Meski Sudah Kondusif, Masih Ada 6.500 Aparat Gabungan di Papua
pada tanggal
Thursday, 12 September 2019
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Meskipun sudah dinilai kondusif, sekitar 6.500 pasukan gabungan TNI-Polri masih ditempatkan di tanah Papua.
Menurut Wiranto, jumlah itu hanya sedikit dibandingkan dengan jumlah total personil TNI-Polri yang berjumlah 850 ribu. Wiranto menggarisbawahi keberadaan pasukan TNI dan Polri itu adalah untuk melindungi masyarakat dan objek-objek vital di sana.
Di sisi lain, TNI sudah menyiapkan dua pesawat Hercules untuk memulangkan kembali para siswa dan mahasiswa Papua dan Papua Barat yang sedang belajar di luar Papua, yang jumlahnya sekitar 835 orang.
Para mahasiswa ini berbondong-bondong pulang ke tanah kelahiran mereka setelah beredar kabar bohong yang dinilai mengancam keselamatan mereka. Menurut Wiranto, setelah melihat pulihnya kondisi di Papua, mereka justru ingin segera kembali ke tempat di mana mereka semula menimba ilmu.
“Mereka dibiayai oleh orang tua masing-masing dan juga biaya lain kembali dari tempat mereka belajar, tempat mereka menetap kembali ke Papua dan Papua Barat. Tapi Panglima TNI bertemu dengan mereka dengan anak, orang tua mereka ternayata setelah kembali ke sana melihat Jayapura kok masih terang benderang, enggak ada masalah.Mereka menyesal dan kemudian ingin kembali ke daerh mereka, tempat mereka belajar semula,” papar Wiranto. (VOA)
Menurut Wiranto, jumlah itu hanya sedikit dibandingkan dengan jumlah total personil TNI-Polri yang berjumlah 850 ribu. Wiranto menggarisbawahi keberadaan pasukan TNI dan Polri itu adalah untuk melindungi masyarakat dan objek-objek vital di sana.
Di sisi lain, TNI sudah menyiapkan dua pesawat Hercules untuk memulangkan kembali para siswa dan mahasiswa Papua dan Papua Barat yang sedang belajar di luar Papua, yang jumlahnya sekitar 835 orang.
Para mahasiswa ini berbondong-bondong pulang ke tanah kelahiran mereka setelah beredar kabar bohong yang dinilai mengancam keselamatan mereka. Menurut Wiranto, setelah melihat pulihnya kondisi di Papua, mereka justru ingin segera kembali ke tempat di mana mereka semula menimba ilmu.
“Mereka dibiayai oleh orang tua masing-masing dan juga biaya lain kembali dari tempat mereka belajar, tempat mereka menetap kembali ke Papua dan Papua Barat. Tapi Panglima TNI bertemu dengan mereka dengan anak, orang tua mereka ternayata setelah kembali ke sana melihat Jayapura kok masih terang benderang, enggak ada masalah.Mereka menyesal dan kemudian ingin kembali ke daerh mereka, tempat mereka belajar semula,” papar Wiranto. (VOA)