Yustina Banua Bagi Souvenir ke Turis dan Peserta Festival Budaya Lembah Baliem
WAMENA, LELEMUKU.COM – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Yustina Banua membagikan souvenir kepada para turis mancanegara dan domestik yang hadir pada Mini Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB).
“Kita bisa saksikan bersama ada suatu kepedulian dari PKK, yaitu memberikan souvenir buat turis domestik, bahkan turis dari manca negara,” ungkap dia saat penutupan Mini FBLB kepada Lelemuku.com pada Rabu, 10 Agustus 2022.
Yustina mengatakan dirinya didampingi beberapa organisasi wanita yang merupakan para istri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang turut berpartisipasi merajut tali kasih lewat penyerahan cendera mata.
“Bersama ibu-ibu memberi perhatian kepedulian terhadap turis-turis yang berdatangan dan hadir di Jayawijaya serta menyaksikan ajang festival, tentunya bisa kembali dan lebih semarak lagi,” katanya.
Yustina mengucap syukur pelaksanaan festival yang merupakan iven tahunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya dan sempat vakum selama 2 tahun karena pandemic corona virus disease 2019 (Covid-19) itu bisa kembali digelar dengan lancar dan aman sejak Senin, 8 Agustus 2022.
“Konsepnya adalah mini fblb, tentunya untuk ke depan pasti lebih meriah dan buka skala besar lagi,” harap dia.
Sebelumnya Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua membuka Mini FBLB Tahun 2022 di Distrik Usilimo pada Senin, 8 Agustus hingga Rabu, 10 Agustus 2022.
Ia menyatakan festival kembali digelar berkat inisiatif positif dari 10 kelopok objek wisata dan diikuti oleh beberapa distrik di Jayawijaya yang ingin menghidupkan kembali iven tahunan tersebut dengan tujuan untuk membina dan melestarikan adat dan budaya tradisional Suku Dani sebagai ciri khas masyarakat di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
“Atas ide dari 10 kelompok objek wisata di Jayawijaya yang ingin melaksanakan mini festival ini, akhirnya Pemda memfasilitasi kegiatan ini,” ujar Banua.
Festival Lembah Baliem awalnya diselenggarakan pada tahun 1989 yang mempertunjukkan cerita penyerbuan ladang yang baru dibuka dan penculikan warga serta cerita perang antar suku, yaitu Suku Dani, Lani, dan Lani.
Festival budaya berskala internasional itu terakhir dilaksanakan pada tanggal 7 hingg 9 Agustus 2019 di Distrik Walesi. (Laura Sobuber)