Ini Cara Willem Frans Ansanay Mengatasi Tantangan dalam Memajukan Papua
pada tanggal
Sunday, 3 September 2023
SENTANI, LELEMUKU.COM - Politikus Papua dari Partai Golkar, Willem Frans Ansanay, S.H., M.Pd menilai cara memajukan Papua adalah dengan memenuhi kebutuhan masyarakatnya secara komperhensif atau menyeluruh. Dalam perspektifnya, Papua memiliki berbagai kebutuhan kompleks yang harus dijawab oleh pemerintah, termasuk dalam sektor pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan infrastruktur.
Pendekatan yang komprehensif ini menjadi penting karena Papua memiliki tantangan yang unik. Papua adalah salah satu provinsi terbesar di Indonesia dengan geografi yang berat, yang mencakup pedalaman yang sulit dijangkau.
Untuk mengatasi ketidaksetaraan dan ketertinggalan di daerah ini, pemerintah pusat telah memberikan Dana Otonomi Khusus (Otsus) yang signifikan. Namun, hasil dari alokasi dana ini masih harus dipertanyakan.
Willem Frans Ansanay melihat bahwa sejarah Otsus di Papua memiliki peran penting dalam pembangunan provinsi ini. Gubernur-gubernur terdahulu, seperti Freddy Numberi, telah menyadari perlunya meningkatkan infrastruktur dan layanan dasar di wilayah pedalaman yang sulit dijangkau. Mereka berjuang untuk memastikan bahwa dana Otsus ini digunakan secara efektif untuk memajukan daerah-daerah terpencil, yang selama ini terlupakan.
"Pada saat Gubernur Freddy Numberi menjadi Gubernur provinsi Irian Jaya. melihat bahwa Irian Jaya saat itu mengalami kemunduran karena belum bisa menyentuh wilayah-wilayah pedalaman secara baik. Jangankan pedalaman wilayah pantai, di wilayah lembah juga susah. Itulah sebabnya beliau mendorong perimbangan keuangan pusat dan daerah. dimana seluruh pajak itu diminta 80 persen dikembalikan dari sumber-sumber alam yang kita rekap dari investasi yang ada. Kemudian perjuangannya itu mencapai hasil dan dirasakan hingga ke wilayah yang sulit sekalipun," ujar dia kepada Lelemuku.com pada Sabtu 2 September 2023.
Namun, tantangan muncul ketika pergantian kepemimpinan terjadi. Meskipun beberapa kemajuan terlihat dalam bidang infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), masih ada wilayah-wilayah yang kesulitan mendapatkan manfaat dari program-program ini.
"Sampai di Gubernur Papua, almarhum Yap Salossa. Saya mengikuti juga perubahan yang baik. Di era beliau kita mendapat Otsus, anggaran pemerintah yang berasal dari APBN dan APBD. Hampir 20 tahun kita sulit melihat ada perubahan, karena begitu berganti dari Yap Salossa ke gubernur-gubernur berikut kita hanya melihat adanya kemajuan di sisi yang lain. Infrastuktur, SDM dan sebagainya meningkat tapi kita juga melihat adanya kekosongan-kesongan wilayah terutama pada penggunaan alokasi dana otsus yang bijak," kata dia.
Kunci dari kesuksesan Otsus di Papua menurut dia adalah penggunaan dana dengan bijak, terutama dalam mendukung sektor pendidikan dan kesehatan. Keduanya adalah fondasi yang penting untuk kemajuan jangka panjang. Tanpa pendidikan yang berkualitas dan sistem kesehatan yang memadai, upaya membangun infrastruktur dan meningkatkan perekonomian akan sulit terealisasi.
Willem Frans Ansanay menyoroti urgensi peningkatan pendidikan di Papua. Baginya, pendidikan adalah kunci yang akan membuka peluang bagi generasi Papua mendatang. Ia menggarisbawahi pentingnya memastikan bahwa setiap distrik memiliki sarana pendidikan yang memadai. Ini berarti harus ada sekolah dan fasilitas kesehatan yang memadai di wilayah-wilayah terpencil.
"Kenapa demikan karena mungkin keseriusan pemimpin-pemimpin daerah belum melihat kebutuhan yang lebih penting untuk orang asli papua atau masyarakat papua," kata dia.
Dengan dukungan pendidikan yang kuat, masyarakat Papua dapat memiliki akses ke pekerjaan yang lebih baik, meningkatkan ekonomi mereka, dan secara keseluruhan meningkatkan kualitas hidup mereka. Hal ini juga dapat mengurangi ketidakpuasan yang mungkin muncul akibat ketidaksetaraan dan ketertinggalan.
"Kalau pendidikan kita tidak terlayani secara baik, kesehatan juga tidak terlayani secara baik," lanjut dia.
Selain itu, Willem Ansanay juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana Otsus. Ia menekankan bahwa sumber daya finansial harus digunakan secara bijak dan bertanggung jawab untuk kepentingan rakyat Papua.
"Kalau orang ingin membangun Papua dengan baik. Orang itu harus membina dan membenahi dirinya dengan Takut Tuhan dan hidup berkecukupan, baik sebagai penjabat eksekutif atau legislatif. Jika dia belum selesai dengan hidupnya, maka pasti merampok demi kebutuhan punya rumah mewah, mobil mewah atau investasi dimana-mana. Tetapi kalau orang itu sudah tercukupi dan tanpa membebani perjuangan politik. Ya pasti dia aman-aman saja dan santai," sebut dia.
Visi dan pandangan Willem Frans Ansanay untuk Papua adalah, dengan memahami kebutuhan masyarakatnya dan dengan pendekatan yang komprehensif, Papua dapat mencapai kemajuan yang signifikan.
"Saat ini kita melihat penyalahgunahan keuangan terjadi dimana-mana, kemudian orang itu bangga dengan lifestyle-nya begitu luar biasa. Tapi kalau dari hasil mengambil dari keuangan daerah yang tidak bertanggung jawab, apa artinya kebanggaan itu?" tanya dia.
Ia menyimpulkan bahwa kepemimpinan yang bertanggung jawab dan berfokus pada pembangunan manusia akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh provinsi ini.
"Kata kuncinya ada satu saja. Jika kita ingin membangun Papua, kita harus Takut Tuhan baru kita bisa bangkit," tutup dia. (Laura Sobuber)