Jelang Jayapura AIDS Conference 2019, Benhur Tomi Mano Soroti Anak ODHA
pada tanggal
Wednesday, 24 July 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Menjelang Jayapura AIDS Conference yang dijadwalkan berlangsung pada 31 Juli – 3 Agustus 2019, Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM soroti Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA).
“Banyak anak jalanan yang terkena HIV/AIDS, menjadi korban KDRT, korban kekerasan anak, bahkan anak di bawah umur yang bekerja sebagai juru parkir, kita ingin perhatikan anak harus dibina orang tua agar mereka menjadi anak yang cerdas, pintar, mulia, ilmunya tinggi, kedepannya,” katanya pasca meresmikan UPT Dispendukcapil di Koya Barat Muara Tami, Selasa (23/07/2019).
Merespon fenomena rersebut, Wali Kota membangun rumah singgah bagi anak jalanan atau terlantar, ADHA, anak pengguna narkoba, anak korban KDRT, korban kekerasan anak dan pemakai lem aibon. Hal tersebut juga menginisiasi Wali Kota untuk membentuk sekolah ramah anak yang sudah berjalan.
Lebih lanjut, pembahasan komprehensif mengenai problematika penderita HIV/AIDS di Kota Jayapura, Wali Kota mengatakan persiapan Jayapura AIDS Conference sudah 98% siap. “Konferensi akan diselenggarakan di Hotel Horison dengan narasumber dari berberapa negara. Konferensi tersebut merupakan kali pertama di Kota Jayapura yang saya kembangkan idenya setelah menghadiri konferensi Internasional AIDS di Washington DC dan Belanda,” katanya.
Konferensi tersebut menghadirkan narasumber tamu dari beberapa negara dan latar belakang antara lain Dr Shailendra Sawleshwarkar (dokter yang bekerja di HIV, STIs and sexual health / dokter akademisi di Western Sydney Sexual Health Centre), Danielle Somers (direktur di kantor kesehatan global pada fakultas kedokteran dan kesehatan di Universitas Australia).
Kemudian, Prof Dr Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM (dokter yang secara khusus membidangi dan menangani HIV dan AIDS di Indonesia), Krittayawan (Tina) Boonto (berpengalaman di pembangunan manusia dan kesehatan di PBB bidang ekonomi, komisi sosial untuk Asia Pasifik di Bangkok, Thailand), Caroline Francis (bekerja di bidang kesehatan di Asia Tenggara), Robert Gass (wakil perwakilan Indonesia untuk UNICEF). (HumasKotaJayapura)
“Banyak anak jalanan yang terkena HIV/AIDS, menjadi korban KDRT, korban kekerasan anak, bahkan anak di bawah umur yang bekerja sebagai juru parkir, kita ingin perhatikan anak harus dibina orang tua agar mereka menjadi anak yang cerdas, pintar, mulia, ilmunya tinggi, kedepannya,” katanya pasca meresmikan UPT Dispendukcapil di Koya Barat Muara Tami, Selasa (23/07/2019).
Merespon fenomena rersebut, Wali Kota membangun rumah singgah bagi anak jalanan atau terlantar, ADHA, anak pengguna narkoba, anak korban KDRT, korban kekerasan anak dan pemakai lem aibon. Hal tersebut juga menginisiasi Wali Kota untuk membentuk sekolah ramah anak yang sudah berjalan.
Lebih lanjut, pembahasan komprehensif mengenai problematika penderita HIV/AIDS di Kota Jayapura, Wali Kota mengatakan persiapan Jayapura AIDS Conference sudah 98% siap. “Konferensi akan diselenggarakan di Hotel Horison dengan narasumber dari berberapa negara. Konferensi tersebut merupakan kali pertama di Kota Jayapura yang saya kembangkan idenya setelah menghadiri konferensi Internasional AIDS di Washington DC dan Belanda,” katanya.
Konferensi tersebut menghadirkan narasumber tamu dari beberapa negara dan latar belakang antara lain Dr Shailendra Sawleshwarkar (dokter yang bekerja di HIV, STIs and sexual health / dokter akademisi di Western Sydney Sexual Health Centre), Danielle Somers (direktur di kantor kesehatan global pada fakultas kedokteran dan kesehatan di Universitas Australia).
Kemudian, Prof Dr Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM (dokter yang secara khusus membidangi dan menangani HIV dan AIDS di Indonesia), Krittayawan (Tina) Boonto (berpengalaman di pembangunan manusia dan kesehatan di PBB bidang ekonomi, komisi sosial untuk Asia Pasifik di Bangkok, Thailand), Caroline Francis (bekerja di bidang kesehatan di Asia Tenggara), Robert Gass (wakil perwakilan Indonesia untuk UNICEF). (HumasKotaJayapura)