Mathius Fakhiri Janji Akan Sekolahkan Calon Bintara Noken Asli Papua yang Gugur
pada tanggal
Saturday 24 July 2021
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri memberikan janji kepada calon siswa (casis) Polisi Wanita (Polwan) dalam Bintara Noken Polri dari Kepolisian Daerah (Polda) Papua yang gugur pada 2021 untuk dapat mengikuti rekrutmen Bintara serta pendidikan pada Januari dan Juli 2022.
"Saya perlu tegaskan bahwa mereka yang belum berangkat saat ini, di tahun depan bisa mengikuti pendidikan. Nanti diatur soal waktu pendidikan pada Januari dan Juli 2022. Keputusan ini saya tegaskan hanya Kapolda yang buat," kata dia usai bertemu dan berdialog dengan pengunjuk rasa di lapangan tenis Mapolda papua, Kota Jayapura, Sabtu (24/7/2021) siang.
Kapolda menyatakan unjuk rasa ini juga adalah sebuah teguran ke Polda Papua yang akan menjadi evaluasi sebab saat ini pihaknya membutuhkan waktu paling kurang 3 tahun untuk mencapai 75 persen total kebutuhan personil kepolisian atau membutuhkan 12.855 personel untuk ditempatkan di 28 polres se Papua.
"Saya juga minta orang tua dan masyarakat untuk koreksi kami untuk pembenahan dalam rekrutmen. Sebab Polda Papua butuh tiga tahun untuk capai 73 persen sehingga kami butuh waktu untuk perbaikan rekrtmen," ucap dia.
Sementara terkait masalah seleksi tahun ini. Ia mengatakan bahwa ada kekeliruan yang telah diperbaiki pihaknya melalui Irwasda yang merupakan ketua panitia rekrutmen. Sebab sesuai dengan hasil Dewan Kebijakan Jabatan dan Kepangkatan (Wanjak) Kapolda Papua, tidak ada masalah.
"Ada kesalahan kecil dari panitia dan tadi malam saya sudah minta untuk koreksi," kata dia.
Ia juga menyatakan telah terjadi kesalahan pembagian informasi yang tidak berdasar tentang hasil rekrutmen ini sehingga disalahtafsirkan oleh keluarga dan anak-anak peserta casis. Dimana mereeka berpikir bahwa simulasi pemberangkatan dan vaksin adalah sudah lulus.
"Ada juga yang memberikan informasi-informasi bukan berdasarkan dari kepolisian. Sehingga disalah tafsirkan oleh keluarga, disalah tafsirkan oleh anak-anak casis. Dimana mereka berpikir bahwa baik simulasi pemberangkatan dan Pdf untuk vaksinasi itu lulus, sebenarnya bukan," jelasnya.
Sebelumnya puluhan keluarga dari casis Bintara Noken Polri yang gugur menuntut keadilan atas indikasi digantinya nama-nama calon anggota Bintara Noken asli Papua dengan calon non-Papua.
Salah satu pengunjuk rasa menyatakan bahwa nama anak mereka telah diumumkan lulus, namun mereka diminta untuk menunggu guna mengikuti pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).
Namun saat menunggu, malah nama-nama yang tidak diumumkan yang malah diminta untuk memeriksa PCR. Dikatakan sekitar 300 anak asli Papua yang gugur pada tahap akhir seleksi Bintara Noken untuk Polwan, meski namanya telah diumumkan.
Setelah mendengarkan penjelasan dan janji kapolda tersebut, para pengunjuk rasa yang mayoritas wanita tersebut menyatakan menerima putusan dan kemudian membubarkan diri secara damai.
Rekrutmen Bintara Noken tersebut, adalah upaya kepolisian merekrut anak asli Papua menjadi abdi negara di kepolisian polisi. Pada 2021 ini ada kuota sebanyak 1.500 orang di Provinsi Papua. (Edy)