Aloysius Giay Jabat Plt Direktur RSUD Jayapura, Anton Mote Plt. Direktur RSJ Abepura
pada tanggal
Tuesday, 9 July 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giai, kembali ditunjuk Gubernur Lukas Enembe sebagai Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura untuk kali yang kedua.
Penunjukan ini bersamaan dengan Kepala Bidang Litbang pada Wakil Direktur Pendidikan, Penelitian dan SDM RSUD Jayapura, Anton Mote sebagai Plt. Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Abepura.
Penyerahan Surat Keputusan (SK) Gubernur sebagai pelaksana tugas tersebut, oleh Sekretaris Daerah Hery Dosinaen, disela-sela apel Senin (08/07/2019) pagi, di halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
Sekda dalam kesempatan tersebut mengatakan penunjukan kedua pejabat tersebut merupakan perintah Gubernur Lukas Enembe, dimana kedua instansi tersebut wajib diisi oleh ASN bergelar dokter.
“Gubernur beberapa waktu lalu sudah memerintahkan untuk segera menyiapkan surat tugas penujukan Plt ini. Makanya, kami atas nama gubernur menyampaikan terima kasih kepada pejabat lama yang telah luar biasa melaksanakan tugas di dua instansi tersebut,” ucap Sekda.
Pihaknya pun mengharapkan kedua pejabat baru yang ditunjuk sebagai Plt. RSUD dan RSJ Abepura agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, sesuai ketentuan yang berlaku.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giyai mengaku kaget dengan informasi itu. Kendati demikian, ia menyabut hal itu merupakan kepercayaan yang spektakuler dan mengandung tanggung jawab besar untuk diemban.
“Saya terima hal ini sebagai panggilan dari Tuhan, bukan karena saya hebat. Tapi karena saya bersandar pada Tuhan,” katanya.
Menurut dia, kondisi RSUD Jayapura saat ini seperti “sarang laba-laba” yang menyimpan banyak persoalan. Dimulai dari manajemen pelayanan, pasokan air bersih ke rumah sakit, belum rampungnya akreditasi paripurna sebagai rujukan tertinggi, serta tak adanya Sistem Rujukan Terpadu (Sisrute) serta lainnya.
“Karenanya, semua pekerjaan rumah ini tentu menguji profesionalisme saya. Maka itu, saya minta dukungan seluruh karyawan atau pegawai rumah sakit semua untuk tugas ini. Sebab memperbaiki rumah sakit ini tidak mudah. Butuh kerjasama, kekompakan, komitmen dari pimpinan hingga bawahan,” pungkasnya. (DiskominfoPapua)
Penunjukan ini bersamaan dengan Kepala Bidang Litbang pada Wakil Direktur Pendidikan, Penelitian dan SDM RSUD Jayapura, Anton Mote sebagai Plt. Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Abepura.
Penyerahan Surat Keputusan (SK) Gubernur sebagai pelaksana tugas tersebut, oleh Sekretaris Daerah Hery Dosinaen, disela-sela apel Senin (08/07/2019) pagi, di halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
Sekda dalam kesempatan tersebut mengatakan penunjukan kedua pejabat tersebut merupakan perintah Gubernur Lukas Enembe, dimana kedua instansi tersebut wajib diisi oleh ASN bergelar dokter.
“Gubernur beberapa waktu lalu sudah memerintahkan untuk segera menyiapkan surat tugas penujukan Plt ini. Makanya, kami atas nama gubernur menyampaikan terima kasih kepada pejabat lama yang telah luar biasa melaksanakan tugas di dua instansi tersebut,” ucap Sekda.
Pihaknya pun mengharapkan kedua pejabat baru yang ditunjuk sebagai Plt. RSUD dan RSJ Abepura agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, sesuai ketentuan yang berlaku.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giyai mengaku kaget dengan informasi itu. Kendati demikian, ia menyabut hal itu merupakan kepercayaan yang spektakuler dan mengandung tanggung jawab besar untuk diemban.
“Saya terima hal ini sebagai panggilan dari Tuhan, bukan karena saya hebat. Tapi karena saya bersandar pada Tuhan,” katanya.
Menurut dia, kondisi RSUD Jayapura saat ini seperti “sarang laba-laba” yang menyimpan banyak persoalan. Dimulai dari manajemen pelayanan, pasokan air bersih ke rumah sakit, belum rampungnya akreditasi paripurna sebagai rujukan tertinggi, serta tak adanya Sistem Rujukan Terpadu (Sisrute) serta lainnya.
“Karenanya, semua pekerjaan rumah ini tentu menguji profesionalisme saya. Maka itu, saya minta dukungan seluruh karyawan atau pegawai rumah sakit semua untuk tugas ini. Sebab memperbaiki rumah sakit ini tidak mudah. Butuh kerjasama, kekompakan, komitmen dari pimpinan hingga bawahan,” pungkasnya. (DiskominfoPapua)