Pemkab Intan Jaya Minta Hentikan Pemberitaan Hoax OPM Tembak Rimbun Air
pada tanggal
Thursday, 16 September 2021
SUGAPA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua melalui Ketua Tim Mediasi Konflik Konflik Penegakan Hukum di Wilayah Hukum Intan Jaya, Yoakim Mujizau meminta semua pihak untuk berhenti menyampaikan informasi dan pemberitaan hoaks tentang keterlibatan kelompok separatis Papua yang diklaim menjadi pelaku jatuhnya pesawat Rimbun Air.
"Menyusul insiden kecelakaan pesawat Rimbun Air yang terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (14/9) kami selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Intan Jaya yang menjadi pihak penyewa pesawat tersebut menyampaikan beberapa hal terutama untuk menghentikan berbagai spekulasi dan opini seperti berita-berita Online yang beredar dari sumber tidak jelas terkait kecelakaan pesawat tersebut," kata dia dalam rilis media pada Kamis 915/9/2021).
Hal pertama, peristiwa yang dialami pesawat Rimbun Air adalah murni kecelakaan dan sementara ini sambil menunggu penelitian lebih lanjut dari pihak berwenang melalui pemeriksaan terhadap kotak hitam (Black Box) pesawat tersebut.
"Pesawat tersebut mengalami kecelakaan karena faktor cuaca ekstrim yang terjadi di Bandar Udara Bilogai saat pesawat hendak mendarat. Kondisi cuaca esktrim berupa awan gelap terjadi saat pesawat hendak mendarat dan saat itu di landasan bandar udara Bilogai terdapat satu buah pesawat yang tengah terparkir. Dengan kondisi itu, pilot memilih putar balik untuk memastikan kondisi pendaratan aman," jelas dia.
Saat pesawat Rimbun Air tersebut kembali melakukan pendaratan, kondisi langit disekitar bandara masih gelap. Akibatnya pesawat menabrak gunung dan pohon lalu runtuh ke tanah sehingga kondisi pesawat saaat ditemukan, moncong pesawat tertanam cukup dalam di dalam tanah.
"Jadi tidak benar dan ini kami tegaskan untuk tidak menduga atau bahkan membangun opini liar bahwa pesawat tersebut ditembak oleh TPN-OPM. Ini sama sekali tidak benar. Kecelekaan pesawat ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan TPN-OPM," kata pria yang juga merupakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupatan Intan Jaya.
Hal kedua yang ingi ditegaskan Pemkab Intan Jaya adalah proses evakuasi ke lokasi kejadian yang sangat sulit dilakukan. Karena hanya bisa tembus melalui jalur darat dan tidak bisa dilakukan melalui helikopter.
"Penyelamatan pertama kali dilakukan atas inisiatif masyarakat di bawah pimpinan Pastor Paroki Titigi Yance Yogi Pr dan Anggota DPRD Intan Jaya Melianus Belau. Ada pun Tim Kepolisian dan TNI tiba di lokasi setelahnya. Bersama masyarakat bahu-membahu membantu proses evakuasi korban. Kami tegaskan juga bahwa tidak benar opini liar yang berkembang seakan-akan proses evakuasi berlangsung dramatis karena daerah jatuhnya pesawat merupakan daerah yang dikuasai TPN-OPM. Ini semua tidak benar. Justru masyarakat Bersama TNI – Polri bekerjasama dengan baik atas nama kemanusiaan untuk membantu secara sukarela proses evakuasi ini," papar dia.
Pihaknya juga ingin menyampaikan bahwa kejadian ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan operasi TNI Polri terhadap kelompok TPN-OPM. Termasuk opini yang berkembang bahwa pesawat tersebut membawa bahan makanan untuk prajurit TNI Yonif 501/BY. Padahal material yang dimuat adalah untuk kepentingan pembangunan Intan Jaya yang hanya bisa diakses melalui jalur udara.
"Karena faktanya adalah pesawat tersebut dipakai oleh Pemda Intan Jaya untuk mengangkut bahan bangunan berupa semen, triplek, besi, dan bahan makanan untuk masyarakat dalam rangka pembangunan oleh Dinas PU Kabupaten Intan Jaya," tutur dia.
"Maka itu, kami meminta para pihak yang menyebarkan opini-opini liar atau hoaks tersebut untuk stop menyebarkan berita-berita tersebut. Kami tahu, opini-opini tersebut hanya akan menggiring citra yang tidak baik bagi daerah Intan Jaya seakan-akan menjadi daerah konflik yang justru menimbulkan keresahan bagi masyarakat kami. Intan Jaya saat ini dalam kondisi sangat kondusif sehingga kami meminta agar pihak-pihak yang memanfaatkan peristiwa jatuhnya pesawat ini dengan opini sesat agar berhenti menyebarkan hoaks," sebut Mijzau.
Pemkab Intan Jaya juga menyampaikan dukacita bagi keluarga korban yaitu pilot, copilot dan satu orang mekanik yang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.
"Pada pagi tadi jenasah mereka sudah diterbangkan ke Timika untuk selanjutnya oleh pihak Rimbun Air diterbangkan ke Jakarta dan Kalimantan," ujar dia. (Noci)