Kata Sorong
Kota Sorong pada mulanya merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Sorong. Namun daIam perkembangannya telah mengalami perubahan sesuai Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1996 tanggal 3 Juni 1996 menjadi Kota Administratif Sorong. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang no. 45 Tahun 1999 Kota Administratif Sorong ditingkatkan statusnya menjadi daerah otonom sebagai Kota Sorong. Kemudian pada tanggal 12 Oktober 1999 bertempat di Jakarta dilaksanakan pelantikan Pejabat Walikota Sorong Drs. J. A. Jumame dan selanjutnya secara resmi Kota Sorong terpisah dari Kabupaten Sorong pada tanggal 28 Februari 2000 dengan ibukota di Sorong.
Letak Geografis
Secara geografis, Kota Sorong berada pada koordinat 131°51′ Bujur Timur dan 0° 54′ Lintang Selatan dengan luas wilayah 1.105 km2 terdiri dari 4 Distrik dan 20 Kelurahan.
Batas-batas geografis Kota Sorong adalah sebagai berikut:
• Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Dampir
• Sebelah Utara berbatasan dengan Distrik Makbon dan Selat Dampir
• Sebelah Timur berbatasan dengan Distrik Makbon
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Distrik Aimas dan Distrik Salawati Kabupaten Sorong
Jumlah Penduduk Kota Sorong pada tahun 2003 tercatat 144.033 jwa. Komposisi penduduk Kota Sorong tergolong penduduk muda dimana prosentase penduduk pada kelompok umur muda lebih besar daripada kelompok umur tua.
Perkembangan Ekonomi
Kota Sorong berperan sebagai pintu gerbang ke Pulau Papua yang membuka peluang bagi investor dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya. Pelabuhan laut dan udara menjadi faktor penting dalam membuka peluang investasi. Potensi utamanya adalah sebagai home base bagi perusahaan-perusahaan minyak yang beroperasi di Kabupaten Sorong. Saat ini tercatat ada 350 sumur minyak yang diolah di wilayah Kabupaten Sorong, sementara pelabuhan ekspor minyak serta sejumlah tanki penampung berada di Kota Sorong. Potensi yang lain adalah di sektor perikanan laut dan industri kayu lapis. Sarana pelabuhan perikanannya terbilang lengkap karena adanya dermaga perikanan milik swasta, yakni dermaga PT Wifi dan PT Citra Raja Ampat Canning. Belum lagi pangkalan pendaratan ikan yang dilengkapi dengan gudang dan tempat pelelangan, sarana cold storage, serta pabrik es.
Pariwisata
• Objek Wisata Alam:
Taman Wisata Alam Sorong (Distrik Sorong Selatan)
Pulau Raam/ Pulau Buaya (Distrik Sorong Kepulauan)
Wisata Alam Pulau Sop (Distrik Sorong Kepulauan)
Wisata Alam Pulau Dofior (Distrik Sorong Kepulauan)
Tembok Dofior (Distrik Sorong)
• Objek Wisata Tirta/Bahari:
Taman Rekreasi Pantai Tanjung Kasuari (Distrik Sorong Barat)
• Objek Wisata Budaya:
Wisata Sejarah Pangkalan Jepang di Pulau Sop (Distrik Sorong Kepala)
Bangunan Heritage atau Jabatan Hoofd Plaats Besteur di Pulau Doom (Distrik Sorong Kepulauan)
• Objek Wisata Agro:
Hutan Wisata Arboretum Klasaman (Distrik Sorong Timur).
Transportasi
Sebelum tahun 2004 Kota Sorong menggunakan Bandar Udara Jeffman yang merupakan pangkalan udara di dekat kota Sorong dan terletak di Pulau Jeffman, sebuah pulau kecil di sebelah Barat Daya kota Sorong. Pada tahun 2004 diresmikan Bandar Udara Domine Eduardo Osok yang berada di Sorong Daratan. Terdapat penerbangan langsung ke Kota Sorong dari Manokwari, Jayapura, dan Makassar yang dilayani oleh beberapa maskapai nasional yang melayani penerbangan ke Kota Sorong, yaitu: Merpati Air, Express Air, Batavia Air, dan Lion Air.
Selain melalui udara, Kota Sorong dapat dicapai melaui laut. Terdapat pelabuhan Kelas Satu di Sorong yang melayani Kapal Penumpang Cepat milik PT. Pelni masing-masing KM. Nggapulu, KM. Siguntang, KM. Labobar dan KM. Dorolonda setiap minggu secara bergiliran melalui pelabuhan Jakarta, Semarang, Surabaya, Batam, Makassar, Maokwari, Bitung, Ambon, Sorong, Nabire, Serui, Biak, dan Jayapura.
Pelabuhan Sorong bukan hanya merupakan tempat bongkar muat penumpang ataupun barang tapi juga merupakan pelabuhan yang indah untuk dikunjungi karena berbagai macam jenis kapal dapat dilihat pada Pelabuhan Sorong.
Pelabuhan Sorong
Kota Sorong yang sekarang merupakan kota baru, kota sorong yang lama oleh jaman penjajahan dulu terletak di pulau kecil yang biasa disebut dome yang tidak jauh dari daratan kota sorong yang baru. Trasportasi dari dome menuju daratan/kota sorong yang baru ditempuh dengan menggunakan perahu kecil yang biasa disebut taxi laut.