Pencarian Pesawat Twin Other Hari Kedua Nihil, Akan Dilanjutkan Besok
pada tanggal
Sunday, 22 September 2019
TIMIKA, LELEMUKU.COM - Upaya pencarian Pesawat Twin Other DHC 6-400 dengan nomor registrasi PK CDC milik PT Carpediem Aviasi Mandiri yang lost Contact di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua tidak membuahkan hasil sehingga akan dilanjutkan pada Jumat (20/09/2019).
Danlanud Yohanis Kapiyau Letkol Pnb Sugeng Sugiharto saat menggelar konferensi pers di Kantor UPBU Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika mengatakan, upaya pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, TNI dan Brimob dihari kedua tidak membuahkan hasil setelah tim pencari melakukan pencarian selama lima kali sejak pukul 06.00 Wit menggunakan pesawat Twin Other PK CDJ, helli Caracal,pesawat Twin Other milik Carpediem,Susi Air dan Twin Other milik Carpedium dengan menyisir lokasi terakhir terjadi lost contact.
"Sampai saat ini kita belum bisa pastikan dan belum bisa ketahui keberadaan pesawat tersebut, dari lima kegiatan hari ini belum ditemukan sehingga Tim SAR dan kita melakukan koordinasi untuk menentukan titik utama yang menjadi sasaran pencarian di koordinat yakni 04 derajat 10.65 menit arah selatan 137 derajat 24.48 menit tepatnya di jarak 37,57 nautical pada arah 56 derajat dari Timika," katanya.
Ia juga menjelaskan kalau titik koordinat telah terbaca di spider trak di pabrik pembuatan pesawat tersebut maupun di maskapai, sehingga titik tersebut yang akan menjadi fokus pencarian pada besok hari hingga lima mile di jalur lintasan pesawat baik kedepan maupun kebelakang dengan ketinggian 14.200 feet atau 4.238 meter.
"Sehingga titik tersebut akan menjadi pencarian utama,"jelasnya.
Sementara itu rencana pencarian, tim gabungan akan mengerahkan 4 armada diantaranya, Susi Air pada pukul 05.30 wit, disusul dua pesawat Twin Other milik PT Carpedium pada pukul 05.45 Wit dan pukul 07.15, dan pesawat CN 235 TNI AU pukul 06.30 Wit milik TNI AU.
"Jadi teknisnya lama perjalanan itu selama 15 menit bertolak dari Bandara Mozes Kilangin, kemudian mereka akan melakukan penyisiran dan pencarian selama 30 menit.Ini akan dilakukan secara bergantian kerena kondisi cuaca di Timika cepat berubah sehingga kegiatan lebih di optimalkan," terangnya. (Ricky Lodar)
Danlanud Yohanis Kapiyau Letkol Pnb Sugeng Sugiharto saat menggelar konferensi pers di Kantor UPBU Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika mengatakan, upaya pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, TNI dan Brimob dihari kedua tidak membuahkan hasil setelah tim pencari melakukan pencarian selama lima kali sejak pukul 06.00 Wit menggunakan pesawat Twin Other PK CDJ, helli Caracal,pesawat Twin Other milik Carpediem,Susi Air dan Twin Other milik Carpedium dengan menyisir lokasi terakhir terjadi lost contact.
"Sampai saat ini kita belum bisa pastikan dan belum bisa ketahui keberadaan pesawat tersebut, dari lima kegiatan hari ini belum ditemukan sehingga Tim SAR dan kita melakukan koordinasi untuk menentukan titik utama yang menjadi sasaran pencarian di koordinat yakni 04 derajat 10.65 menit arah selatan 137 derajat 24.48 menit tepatnya di jarak 37,57 nautical pada arah 56 derajat dari Timika," katanya.
Ia juga menjelaskan kalau titik koordinat telah terbaca di spider trak di pabrik pembuatan pesawat tersebut maupun di maskapai, sehingga titik tersebut yang akan menjadi fokus pencarian pada besok hari hingga lima mile di jalur lintasan pesawat baik kedepan maupun kebelakang dengan ketinggian 14.200 feet atau 4.238 meter.
"Sehingga titik tersebut akan menjadi pencarian utama,"jelasnya.
Sementara itu rencana pencarian, tim gabungan akan mengerahkan 4 armada diantaranya, Susi Air pada pukul 05.30 wit, disusul dua pesawat Twin Other milik PT Carpedium pada pukul 05.45 Wit dan pukul 07.15, dan pesawat CN 235 TNI AU pukul 06.30 Wit milik TNI AU.
"Jadi teknisnya lama perjalanan itu selama 15 menit bertolak dari Bandara Mozes Kilangin, kemudian mereka akan melakukan penyisiran dan pencarian selama 30 menit.Ini akan dilakukan secara bergantian kerena kondisi cuaca di Timika cepat berubah sehingga kegiatan lebih di optimalkan," terangnya. (Ricky Lodar)