Kadkis Matdoan Sebut Obor Api PON XX Papua Terinspirasi oleh Alat Musik Tifa
pada tanggal
Thursday, 30 September 2021
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Obor api Pekan Olahraga Nasional (PON) XX telah dikirab sebelum pembukaan PON XX pada 2 Oktober mendatang. Obor tersebut menonjolkan budaya Papua, dengan menggunakan simbol alat musik tradisional tifa. Perlengkapan utama dalam penyelenggaraan kirab api PON adalah obor, tungku, dan lentera, yang didesain berbentuk tifa sebagai representasi budaya di Tanah Papua.
“Terinspirasi alat musik tradisional tifa, seluruh dasar desain perlengkapan kirab api PON yang dibuat menyerupai (bentuk) alat musik kebanggaan Bumi Cenderawasih ini. Tifa bagi masyarakat Papua adalah alat musik tradisional yang mampu menyatukan semua elemen masyarakat,” kata Wakil Sekretaris IV Bidang Humas dan PPM, Kadkis Matdoan.
Tifa telah mendapatkan apresiasi dunia setelah diperkenalkan di ajang Festival Fete De La Musique yang diselenggarakan UCCN (UNESCO Creative Cities Network). Provinsi Papua sebagai tuan rumah penyelenggaraan PON XX 2021, telah menyiapkan desain perlengkapan kirab api ini secara mendalam, setelah melewati berbagai pertimbangan, baik karakteristik masyarakat, maupun budaya. Putra-putri Papua berkolaborasi membuat desain kreatif obor, tungku, dan lentera yang unik ini dengan mengadopsi kekayaan budaya Papua.
Bentuk ini menggambarkan sikap keteguhan dan keberanian masyarakat Papua. Pada beberapa sisi terdapat ornamen yang terinspirasi dari kekayaan alam Papua. Pada salah satu sisinya, terdapat warna kuning yang menyimbolkan kemakmuran dan kejayaan wilayah gunung dan pantai.
Obor ini punya keunikan tersendiri. Selain merupakan buatan dalam negeri, obor ini dibuat dengan bahan dasar kayu bercampur material lainnya. Beratnya sekitar 1,7 kilogram.
Meski dibuat di dalam negeri, namun ketahanan obor PON XX itu sudah sangat memenuhi standar. Saat diujicoba, obor tersebut bisa bertahan selama dua hingga tiga jam dan di tengah cuaca hujan dengan intensitas rendah hingga sedang.
Saat diujicoba dengan lari biasa dan menggunakan kendaraan sejauh 60 km, api obor tidak padam. Dalam intensitas hujan gerimis dan menengah pun apinya masih bisa tahan. (humasponxx)