Beski Diboikot Kelompok Bersenjata, Pemilihan Umum di Nduga Berjalan Aman dan Lancar
pada tanggal
Monday, 22 April 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kepala Penerangan Komando Daerah (Kodam) XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyatakan klaim kelompok separatis bersenjata (KSB) yang telah berhasil melumpukan 32 distrik di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua guna memboikot proses Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia pada Rabu (17/04/2019) lalu adalah informasi hoax atau tidak benar.
"Gerombolan separatis Papua tidak henti-hentinya menyebar berita hoax tanpa dasar. Sebagaimana yang diklaim sebagi laporan resmi dari orang yang menyatakan dirinya Panglima Daerah Bridjen (Brigjen) Ekianus Kageya terkait aktifitas tanggal 17 April 2019 bahwa telah terjadi kontak tembak pada saat Pemilu Indonesia dimana TNI/polri duluan mengeluarkan tembakan terhadap warga sipil pengungsian di Distrik Derakma," ujar dia dalam rilis media yang diterima Lelemuku.com pada Sabtu (20/04/2019).
Dikatakan, Ekianus Kageya dalam laporannya kepada KOMNAS TPNPB pada Kamis (18/04/2019) yang mengaku sebagai Panglima daerah Militer TPNPB Kodap III Ndugama mengklaim sudah melakukan kontak senjata dengan TNI dan Polri sehingga 1 warga sipil terluka. Akibatnya 32 distrik di Kabupaten Nduga tidak dapat berpartisipasi dalam Pemilu.
"Lagi-lagi dalam keterangan palsunya Ekianus Kageya menyatakan satu orang warga sipil terluka pada hari Pemilihan UMUM Indonesia pada tanggal 17 April 2019 adalah Kegagalan Pemerintah Republik Indonesia melalui militernya. Kalau NKRI mampu perang harus lawan dengan Pasukan TPNPB supaya dunia melihat, dan jangan tembak masyarakat yang tidak bersalah," kata Aidi mengutip pernyataan dari kelompok separatis.
Namun kenyataannya, ungkap Kapendam pelaksanaan pemilu di Kabupaten Nduga berjalan dengan aman dan lancar tanpa ada kontak tembak, antusias warga sangat tinggi mengikuti pesta demokrasi. Dikatakan memang ada tembakan jarak jauh yang dikeluarkan dari hutan, namun warga sama sekali tidak terpengaruh terhadap ancaman dan intimidasi oleh gerombolan pemberontak, apalagi dengan berita-berita bohong yang selalu dihembuskan.
"Pada pada tanggal 17 April, warga Nduga sedang berpesta demokrasi dalam suasana suka cita dengan penuh antusias, tidak ada warga yang bersedih karena tertembak sebagaimana berita bohong yang disebarkan oleh Ekianus Kageya. Ironisnya bahwa setiap berita yang disebarkan selalu terbukti sebagai keterangan bohong dan hoax. Mulai dari geranat asap disebut Bom Kimia, Serangan udara dengan pesawat tempur dan lain-lain. Namun dasar manusia dajjal, gerombolan ini tidak pernah malu untuk berbohong tampa didasari oleh data dan fakta yang bisa dipertanggung jawabkan. Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) menganggap dirinya pejuang, namun mereka berjuangan di atas kebohongan, berjuang dengan cara berbohong dan yang diperjuangkan juga adalah kebohongan," kata dia.
Nduga Aman
Ditegaskan, Bupati Nduga, Yarius Gwijangge menyampaikan bahwa karena faktor keamanan, maka pelaksanaan pemilu di Nduga akan dilaksanakan secara terpusat di ibu kota Kabupaten yaitu di distrik Kenyam. Namun hasil koordinasi dari semua pihak terkait pelaksanaan pemilu di Nduga dilaksanakan di 23 titik pemilihan dan seluruhnya berjalan dalam keadaan aman dan lancar tampa kekurangan apapun.
"Adapun titik pelaksanaan pemilu di Nduga antara lain untuk Distrik Mapemduma dan Distrik Kagayam dilaksanakan di Distrik Krepkuri atau Batas Batu; Distrik Mam, Mugi, Yal, Yigi dan Nerkuri dilaksanakan di Distrik Embepen; Distrik Inikgal dilaksanakan di Kampung Bonboponime; Distrik Mbua, Dal dan Mbulmuyalma dilaksanakan di Habema; Sedangkan 19 distrik lainnya yang tidak termasuk dalam daerah konflik tetap dilaksanakan ditempat masing-masing," papar Bupati.
Ia juga menjelaskan kepada awak media bahwa, pelaksanaan Pemilu di Nduga sesuai dengan jadwal tanggal 17 April 2019, dan berlangsung dengan aman dan tertib.
”Orang menghebohkan, orang berkata-kata, orang menyampaikan, orang kembangkan isu bahwa Nduga itu lagi sementara masalah dan tidak aman, tapi puji Tuhan hari ini tanggal 17 April 2019 kita melaksanakan pemilihan umum dengan aman dan sentosa dan sukses serta berhasil,” ungkap dia.
Selanjutnya Ketua KPU Nduga, Ochla Nirigi, SH mengatakan bahwa pelaksanaan pemilu di kabupaten tersebut berjalan lancar dan secara umum dilaksanakan dengan sistem noken, namun untuk mewadahi hak pilih warga pendatang dan para ASN Nduga pihaknya juga membuka TPS dengan sistem standar nasional.
Pihaknya juga melakukan pemuatan logistik hasil pemilu di tiap distrik di Nduga menuju ke Bandara Sentani Jayapura melalui lapangan terbang (Lapter) Kenyam pada Sabtu (20/04/2019) pagi pukul 08.00 WIT menggunakan 2 unit Pesawat Helly, yaitu Jenis Bell Seri 2006 L PK- IWD Yang Di Piloti Oleh Capten THERY dan Helly Bolco Seri PK. IWB Di Piloti Stev Robson.
Selain ketua KPU Nduga, Ochla Nirigi kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Panwas Nduga Talius Tabuni, SH, Perwira Penghubung Nduga Mayor Inf Roddiko Nainggolan, Kapolsek Nduga Akp. Edwin serta Sekertaris KPU.Nduga Bilher Simanjuntak.SH. (Albert Batlayeri)
"Gerombolan separatis Papua tidak henti-hentinya menyebar berita hoax tanpa dasar. Sebagaimana yang diklaim sebagi laporan resmi dari orang yang menyatakan dirinya Panglima Daerah Bridjen (Brigjen) Ekianus Kageya terkait aktifitas tanggal 17 April 2019 bahwa telah terjadi kontak tembak pada saat Pemilu Indonesia dimana TNI/polri duluan mengeluarkan tembakan terhadap warga sipil pengungsian di Distrik Derakma," ujar dia dalam rilis media yang diterima Lelemuku.com pada Sabtu (20/04/2019).
Dikatakan, Ekianus Kageya dalam laporannya kepada KOMNAS TPNPB pada Kamis (18/04/2019) yang mengaku sebagai Panglima daerah Militer TPNPB Kodap III Ndugama mengklaim sudah melakukan kontak senjata dengan TNI dan Polri sehingga 1 warga sipil terluka. Akibatnya 32 distrik di Kabupaten Nduga tidak dapat berpartisipasi dalam Pemilu.
"Lagi-lagi dalam keterangan palsunya Ekianus Kageya menyatakan satu orang warga sipil terluka pada hari Pemilihan UMUM Indonesia pada tanggal 17 April 2019 adalah Kegagalan Pemerintah Republik Indonesia melalui militernya. Kalau NKRI mampu perang harus lawan dengan Pasukan TPNPB supaya dunia melihat, dan jangan tembak masyarakat yang tidak bersalah," kata Aidi mengutip pernyataan dari kelompok separatis.
Namun kenyataannya, ungkap Kapendam pelaksanaan pemilu di Kabupaten Nduga berjalan dengan aman dan lancar tanpa ada kontak tembak, antusias warga sangat tinggi mengikuti pesta demokrasi. Dikatakan memang ada tembakan jarak jauh yang dikeluarkan dari hutan, namun warga sama sekali tidak terpengaruh terhadap ancaman dan intimidasi oleh gerombolan pemberontak, apalagi dengan berita-berita bohong yang selalu dihembuskan.
"Pada pada tanggal 17 April, warga Nduga sedang berpesta demokrasi dalam suasana suka cita dengan penuh antusias, tidak ada warga yang bersedih karena tertembak sebagaimana berita bohong yang disebarkan oleh Ekianus Kageya. Ironisnya bahwa setiap berita yang disebarkan selalu terbukti sebagai keterangan bohong dan hoax. Mulai dari geranat asap disebut Bom Kimia, Serangan udara dengan pesawat tempur dan lain-lain. Namun dasar manusia dajjal, gerombolan ini tidak pernah malu untuk berbohong tampa didasari oleh data dan fakta yang bisa dipertanggung jawabkan. Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) menganggap dirinya pejuang, namun mereka berjuangan di atas kebohongan, berjuang dengan cara berbohong dan yang diperjuangkan juga adalah kebohongan," kata dia.
Nduga Aman
Ditegaskan, Bupati Nduga, Yarius Gwijangge menyampaikan bahwa karena faktor keamanan, maka pelaksanaan pemilu di Nduga akan dilaksanakan secara terpusat di ibu kota Kabupaten yaitu di distrik Kenyam. Namun hasil koordinasi dari semua pihak terkait pelaksanaan pemilu di Nduga dilaksanakan di 23 titik pemilihan dan seluruhnya berjalan dalam keadaan aman dan lancar tampa kekurangan apapun.
"Adapun titik pelaksanaan pemilu di Nduga antara lain untuk Distrik Mapemduma dan Distrik Kagayam dilaksanakan di Distrik Krepkuri atau Batas Batu; Distrik Mam, Mugi, Yal, Yigi dan Nerkuri dilaksanakan di Distrik Embepen; Distrik Inikgal dilaksanakan di Kampung Bonboponime; Distrik Mbua, Dal dan Mbulmuyalma dilaksanakan di Habema; Sedangkan 19 distrik lainnya yang tidak termasuk dalam daerah konflik tetap dilaksanakan ditempat masing-masing," papar Bupati.
Ia juga menjelaskan kepada awak media bahwa, pelaksanaan Pemilu di Nduga sesuai dengan jadwal tanggal 17 April 2019, dan berlangsung dengan aman dan tertib.
”Orang menghebohkan, orang berkata-kata, orang menyampaikan, orang kembangkan isu bahwa Nduga itu lagi sementara masalah dan tidak aman, tapi puji Tuhan hari ini tanggal 17 April 2019 kita melaksanakan pemilihan umum dengan aman dan sentosa dan sukses serta berhasil,” ungkap dia.
Selanjutnya Ketua KPU Nduga, Ochla Nirigi, SH mengatakan bahwa pelaksanaan pemilu di kabupaten tersebut berjalan lancar dan secara umum dilaksanakan dengan sistem noken, namun untuk mewadahi hak pilih warga pendatang dan para ASN Nduga pihaknya juga membuka TPS dengan sistem standar nasional.
Pihaknya juga melakukan pemuatan logistik hasil pemilu di tiap distrik di Nduga menuju ke Bandara Sentani Jayapura melalui lapangan terbang (Lapter) Kenyam pada Sabtu (20/04/2019) pagi pukul 08.00 WIT menggunakan 2 unit Pesawat Helly, yaitu Jenis Bell Seri 2006 L PK- IWD Yang Di Piloti Oleh Capten THERY dan Helly Bolco Seri PK. IWB Di Piloti Stev Robson.
Selain ketua KPU Nduga, Ochla Nirigi kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Panwas Nduga Talius Tabuni, SH, Perwira Penghubung Nduga Mayor Inf Roddiko Nainggolan, Kapolsek Nduga Akp. Edwin serta Sekertaris KPU.Nduga Bilher Simanjuntak.SH. (Albert Batlayeri)