Tim Sepatu Roda Papua Gagal Raih Medali, Fokus di 4 Nomor Terakhir
pada tanggal
Thursday, 30 September 2021
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Tim sepatu roda Papua gagal merebut sekeping medali di hari ketiga perlombaan cabang olahraga sepatu roda Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 di Klemen Tinal Roller Sport Arena, Buper Waena, Kota Jayapura, Rabu (29/9/2021).
Di nomor 500 meter +D Putri, final, atlet Papua, Nabila Rahman hanya finis di posisi ke empat dengan catatan waktu 48,597 detik. Sementara di nomor tersebut, atlet DKI Jakarta Naura Rahmadija Hartanti dan Farah Amalia Salsabila Putri menjadi yang tercepat di posisi pertama dan kedua. Sedangkan di kategori putra, Papua tak menurunkan atletnya.
Di nomor point to point elimination 10.000 meter putri, atlet Papua Ghea Ivana Kusuma Rachman tak bisa melanjutkan perlombaan. Sementara di point to point elimination 10.000 putra, Ahmad Adam Suraiddin juga sama tak melanjutkan perlombaan hingga akhir.
DKI Jakarta menjadi yang terbaik di hari ketiga perlombaan cabor sepatu roda PON XX Papua dengan mengemas 4 medali emas dan 2 perak.
Kegagalan tersebut tak membuat pengurus Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi) Papua kecewa.
Pasalnya, Ketua Umum Perserosi Papua, Jefri Abel mengaku nomor yang dilombakan pada hari ketiga ini tak masuk dalam target timnya. Kata dia, nomor yang menjadi fokus timnya yakni maraton 42.000 meter dan TTT 10.000 meter yang keduanya akan dilombakan di ruas jalan pantai holtekamp.
Sementara di hari keempat yang akan dimainkan Kamis (30/9/2021), nomor Individual Time Trial (ITT) 300 meter putra dan putri dan relay 3.000 meter putra dan putri diharapkan bisa kembali menyumbangkan medali emas bagi Papua.
"Pada hari ini kami tetap menjalankan perlombaan dan ada beberapa atlet kami sengaja diturunkan dan nomor yang dilombakan saat ini bukan nomor yang kami targetkan, yang menjadi target kami itu ada nomor besok, paling tidak ada 4 nomor yang menjadi target kita. Jika Tuhan berkenan di trek Buper ini kita bisa kembali dapatkan medali," kata Abel.
"Khusus untuk di Jembatan Youtefa itu menjadi target pundi-pundi medali kita di sana. Dengan situasi yang panas dan tantangan alam yang berat, dan tiga bulan atlet kita sudah berada di sini saya berharap akan bisa memberikan hasil yang lebih untuk menutup agenda PON XX ini dengan manis."
Abel optimis tim sepatu roda masih bisa menambah pundi emasnya di empat nomor yang masih tersisa. Sampai hari ini, medali emas diraih tim dari DKI Jakarta, Papua dan Kalimantan Timur.
“Saya prediksikan Kaltim hanya bisa menambah satu medali lagi. Sementara tim raksasa DKI ini menunjukkan taringnya karena mereka lebih dulu punya venue berstandar seperti ini. Sedangkan kami masih baru, dan tidak berarti kami takut dengan kontingen lain. Kami berharap bahwa sepatu roda Papua masih bisa menambah medali, kami optimistis," katannya.
Sementara itu, DKI Jakarta sendiri berambisi merebut 12 medali emas pada cabang olahraga sepatu roda di ajang PON XX Papua 2021.
"Kami DKI menurunkan 12 atlet, enam putra dan enam putri. Target kita berdasarkan hasil di Pra PON dapat 2019 kita dapat 12 medali emas dan tidak berubah target kita di PON XX ini," kata pelatih tim DKI Jakarta, Faisal Norman.
Perolehan medali emas cabang olahraga sepatu roda PON XX Papua 2021 sendiri masih dipimpin oleh DKI Jakarta dengan sembilan medali emas, sementara tuan rumah Papua baru mengoleksi 6 medali emas. (humasponxx)