Tercapai 44,2 Persen, Pendataan Regsosek Masih Rendah di Papua
JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Pendataan Registrasi Social Ekonomi (Regsosek) yang merupakan pengumpulan data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi social, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan baru tercapai 44,2% di Provinsi Papua.
“Di Papua baru tercapai 44,2%, sementara target nasional sudah 80 persen dan bahkan 100 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, Adriana Carolina di Talk Show Regsosek dan Media Gathering di Kota Jayapura pada Jumat, 11 November 2022.
Ia mengatakan secara nasional pendataan tersebut dilakukan serentak pada Sabtu, 15 Oktober hingga Senin, 14 November 2022. Pelaksanaan di Papua hanya Kabupaten Keerom dan Merauke yang telah mencapai 100 persen, sementara kabupaten dan kota lain belum mencapai 10 persen.
Adriana pun mengungkapkan kendala yang dialami pihaknya, diantaranya situasi dan medan yang sulit, kondisi keamanan yang membutuhkan pendampingan ketat aparat keamanan secara khusus di wilayah Pegunungan Papua serta aplikasi yang digunakan dalam pendataan memakai geotagg dimana hanya bisa diakses oleh pemilik akun.
“Minggu kemarin kami menyampaikan kendala ke pusat dan sudah tunjukan kondisi lapangan ke Bappenas, sehingga mereka bisa mendukung kami meminta perpanjangan waktu,” ungkapnya.
Perencana Ahli Madya Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian PPN/Bappenas, Dinar Dana Kharisma menuturkan kendala lain yang dihadapi untuk pendataan di wilayah perkotaan, seperti Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura adalah tingkat kesibukan masyarakat yang membuat sulit ditemui.
“Ketika kami masuk perumahan ternyata yang ada hanya pembantu atau tukang. Nanti mereka datang sudah malam dan lelah serta tidak mau didata juga. Ini yang membuat proses pendataan baik di perdesaan maupun di kota sama sulitnya,” tutur dia.
Dinar pun berharap masyarakat Papua bisa berpartisipasi aktif meningkatkan signifikan pendataan regsosek yang akan membawa perubahan dalam hal informasi kepada pemerintah pusat.
“Sehingga jika ada kebutuhan dengan program-program mikro bisa bergerak lebih agresif ini kementerian-kementerian atau lembaga yang ada di pusat serta sektor swasta yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat,” harapnya.
Dalam talk show regsosek dan media gathering tersebut hadir pula Tokoh Masyarakat Papua Julianus Septer Manufandu, Writer dan Content Kreator Jeni Karay sebagai pembicara. Serta awak media di Kota Jayapura dan perwakilan masyarakat dari masing-masing kampung di Jayapura.
Sementera itu, regsosek adalah upaya pemerintah untuk membangun data kependudukan tunggal, atau satu data. Dengan menggunakan data tunggal, pemerintah dapat melaksanakan berbagai programnya secara terintegrasi, tidak tumpang tindih, dan lebih efisien.
Data Regsosek dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas berbagai layanan pemerintah seperti pendidikan, bantuan sosial, kesehatan, hingga administrasi kependudukan.
Regsosek penting untuk segera dilakukan karena masih terbatasnya cakupan data sosial ekonomi penduduk yang ada, yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh program dan layanan kepada masyarakat.
Data regsosek mencakup informasi kondisi sosial ekonomi, termasuk status kesejahteraan, yang meliputi kondisi sosioekonomi demografis, kepemilikan asset, kondisi sanitasi air bersih, kondisi perumahan, kondisi kerentanan kelompok penduduk khusus, informasi geosoasial, tingkat kesejahteraan dan informasi social ekonomi lainnya. (Laura Sobuber)