Penduduk Miskin Papua hingga Maret 2019 Naik 0,10 Persen
pada tanggal
Tuesday, 16 July 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Papua menyebut persentase penduduk miskin di Bumi Cenderawasih pada periode September 2018 hingga Maret 2019, dicatat mengalami kenaikan baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan.
“Kenaikan tercatat sebesar 0,10 persen dari 27,43 persen pada September 2018 menjadi 27,53 persen pada Maret 2019. Kenaikan ini terjadi baik di daerah perkotaan dan pedesaan,” terang Kepala BPS Papua, Simon Sapary, Senin (15/07/2019).
Dijelaskan dia, untuk penduduk miskin daerah perkotaan, dipastikan naik sebesar 0,25 persen, dari 4,01 persen pada september 2018 menjadi 4,26 persen. Sementara untuk pedesaan naik 0,19 persen, dari 36,65 persen pada sepember 2018 menjadi 36,84 persen.
Sementara komoditi makanan dipastikan berperan cukup besar terhadap garis kemiskinan, dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.
Diketahui, secara presentase penduduk miskin menurut provinsi se-Indonesia pada Maret 2019, tiga wilayah dengan penduduk miskin terbesar di kawasan timur Indonesia yaitu Provinsi Papua dengan presentase 27,53 persen, Papua Barat 22,17 persen dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 21,09 persen.
Sementara presentase penduduk miskin terendah yakni provinsi DKI Jakarta 3,47 persen, Bali 3,79 persen, dan Kalimantan Selatan (Kalsel) 4,55 persen.
Adapun komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap garis kemiskinan Papua didaerah perkotaan adalah beras, rokok kretek, tongkol/tuna/cakalang, telur ayam ras dan daging ayam ras.
Sedangkan komoditi yang berpengaruh besar terhadap GK di pedesaan adalah ketela rambat, beras, rokok kretek, daging babi dan ketela/pohon singkong. (DiskominfoPapua)
“Kenaikan tercatat sebesar 0,10 persen dari 27,43 persen pada September 2018 menjadi 27,53 persen pada Maret 2019. Kenaikan ini terjadi baik di daerah perkotaan dan pedesaan,” terang Kepala BPS Papua, Simon Sapary, Senin (15/07/2019).
Dijelaskan dia, untuk penduduk miskin daerah perkotaan, dipastikan naik sebesar 0,25 persen, dari 4,01 persen pada september 2018 menjadi 4,26 persen. Sementara untuk pedesaan naik 0,19 persen, dari 36,65 persen pada sepember 2018 menjadi 36,84 persen.
Sementara komoditi makanan dipastikan berperan cukup besar terhadap garis kemiskinan, dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.
Diketahui, secara presentase penduduk miskin menurut provinsi se-Indonesia pada Maret 2019, tiga wilayah dengan penduduk miskin terbesar di kawasan timur Indonesia yaitu Provinsi Papua dengan presentase 27,53 persen, Papua Barat 22,17 persen dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 21,09 persen.
Sementara presentase penduduk miskin terendah yakni provinsi DKI Jakarta 3,47 persen, Bali 3,79 persen, dan Kalimantan Selatan (Kalsel) 4,55 persen.
Adapun komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap garis kemiskinan Papua didaerah perkotaan adalah beras, rokok kretek, tongkol/tuna/cakalang, telur ayam ras dan daging ayam ras.
Sedangkan komoditi yang berpengaruh besar terhadap GK di pedesaan adalah ketela rambat, beras, rokok kretek, daging babi dan ketela/pohon singkong. (DiskominfoPapua)