Kodam Cenderawasih Tanggapi Undangan Liputan Deklarasi Perang TPNPB-OPM
pada tanggal
Sunday, 21 July 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Komando Daerah Militer (Kodam)/XVII Cenderawasih menanggapi pernyataan undangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggen kepada jurnalis untuk meliput aktivitas mereka melawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Provinsi Papua.
Menurut Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi pernyataan perang ini sudah berulang kali diserukan kelompok separatis bersenjata tersebut, dan selalu diseriusi. Namun pihaknya menyayangkan undangan ini sebab diserukan sebagai upaya memojokkan TNI-Polri dengan tudingan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), kali ini dengan cara mengundang media massa.
"Soal menyatakan perang dengan TNI itu bukan baru sekarang, dari dulu juga sudah berulang-ulang menyatakan perang. Tetapi bila TNI bergerak sedikit mereka langsung teriak-teriak dengan berbagai isu pelanggaran HAM," ujar Kapendam singkat pada Sabtu (20/07/2019).
Sebelumnya pemimpin TPNPB-OPM Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggen mengundang jurnalis nasional dan internasional untuk meliput aktivitas TPNPB-OPM yang saat ini mendeklarasikan diri sedang berperang melawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Melalui informasi yang diterima Lelemuku.com, Goliat pada 16 Juli 2019 menyatakan bahwa mereka telah berkumpul di Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua guna mendeklarasikan perang melawan TNI-Polri.
"Semua pemimpin militer TPNPB di Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak Papua, Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Tembagapura, Papua telah berkumpul di Ilaga untuk melakukan pertemuan untuk melanjutkan perang gerilya melawan pendudukan Militer Kolonial Indonesia di tanah leluhur orang Papua," tulis rilis dari juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom pada Jumat (19/07/2019).
Mereka mengharapkan para juru bicaranya agar para mengundang wartawan yang berasal dari luar negeri.
"Kami berharap bahwa para diplomat TPNPB-OPM yang berada di luar negeri dan juru bicara KOMNAS TPNPB-OPM, Tuan Sebby Sambom akan segera berkomunikasi dengan para wartawan tingkat dunia. seperti Aljazeera, BBC, CNN, ABC Australia, Radio Selandia Baru, Associate Press (AP) NBC, SBS, The Saturday Papper dan Jurnalis lain dari berbagai media di seluruh dunia yang belum kami sebutkan dalam undangan ini," ujar dia.
Mereka juga mengajak jurnalis di Indonesia agar menyampaikan informasi ini, sebab mereka mengklaim media nasional dibatasi dan diteror oleh negara.
"Undangan ini juga disampaikan kepada jurnalis dari berbagai media di Indonesia, yang kredibel dan berwibawa sebagai independensi media dan yang memahami sistem jurnalistik. Kita perlu menyampaikan kata-kata ini kepada media Indonesia, karena sebagian besar media Indonesia dibatasi dan diteror oleh Militer dan Polisi Indonesia dan juga oleh Pemerintah Indonesia," aku Sambom. (Albert Batlayeri)
Menurut Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi pernyataan perang ini sudah berulang kali diserukan kelompok separatis bersenjata tersebut, dan selalu diseriusi. Namun pihaknya menyayangkan undangan ini sebab diserukan sebagai upaya memojokkan TNI-Polri dengan tudingan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), kali ini dengan cara mengundang media massa.
"Soal menyatakan perang dengan TNI itu bukan baru sekarang, dari dulu juga sudah berulang-ulang menyatakan perang. Tetapi bila TNI bergerak sedikit mereka langsung teriak-teriak dengan berbagai isu pelanggaran HAM," ujar Kapendam singkat pada Sabtu (20/07/2019).
Sebelumnya pemimpin TPNPB-OPM Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggen mengundang jurnalis nasional dan internasional untuk meliput aktivitas TPNPB-OPM yang saat ini mendeklarasikan diri sedang berperang melawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Melalui informasi yang diterima Lelemuku.com, Goliat pada 16 Juli 2019 menyatakan bahwa mereka telah berkumpul di Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua guna mendeklarasikan perang melawan TNI-Polri.
"Semua pemimpin militer TPNPB di Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak Papua, Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Tembagapura, Papua telah berkumpul di Ilaga untuk melakukan pertemuan untuk melanjutkan perang gerilya melawan pendudukan Militer Kolonial Indonesia di tanah leluhur orang Papua," tulis rilis dari juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom pada Jumat (19/07/2019).
Mereka mengharapkan para juru bicaranya agar para mengundang wartawan yang berasal dari luar negeri.
"Kami berharap bahwa para diplomat TPNPB-OPM yang berada di luar negeri dan juru bicara KOMNAS TPNPB-OPM, Tuan Sebby Sambom akan segera berkomunikasi dengan para wartawan tingkat dunia. seperti Aljazeera, BBC, CNN, ABC Australia, Radio Selandia Baru, Associate Press (AP) NBC, SBS, The Saturday Papper dan Jurnalis lain dari berbagai media di seluruh dunia yang belum kami sebutkan dalam undangan ini," ujar dia.
Mereka juga mengajak jurnalis di Indonesia agar menyampaikan informasi ini, sebab mereka mengklaim media nasional dibatasi dan diteror oleh negara.
"Undangan ini juga disampaikan kepada jurnalis dari berbagai media di Indonesia, yang kredibel dan berwibawa sebagai independensi media dan yang memahami sistem jurnalistik. Kita perlu menyampaikan kata-kata ini kepada media Indonesia, karena sebagian besar media Indonesia dibatasi dan diteror oleh Militer dan Polisi Indonesia dan juga oleh Pemerintah Indonesia," aku Sambom. (Albert Batlayeri)