Hasil Monitoring Center of Prevention (MCP) di Papua Terbilang Rendah
“Dengan begitu, MCP di Papua terbilang rendah,” kata dia saat diskusi media di Kota Jayapura pada Senin, 13 November 2023.
Tanak menjelaskan MCP merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh KPK untuk melakukan monitoring capaian kinerja program pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pemerintahan. Indeks hasil proses monitoring terbagi dalam 4 kategori, yaitu Merah (0-25%), Kuning (25-50%), Biru (50-75%), dan Hijau (75-100%).
MCP di masing-masing daerah terfokus pada 8 area intervensi dengan bobot masing masing, meliputi Perencanaan dan Penganggaran APBD, Pengadaan Barang dan Jasa, Perizinan, Pengawasan APIP, Manajemen ASN, Optimalisasi Pajak Daerah, dan Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD).
Lanjut dia, adapun nilai capaian progres MCP di Papua berdasarkan 8 fokus area, diantaranya Capaian MCP pada area Perencanaan dan Penganggaran APBD menyentuh angka 60%, dengan rerata detail progress indikator pada Perencanaan dan Penganggaran APBD yakni 26%.
Capaian MCP pada area Pengadaan Barang dan Jasa ada di angka 59%, dengan rerata detail progress indikator pada Pengadaan Barang dan Jasa yaitu 29%.
Capaian MCP pada area Perizinan ada di angka 77%, dengan rerata detail progress indikator pada Perizinan yaitu 44%.
Selanjutnya capaian MCP pada area Pengawasan APIP ada di angka 55%, dengan rerata detail progress indikator pada Pengawasan APIP yaitu 24%.
Capaian MCP pada area Manajemen ASN ada di angka 42%, dengan rerata detail progress indikator pada Manajemen ASN yaitu 21%.
Kemudian capaian MCP pada area Optimalisasi Pajak Daerah ada di angka 75%, dengan rerata detail progress indikator pada Optimalisasi Pajak Daerah yaitu 38%.
“Capaian MCP pada area Pengelolaan BMD ada di angka 17%, dengan rerata detail progress indikator pada Pengelolaan BMD yaitu 34%,” sebut Tanak. (Laura Sobuber)