan Sebelah Barat berbatasan degan Kabupaten Dogiyai dan Nabire. Secara keseluruhan kondisi topografi wilayah Kabupaten Paniai didominasi oleh ciri morfologi rangkaian pegunungan Trikora dan Puncak Jaya dengan tebing yang curam. Satuan morfologi ini terbagi menjadi dua satuan yaitu satuan morfologi pegunungan dan satuan morfologi lembah. Satuan morfologi pegunungan menempati bagian tengah memanjang dari arah Timur ke arah Tenggara dan Barat Laut.
Sedangkan satuan morfologi lembah terdapat di sekitar Danau Paniai dan Tigi terus ke wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Nabire. Satuan morfologi sebagaimana disebutkan diatas, dikaitkan dengan kemiringan lereng adalah sebagai berikut:
Morfologi pegunungan terbagi atas dua bagian yaitu wilayah dengan kemiringan antara 15% – 40% dan wilayah dengan kemiringan > 40 %.
Morfologi lembah dengan kemiringan lereng antara 0-15 %. Berdasarkan peta fisiografi seluas 14.582,97 Km2atau sekitar 80,54 % wilayah Kabupaten Paniai mempunyai ketinggian antara 1.000 s/d 3.000 meter diatas permukaan laut.
Kondisi tersebut diatas merupakan suatu kendala yang dihadapi oleh Kabupaten Paniai dalam mengembangkan sistem transportasi terutama transportasi darat yaitu pembangunan jaringan jalan darat guna membuka daerah-daerah yang terisolir.
Suhu Udara di Kabupaten Paniai selama Tahun 2015 berada pada intervaol 6,2 -31,4 derajat celcius. Kelembapan udara berada pada interval 54-91 persen. Tekanan udara rata-rata sebesar 1018,58 mb. Kecepatan angina rata-rata 5,00 knot. Curah hujan rata-rata sebesar 176,43 mm³. penyinaran matahari rata-rata sebesar 58,33 persen.
Kependudukan
Tahun 2015 jumlah Penduduk Kabupaten Paniai sebanyak 164,17 ribu jiwa dengan luas mencapai hingga 6.526,25 km², sehingga kepadatan penduduk di kabupaten Paniai sebesar 25 orang/km². Tahun 2015 ini laju pertumbuhan penduduk di kabupaten Paniai mencapai hingga 1,03 persen pertahun. Jika ditinjau berdasarkan jenis kelamin, rasio jenis kelamin di Kabupaten Paniai sebesar 108,50. Hal ini menunjukkan jumlah penduduk laki-laki masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan penduduk perempuan.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Paniai banyak didukung di sektor pertanian dikarenakan hampir 90% Penduduk kabupaten Paniai adalah Petani.
Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab. Paniai tahun 2016 adalah 54,34 sedikit mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 54,20.
Pendidikan
Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka seseorang akan dapat lebih mudah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan menyerap kemajuan teknologi. Sebagai sumber daya manusia yang berkualitas, maka tamatan pendidikan tinggi diharapkan akan meningkatkan produktivitasnya sebagai tenaga kerja. Selanjutnya peningkatan produktivitas seseorang dalam bekerja dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Kesehatan
Fasilitas Kesehatan dikabupaten paniai terdiri dari Rumah sakit, Rumah Bersalin, Puskesmas, Posyandu, Klinik. Menurut data BPS 2015 di Kabupaten Paniai terdapat 1 Rumah sakit berada di distrik Paniai Timur, 18 puskesmas yang tersebar di hamper semua distrik, dan 3 klinik/balai kesehatan yang berada di distrik Paniai Timur dan Aradide.
Dan untuk Tenaga Kesehatan pada Kabupaten Paniai terdapat 4 dokter spesialis, 18 dokter umum, 2 dokter gigi, 65 bidan, dan 167 perawat.
Pertanian
Wilayah Kabupaten Paniai mempunyai lahan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian berupa pertanian tanaman pangan yang meliputi tanaman padi yang terdapat di Distrik Paniai Timur, palawija ( jagung,ubi jalar, ketela pohon, kacang tanah, dan kacang kedele ) dan jenis tanaman hortikultura yaitu sayur-sayuran yang tersebar di setiap distrik.
Tanaman Pangan
Jenis tanaman pangan yang di usahakan oleh penduduk di kabupaten Paniai meliputi ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah dan sayuran hijau. Produksi tanaman pangan di Kabupaten Paniai hanya di dominasi oleh 4 distrik saja, yaitu Distrik Paniai Timur, Distrik Paniai Barat, Distrik Aradide, dan Distrik Tigi. Sentra produksi terbesar untuk tanaman pangan adalah Distrik Paniai Timur dan Distrik Tigi, dimana Distrik Paniai Timur merupakan sentra produksi terbesar untuk tanaman ubi jalar, ubi kayu dan kacang tanah. Sedangkan Distrik Tigi merupakan sentra produksi terbesar untuk tanaman pangan jenis sayuran hijau.
Berdasarkan data dan informasi yang ada, pemanfaatan ruang untuk pengembangan kegiatan pertanian tanaman ubi jalar mencapai sekitar 7.433 hektar dengan produksi sebesar 36.422 ton. Pemanfaatan ruang untuk tanaman ubi kayu masih relatif kecil baik dilhat dari luasnya maupun dari tingkat produksinya, luas panen ubi kayusekitar 164 hektar dengan produksi mencapai 627 ton. Begitu juga pemanfaatan ruang untuk kegiatan pertanian tanaman kacang tanah baru mencapai luas 244 hektar dengan tingkat produksi sebesar 476 ton. Sementara untuk komoditi hortikultura tanaman sayuran hijau pemanfaatan ruang yang telah digunakan mencapai luas 2.159 hektar dengan produksi mencapai 9.499 ton.
Kehutanan
Pemanfaatan dan Pendayagunaan Potensi Hutan berdasarkan status hutan (fores statuis), Areal hutan di Wilayah Kabupaten Paniai terdiri dari hutan Lindung,hutan Produksi konversi,PPA,hutan Produksi terbatas dan hutan Produksi Bisa.Kabupaten Paniai memiliki Potensi hasil hutan berupa kayu yang mempunyai Nilai Ekonomis yaitu :
Pometia Sp,Palgium Sp,Akomelius Sumaterana dan Ploekorpus Sp, yang terdapat di dataran 600 m dari permukaan Laut.
Agathis Sp,Palagium Sp, yang di Jumpai di daerah peralihan dataran Rendah dan dataran Tinggi diatas 600 m dari permukaan Laut.
Kehutanan merupakan salah satu sub sektor yang memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap PDRB Kabupaten Paniai. Besarnya kontribusi sub sektor kehutanan ini selain potensi lahan yang sangat luas juga karena dalam sub sektor ini sudah masuk investor-investor swasta. Potensi hutan yang terkandung di Kabupaten Paniai berupa hutan lindung, hutan PPA, hutan produksi konsevasi, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap dan hutan lain-lain.
Hutan di wilayah Kabupaten Paniai sama dengan daerah lainnya di Provinsi Papua yaitu termasuk dalam anggota formasi indo-malaya yang merupakan hutan tropis. Hutan di daerah ini tumbuh bercampur secara heterogen dengan jenis-jenis antara lain: Araucaria, Librocedus, Grevillea, Metrosideres, Tristania, Melaleuca, Dacrydium, dan lain-lain. Jenis pohon yang beraneka ragam tersebut masih banyak yang belum dikenal dalam dunia perdagangan. Tumbuhan atau jenis yang merupakan kekhususan dari Papua yang terdapat di wilayah ini ialah Papua Cedrum Sp dan Pordocarpus Papuanus. Selain itu terdapat pula Eucalyptus Deglupta yang pada umumnya tumbuh di daerah dataran rendah. Jenis tumbuhan lain adalah Medang, Pulai, Agathis, Nyatoh, Lau, Merbau, Kazae, Aduale, Nase, Sinore, Ampou, Aimamfiau, Kenari, Nausindor, Melur, Bintangur, dan Binuang.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Paniai 2011, maka pembagian hutan menjadi hutan lindung, Kabupaten Paniai memiliki hutan lindung seluas 5.798,58 ha yang tersebar diseluruh distrik. Sedangkan untuk hutan PPA terletak di bagian timur distrik Bibida dengan luas 241,17 ha. Berdasarkan hasil peta padu serasi Kabupaten Paniai tahun 2009/2010 maka hutan lindung memiliki proporsi luas yang paling banyak, yaitu sekitar 77,43% atau selus 9.719,35 ha atau sekitar 53,68% dari luas total kabupaten. Jika dibandingkan dengan hasil Bakosurtanal pada tahun 1986, dengan luas hutan lindung seluas 8072,01 ha, maka saat ini di Kabupaten Paniai mengalami peningkatan luasan hutan lindung.
Peternakan
Ternak yang banyak dikembangkan di Kabupaten Paniai sesuai data tahun 2015 adalah Babi sebanyak 25.050 ekor. Ternak yang lain dikembangkan adalah sapi potong, dan kambing. Populasi kambing juga terbilang tinggi sebanyak 1.109 ekor dan sapi potong 375 ekor. Untuk populasi ternak unggas, di Kabupaten Paniai juga terbilang tinggi yang mencapai 4.260 ayam kampung dan itik 5.048 ekor.
Perikanan
Kegiatan ekonomi penduduk di sektor perikanan tidak begitu menonjol di Kabupaten Paniai mengingat kondisi wilayahnya sebagian besar adalah daratan. Penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan umumnya adalah penduduk yang berada di sekitar danau. Tercatat pada tahun 1996 jumlah rumah tangga nelayan di Kabupaten Paniai sekitar 630 rumah tangga yaitu 150 rumah tangga di Distrik Paniai Timur, 140 rumah tangga di Distrik Paniai Barat,130 rumah tangga di Distrik Kebo, 110 rumah tangga di Distrik Ekadide, dan 100 rumah tangga di Distrik Yatamo.
Potensi perikanan yang dapat dikelola di Kabupaten Paniai terdiri dari budidaya kolam, dan penangkapan ikan diperairan umum seperti sungai, rawa dan genangan air dengan luas keseluruhan 5.325 Ha. Jumlah Kelompok Usaha yang ada sebanyak 88 kelompok Usaha dengan jumlah anggota 3.010 orang yang tersebar pada 11 distrik. Sarana budidaya kolam kotor seluas 95 Ha, dan jumlah UPR 1 unit. Jumlah Kelompok usaha sebanyak delapan puluh tujuh (87) kelompok dengan jumlah anggota 1.827.
Pariwisata
Wilayah Kabupaten Paniai mempunyai potensi objek wisata yang dapat di kembangkan untuk meningkatkan sektor perekonomian daerah. Potensi sumber daya tersebut meliputi wisata alam dan wisata budaya yang pada umumnya penangannya belum dikelola secara baik.Hal ini dikarenakan objek-objek wisata tersebut belum ditunjang oleh aksesibilitas yang memadai, promosi yang kurang, akomodasi yang terbatas serta pengalaman kurang dalam mengelola pariwisata. Beberapa objek wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan di Wilayah Kabupetan Paniai adalah Danau Paniai, Danau Tigi, Danau Tage. Objek wisata yang mengandalkan keanekaragaman flora dan fauna adalah cagar Alam Lorenzt.
Selain objek wisata yang telah disebutkan diatas, di wilayah Kabupaten Paniai juga terdapat objek-objek wisata lain yang berpotensi untuk dikembangkan seperti lokasi-lokasi sumber air panas dan belerang.
Potensi Pariwisata, Seni dan Budaya di Kabupaten Paniai Beberapa Objek Wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan di wilayah Kabupaten Paniai adalah sebagai berikut:
Objek wisata Danau Paniai, Danau Tage dan Danau Tigi. Lokasi Objek wisata ini berdekatan dengan Kota Enarotali dan Waghete. Ketiga danau ini selain dapat digunakan untuk olah raga dan tempat pemancingan, juga mempunyai pemandangan alam yang indah.
Cagar Alam/Taman Nasional Lorenzt yang terdapat di Distrik Paniai Timur (wilayah pegunungan). Mengingat wilayah cagar alam/Taman Nasional Lorenzt dikenakan larangan mengambil fauna dan flora yang dilindungi serta tingkat esebilitas yang rendah maka kunjungan wisata ke lokasi ini masih terbatas
Sumber air panas dan belerang yang berpotensi untuk dikembangkan seperti lokasi-lokasi sumber air panas dan belerang.
Sedangkan atraksi budaya dan kehidipan pedalaman terdapat di Enarotali, Waghete dan Distrik-distrik lainnya.
Prasarana dan Sarana Penunjang Wisata
Arus Wisatawan ke Kabupaten Paniai masih terbatas, hal ini dikarenakan sarana transportasi untuk menuju objek-objek wisata tersebut belum begitu baik hingga pencapaian ke lokasi wisata tidak mudah. Hal lain karena objek-objek wisata yang ada tidak memiliki nilai spesifik dibandingkan dengan objek-objek wisata sejenis yang ada didaerah lain. Selain itu tidak diimbanginya potensi wisata pariwisata denga sarana penduduknya sehingga membuat objek wisata yang harusnya bisa menjadi konsumsi regional ternyata hanya bisa dikonsumsi secara lokal. Kebijakan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Paniai Tujuan pengembangan kawasan pariwisata adalah untuk mengembangkan kawasan yang memiliki objek wisata potensial, baik untuk wisatawan mancanegara maupun lokal.
Transportasi
Transportasi Darat
Jalan Kabupaten : 116,10 KM
Jalan Provinsi : 98,20 KM
Transportasi Udara
Bandara : 2 Buah Bandara
Lapangan Terbang : 6 Buah Lapangan Terbang
Energi
Pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 Kabupaten Paniai mendapatkan bantuan berupa panel tenaga surya . dari pengadaan PLTS ini 40 % kampung dari seluruh kampung di kabupaten paniai sudah terpasang.
Pendapatan DOMESTIK Regional BRUTO (PDRB)
Pertumbuhan PDRB Kab Paniai mengacu pada harga konstan pada tahun 2012 sebesar 6,33% tahun, 2013 6,96 % tahun 2014 8,69% 2015 9,82 % dan 2016 7,54. Terlihat adanya fluktuasi naik turun peningkatan PDRB di Kabupaten Paniai.
Kehutanan merupakan salah satu sektor yang memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Paniai. Besarnya kontribusi sektor kehutanan ini selain disebabkan potensi lahan yang sangat luas juga karena dalam sub sektor ini sudah masuk investor-investor swasta. Potensi hutan yang ada di Kabupaten Paniai adalah seluas 1.254.441 ha dengan proporsi terbesar berfungsi sebagai hutan lindung yaitu seluas 971.315 ha.