Jembatan Hamadi - Holtekam di Beri Nama Youtefa, Benhur Tomi Mano Minta Hargai Kearifan Lokal
pada tanggal
Tuesday, 29 October 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Terkait pemberian nama jembatan Hamadi – Holtekam yang direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Senin, 28 Oktober 2019, Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM mengharapkan, pemberian nama jembatan dapat menggunakan nama sesuai permintaan masyarakat adat setempat dan semua pihak dapat menghargai kearifan lokal Port Numbay.
Dimana berdasarkan hasil rapat bersama forkopimda dan ondoafi yang juga dihadiri Asisten 1 Setda Propinsi Papua, telah menyetujui Youtefa menjadi nama jembatan tersebut.
“Marilah kita menghargai nilai-nilai kearifan lokal dan nilai-nilai adat, karena mereka sudah melepaskan jalan ini, untuk membangun jembatan sampai selesai,” kata Wali Kota Jayapura, usai mendampingi Mendagri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian dan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, saat meninjau kesiapan peresmian jembatan, Sabtu, 26 Oktober 2019.
Pemberian nama jembatan yang membentang antara Hamadi dan Holtekam, tidak harus mengikuti keinginan pemerintah karena telah mengeluarkan dana yang besar untuk pembangunan jembatan, tetapi baiknya tetap menghargai nilai-nilai kearifan budaya setempat.
“Bukan karna kita memberikan dana yang besar, sehingga nama ini harus mengikuti keinginan kita, karena semua jembatan dan jalan dibangun berdasarkan pajak daerah dan pajak negara,” jelas Wali Kota yang juga putra asli Port Numbay. (HumasKotaJayapura)
Dimana berdasarkan hasil rapat bersama forkopimda dan ondoafi yang juga dihadiri Asisten 1 Setda Propinsi Papua, telah menyetujui Youtefa menjadi nama jembatan tersebut.
“Marilah kita menghargai nilai-nilai kearifan lokal dan nilai-nilai adat, karena mereka sudah melepaskan jalan ini, untuk membangun jembatan sampai selesai,” kata Wali Kota Jayapura, usai mendampingi Mendagri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian dan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, saat meninjau kesiapan peresmian jembatan, Sabtu, 26 Oktober 2019.
Pemberian nama jembatan yang membentang antara Hamadi dan Holtekam, tidak harus mengikuti keinginan pemerintah karena telah mengeluarkan dana yang besar untuk pembangunan jembatan, tetapi baiknya tetap menghargai nilai-nilai kearifan budaya setempat.
“Bukan karna kita memberikan dana yang besar, sehingga nama ini harus mengikuti keinginan kita, karena semua jembatan dan jalan dibangun berdasarkan pajak daerah dan pajak negara,” jelas Wali Kota yang juga putra asli Port Numbay. (HumasKotaJayapura)