-->

Rusuh di Babarsari Yogyakarta Akibat Protes Mahasiswa Papua Jadi Korban Salah Sasaran

Rusuh di Babarsari Yogyakarta Akibat Protes Mahasiswa Papua Jadi Korban Salah Sasaran

YOGYAKARTA, LELEMUKU.COM - Kericuhan terjadi di Kawasan Babarsari, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta pada Senin (4/7/2022) siang.

Menurut informasi yang dihimpun Lelemuku.com kepolisian awalnya turut mengamankan aksi unjuk rasa damai gabungan masyarakat dan mahasiswa Papua atas jatuhnya korban salah sasaran dalam bentrokan antara 2 paguyuban pada sebuah tempat karoke di kawasan Seturan Babarsari.

Namun aksi tersebut berubah ricuh setelah massa yang selesai melakukan aksi unjuk rasa balik dari Mapolda DIY dan memblokade kawasan Babarsari dengan membawa senjata tajam. 

Mereka kemudian meluapkan kekecewaan dengan membakar ban, kendaraan di jalan dan beberapa bangunan di kawasan yang diduga dikelola oleh kelompok pelaku yang menyerang mahasiswa Papua tersebut.

Selanjutnya massa membubarkan diri, sementara kepolisian mengamankan situasi dengan memberikan tembakan peringatan ke udara guna mengamankan situasi.

Petugas Damkar kemudian diturunkan kearah lokasi kejadian untuk menjinakkan api yang terjadi di daerah Babarsari.

Aksi unjuk rasa itu sendiri diketahui telah diprakarsai oleh Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (IPMAPA).

Pengurus IPMAPA dalam surat pengumumannya yang beredar menyatakan bahwa korban salah sasaran tersebut bernama Dibrilian Jornes Tawarisi Rumbewas yang merupakan salah satu mahasiswa akhir di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta yang berasal dari Timika, Kabupaten Mimika, Papua.

Mahasiswa tersebut menjadi korban salah sasaran dalam pertikaian yang terjadi antara AMKEI dan Melanesia pada Sabtu subuh 1 Juli 2022 di Jalan seturan dan Jambu Sari.

Selain itu, dalam surat pemberitahuan tersebut menjelaskan kondisi mahasiswa yang cacat permanen karena menjadi korban salah sasaran.

"Korban mengalami cacat permanen, yaitu tangan kanan terputus, tangan kiri tempurung tangan terpotong, kaki mengalami luka sayatan. Posisi terakhir korban sekarang berada di RS JIH timur Polda DIY," isi dari pernyataan tersebut.

Akibat penyerangan yang mengakibatkan korban salah sasaran tersebut, IPMAPA mengeluarkan surat pemberitahuan tersebut untuk seluruh paguyuban, mahasiswa, pelajar yang berasal dari Papua untuk berkumpul pada Senin 4 Juli di Polda DIY.

Mereka menuntut agar polisi segera menangkap pelaku penyerangan yang mengakibatkan adanya korban salah sasaran.

"Dengan agenda meminta pertanggung jawaban polisi agar secepatnya menangkap pelaku salah sasaran yang mengakibatkan korban dari kami mahasiswa Papua. Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan. Terimakasih," tutut mereka. (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah