Leonardus Mahuze Ungkap ODHA di Yasanto Merauke Butuh Uluran Tangan Pemerintah Daerah
pada tanggal
Sunday, 12 July 2020
MERAUKE, LELEMUKU.COM - Pimpinan Yayasan Santo Antonius (Yasanto) Merauke, Ir. Leonardus Mahuze mengharapkan Pemerintah Kabupaten Merauke punya perhatian terhadap pasien ODHA (orang dengan HIV) di Yasanto.
Pasalnya, Yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan, pemberdayaan masyarakat asli Papua, dan dalam bidang kemanusiaan khususnya masalah HIV-AIDS selama masa Pandemi Covid-19 ini kekurangan bahan makanan terutama biaya pendamping ODHA.
Memang, misi kemanusiaan tidak ada habisnya. Dan karena itulah, sangat diharapkan dukungan atau perhatian dari Pemda setempat melalui dana hibah.
"Sebenarnya sudah ada dalam Perda kita. Apakah langsung dalam bentuk dana hibah ke yayasan atau melalui Komisi Penanggulangan Aids (KPA)," ujar Leonardus, Jumat (10/7/2020) di Merauke.
Leonardus mengatakan, tahun-tahun sebelumnya Yasanto telah menerima bantuan dana hibah dari Pemda. Dia akui bahwa secara aturan, dana hibah hanya diberikan sekali saja. Namun, untuk urusan kemanusiaan, hibah masih bisa diberikan lagi.
Untuk kasus-kasus seperti ini, kami sudah konsultasi ke BPK dan mereka sendiri sudah datang sendiri dan saksikan apa yang kita lakukan, mereka tidak mengatakan tidak boleh mendapatkan dana hibah lagi.
"Tapi sepanjang itu untuk program kemanusiaan, mereka bilang itu tidak ada masalah. Jadi, harusnya Pemda tidak boleh menutup mata dan harus menyediakan anggaran untuk penanganan ODHA," tambah Leonardus.
Ia menyebut, ODHA yang dilayani pihak Yasanto adalah orang dan masyarakat Merauke serta terdaftar sebagai warga Merauke yang punya hak juga dalam dana alokasi APBD.
Bersyukur masih ada donatur yang punya kepedulian memberikan bantuan. Tetapi, menjadi persoalan ketika ada rujukan pasien ODHA dari rumah sakit ke Yasanto. Terkait ini membutuhkan sokongan dana untuk menangani pasien.
Hingga kini, Yasanto mendampingi 53 ODHA. Dan di tengah pandemi Covid-19 ini, para ODHA sangat rentan terhadap virus Covid sebab kekebalan tubuh mereka sangat rendah.
Menurutnya, Pemda jangan hanya fokus pada masalah Covid, tetapi juga melihat ada penyakit lain seperti ODHA yang juga harus dilihat dan dibantu.
"Dari Pemda kita sudah komunikasikan lewat KPA, katanya ada dana. Kita berharap orang-orang di Pemda ini punya rasa kepedulian," pintanya.(infopublik)
Pasalnya, Yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan, pemberdayaan masyarakat asli Papua, dan dalam bidang kemanusiaan khususnya masalah HIV-AIDS selama masa Pandemi Covid-19 ini kekurangan bahan makanan terutama biaya pendamping ODHA.
Memang, misi kemanusiaan tidak ada habisnya. Dan karena itulah, sangat diharapkan dukungan atau perhatian dari Pemda setempat melalui dana hibah.
"Sebenarnya sudah ada dalam Perda kita. Apakah langsung dalam bentuk dana hibah ke yayasan atau melalui Komisi Penanggulangan Aids (KPA)," ujar Leonardus, Jumat (10/7/2020) di Merauke.
Leonardus mengatakan, tahun-tahun sebelumnya Yasanto telah menerima bantuan dana hibah dari Pemda. Dia akui bahwa secara aturan, dana hibah hanya diberikan sekali saja. Namun, untuk urusan kemanusiaan, hibah masih bisa diberikan lagi.
Untuk kasus-kasus seperti ini, kami sudah konsultasi ke BPK dan mereka sendiri sudah datang sendiri dan saksikan apa yang kita lakukan, mereka tidak mengatakan tidak boleh mendapatkan dana hibah lagi.
"Tapi sepanjang itu untuk program kemanusiaan, mereka bilang itu tidak ada masalah. Jadi, harusnya Pemda tidak boleh menutup mata dan harus menyediakan anggaran untuk penanganan ODHA," tambah Leonardus.
Ia menyebut, ODHA yang dilayani pihak Yasanto adalah orang dan masyarakat Merauke serta terdaftar sebagai warga Merauke yang punya hak juga dalam dana alokasi APBD.
Bersyukur masih ada donatur yang punya kepedulian memberikan bantuan. Tetapi, menjadi persoalan ketika ada rujukan pasien ODHA dari rumah sakit ke Yasanto. Terkait ini membutuhkan sokongan dana untuk menangani pasien.
Hingga kini, Yasanto mendampingi 53 ODHA. Dan di tengah pandemi Covid-19 ini, para ODHA sangat rentan terhadap virus Covid sebab kekebalan tubuh mereka sangat rendah.
Menurutnya, Pemda jangan hanya fokus pada masalah Covid, tetapi juga melihat ada penyakit lain seperti ODHA yang juga harus dilihat dan dibantu.
"Dari Pemda kita sudah komunikasikan lewat KPA, katanya ada dana. Kita berharap orang-orang di Pemda ini punya rasa kepedulian," pintanya.(infopublik)