Jansen Monim Kembali Pimpin PODSI Papua Periode 2019-2023
pada tanggal
Saturday, 5 October 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Jansen Monim ST. M.MT kembali pimpin Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Pengprov PODSI) Papua periode 2019-2023 dalam Musyawarah Daerah/ Rapat Konsolidasi Organisasi PODSI 2019, yang berlangsung di Hotel Sahid, Entrop Jumat, (04/10/2019).
Ketua PODSI Papua Jansen Monim ST. M.MT mengatakan memang saat ini atlet-atlet kita masih sangat mudan itu memang menjadi tantangan buat kita. "Kita akan berusaha dengan atlet yang muda-muda ini supaya kedepan target yang kita harapkan bisa tercapai," ujarnya kepada wartawan Jumat, (04/10/2019)
Dalam waktu beberapa bulan ini dalam latihan mereka Pelatda sudah kemudian atlet kita dari 80 sekarang tinggal 42 atlet dan kita sudah lakukan seleksi betul-betul. Setiap bulan kita seleksi dan kita harapkan bisa sesuai dengan target dari KONI dan target kita harus 5 medali emas.
Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk kita menambah medali. Tadi dalam musyawarah sudah saya sampaikan kita bisa mendapatkan apa yang kita targetkan apabila ditunjang dengan peralatan yang memadai.
"Kita tetap akan berusaha dengan apa yang ada saat ini kita tetap memberikan medali emas kepada Provinsi Papua walaupun peralatan tidak memadai karena PON kali ini PON Ke-XX Tahun 2020 diselenggarakan di Papua," ungkapnya.
Sementara itu Ketua Bidang Organisasi KONI Papua Dantje Nere mengatakan kita anggap semester terakhir yang dimulai dari Juli-Desember ada beberapa agenda yang berakhirnya kepengurusan beberapa Pengprov Cabor yang sudah berakhir itu sudah kita lakukan dan hari ini salah satunya Pengprov PODSI Papua.
"Kita berharap melalui Musyawarah hari ini dan langkah selanjutnya adala teman-teman dari PODSI sebagaimana semangat dan visi dari pak Ketua terpilih itu bisa berjalan normal," ujarnya.
Kalau yang belum lakukan Musyawarah itu juga nantinya segera lakukan musyawarah kita sampe desember karena ada beberapa cabor yang masa kepengurusannya berakhir.
"Sekitar 3-4 cabor yang belum lakukan musyawarah, Tinju, Paralayang, Catur dan saya pikir itu sesegera mungkin kita haru laksanakan," terangnya.
Agar supaya tidak mengganggu konsentrasi dari atlet-atlet yang sementara sedang melakukan pemusatan latihan. Disinggung apakah kalau sampai desember pengprov cabor tidak melaksanakan musyawarah maka langka yang akan diambil oleh KONI adalah mengintervensi kepengurusan cabor karena tidak bisa dia tidak sah kemudian dia menjalankan tugas-tugas dia akan bermasalah dikemudian hari nanti.
"Nanti banyak masalah dan kita tidak mau itu terjadi contoh kecil saja soal keuangan kalau dia tidak melegalkan kepengurusan kemudian terima anggarannya. Kalau suatu saat dalam audit atau pemeriksaan kalau di temukan itu ya fatal," bebernya.
Menurut ini yang harus kita jaga supaya semua ini berjalan aman dan lancar tidak boleh ada hal-hal yang mengganggu perjalanan kita menuju PON 2020. (DiskominfoPapua)
Ketua PODSI Papua Jansen Monim ST. M.MT mengatakan memang saat ini atlet-atlet kita masih sangat mudan itu memang menjadi tantangan buat kita. "Kita akan berusaha dengan atlet yang muda-muda ini supaya kedepan target yang kita harapkan bisa tercapai," ujarnya kepada wartawan Jumat, (04/10/2019)
Dalam waktu beberapa bulan ini dalam latihan mereka Pelatda sudah kemudian atlet kita dari 80 sekarang tinggal 42 atlet dan kita sudah lakukan seleksi betul-betul. Setiap bulan kita seleksi dan kita harapkan bisa sesuai dengan target dari KONI dan target kita harus 5 medali emas.
Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk kita menambah medali. Tadi dalam musyawarah sudah saya sampaikan kita bisa mendapatkan apa yang kita targetkan apabila ditunjang dengan peralatan yang memadai.
"Kita tetap akan berusaha dengan apa yang ada saat ini kita tetap memberikan medali emas kepada Provinsi Papua walaupun peralatan tidak memadai karena PON kali ini PON Ke-XX Tahun 2020 diselenggarakan di Papua," ungkapnya.
Sementara itu Ketua Bidang Organisasi KONI Papua Dantje Nere mengatakan kita anggap semester terakhir yang dimulai dari Juli-Desember ada beberapa agenda yang berakhirnya kepengurusan beberapa Pengprov Cabor yang sudah berakhir itu sudah kita lakukan dan hari ini salah satunya Pengprov PODSI Papua.
"Kita berharap melalui Musyawarah hari ini dan langkah selanjutnya adala teman-teman dari PODSI sebagaimana semangat dan visi dari pak Ketua terpilih itu bisa berjalan normal," ujarnya.
Kalau yang belum lakukan Musyawarah itu juga nantinya segera lakukan musyawarah kita sampe desember karena ada beberapa cabor yang masa kepengurusannya berakhir.
"Sekitar 3-4 cabor yang belum lakukan musyawarah, Tinju, Paralayang, Catur dan saya pikir itu sesegera mungkin kita haru laksanakan," terangnya.
Agar supaya tidak mengganggu konsentrasi dari atlet-atlet yang sementara sedang melakukan pemusatan latihan. Disinggung apakah kalau sampai desember pengprov cabor tidak melaksanakan musyawarah maka langka yang akan diambil oleh KONI adalah mengintervensi kepengurusan cabor karena tidak bisa dia tidak sah kemudian dia menjalankan tugas-tugas dia akan bermasalah dikemudian hari nanti.
"Nanti banyak masalah dan kita tidak mau itu terjadi contoh kecil saja soal keuangan kalau dia tidak melegalkan kepengurusan kemudian terima anggarannya. Kalau suatu saat dalam audit atau pemeriksaan kalau di temukan itu ya fatal," bebernya.
Menurut ini yang harus kita jaga supaya semua ini berjalan aman dan lancar tidak boleh ada hal-hal yang mengganggu perjalanan kita menuju PON 2020. (DiskominfoPapua)