Kelompok Separatis di Nduga Serang Lokasi Pembangunan Trans Papua di Yuguru, 1 Anggota TNI Meninggal
pada tanggal
Sunday, 21 July 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kelompok separatis bersenjata menyerang lokasi pembangunan Jembatan Sungai Yuguru sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional Trans Papua Wamena-Mumugu, di Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua pada Sabtu (20/07/2019) pukul 12.45 WIT.
Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammada Aidi, aksi penembakan oleh kelompok separatis ini diduga dilakukan oleh kelompok Egianus Kogoya terhadap pasukan TNI yang sedang melaksanakan pengamanan pembangunan jembatan Yuguru-Kenyam.
"Serangan terjadi saat anggota TNI sedang melaksanakan istirahat, sholat dan makan siang (isoma). Secara tiba-tiba mereka mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter dari kedudukan prajurit yang sedang Isoma," ujar dia dalam rilis media.
Dijelaskan kejadiannya yang terjadi sangat singkat ini dilakukan oleh kelompok separatis itu dari areal tersembunyi yang menyulitkan anggota untuk melakukan tembakan balasan.
"Serangan dilakukan dengan tembakan rentetan yang muncul dari balik semak belukar secara 'hit and run'. Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran. Namun dengan pertimbangan keamanan karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," jelas Kapendam.
Selanjutnya, pasukan TNI melaksanakan konsolidasi dan pengamanan setempat. Setelah dilaksanakan pengecekan personel, ternyata seorang prajurit bernama Prada Usman Hambelo mengalami luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan.
"Kejadian tersebut segera dilaporkan ke satuan atas untuk mendapatkan bantuan helly dalam rangka evakuasi. Karena satu-satunya sarana angkutan menuju ke TKP hanya dengan pesawat Helly. Namun karena cuaca hujan di Wilayah Nduga, proses evakuasi tidak dapat dilaksanan hingga malam hari ini. Berdasarkan laporan yang diterima bahwa pada pukul 14.10 WIT,Prada Usaman Hambela akhirnya menghembuskan nafas terakhir, gugur sebagai Pahlawan Pembangunan karena luka tembak di bagian pinggang," tutup Aidi. (Albert Batlayeri)
Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammada Aidi, aksi penembakan oleh kelompok separatis ini diduga dilakukan oleh kelompok Egianus Kogoya terhadap pasukan TNI yang sedang melaksanakan pengamanan pembangunan jembatan Yuguru-Kenyam.
"Serangan terjadi saat anggota TNI sedang melaksanakan istirahat, sholat dan makan siang (isoma). Secara tiba-tiba mereka mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter dari kedudukan prajurit yang sedang Isoma," ujar dia dalam rilis media.
Dijelaskan kejadiannya yang terjadi sangat singkat ini dilakukan oleh kelompok separatis itu dari areal tersembunyi yang menyulitkan anggota untuk melakukan tembakan balasan.
"Serangan dilakukan dengan tembakan rentetan yang muncul dari balik semak belukar secara 'hit and run'. Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran. Namun dengan pertimbangan keamanan karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," jelas Kapendam.
Selanjutnya, pasukan TNI melaksanakan konsolidasi dan pengamanan setempat. Setelah dilaksanakan pengecekan personel, ternyata seorang prajurit bernama Prada Usman Hambelo mengalami luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan.
"Kejadian tersebut segera dilaporkan ke satuan atas untuk mendapatkan bantuan helly dalam rangka evakuasi. Karena satu-satunya sarana angkutan menuju ke TKP hanya dengan pesawat Helly. Namun karena cuaca hujan di Wilayah Nduga, proses evakuasi tidak dapat dilaksanan hingga malam hari ini. Berdasarkan laporan yang diterima bahwa pada pukul 14.10 WIT,Prada Usaman Hambela akhirnya menghembuskan nafas terakhir, gugur sebagai Pahlawan Pembangunan karena luka tembak di bagian pinggang," tutup Aidi. (Albert Batlayeri)