Ribka Haluk Ungkap Anak Korban Banjir Ingin Dibacakan Cerita Dongeng
pada tanggal
Thursday, 28 March 2019
SENTANI, LELEMUKU.COM - Tak cuma butuh bantuan atau uluran tangan dari para dermawan, namun anak-anak pengungsi korban banjir di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua sangat butuh hiburan.
Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Papua, Ribka Haluk, sebagian besar anak-anak korban banjir di tempat pengungsian ingin dibacakan buku-buku bacaan (cerita sejarah atau dongeng), untuk melupakan trauma maupun kejadian yang dialaminya.
“Bahkan tak jarang para relawan meminta diberikan bantuan buku bacaan. Tujuannya untuk dapat membantu anak-anak korban banjir di tempat pengungsian memperoleh hiburan,” ujang Ribka di Jayapura, kemarin.
Pada kesempatan itu, pihaknya mengapresiasi dukungan sejumlah semua pihak, baik secara lembaga, institusi maupun pribadi yang datang menghibur anak-anak korban banjir di tempat pengungsian.
Tak jarang, ada pengungjung yang selain memberi bantuan juga menghibur para korban banjir dengan nyanyian, ibadah dan hal terkait lainnya. Dia berharap hal ini dapat terus terlaksana, sebab para korban banjir sangat membutuhkan dukungan moril selain materil.
“Makanya kami juga telah meminta Dinas Pendidikan dan Badan Perpustakaan untuk menyediakan buku bacaan bagi anak-anak. Dengan harapan mereka bisa terhibur dari bencana alam yang baru saja menimpa mereka,” harapnya.
Sementara disinggung mengenai penyediaan dapur umum kepada pengungsi banjir bandang di Stadion Barnabas Youwe Sentani, sambungnya, pihaknya telah menyediakan menu khas Bumi Cenderawasih.
Menu yang disediakan berupa umbi-umbian seperti ubi ungu, putih, pisang dan jagung.
Penyediaan menu khas Papua ini dilakukan agar para korban banjir tidak merasa bosan dengan menu yang ada.
“Intinya kita merasa perlu mengganti menu secara bervariasi agar para pengungsi tidak bosan mengkonsumsi nasi setiap hari,” terangnya.
Ia tambahkan, dapur umum yang diinisiasi olehnya membuat umbi-umbian sebanyak jumlah pengungsi yang ada si tempat pengungsian.
Diketahui, berdasarkan data BPBD Provinsi Papua per 24 Maret 2019 jumlah pengungsi di Stadion Barnabas Youwe berjumlah 653 jiwa dengan 163 Kepala Keluarga (KK), di mana total keseluruhan jumlah pengungsi pada enam titik posko bantuan yakni 8.008 jiwa dengan 2.095 KK. (DiskominfoPapua)
Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Papua, Ribka Haluk, sebagian besar anak-anak korban banjir di tempat pengungsian ingin dibacakan buku-buku bacaan (cerita sejarah atau dongeng), untuk melupakan trauma maupun kejadian yang dialaminya.
“Bahkan tak jarang para relawan meminta diberikan bantuan buku bacaan. Tujuannya untuk dapat membantu anak-anak korban banjir di tempat pengungsian memperoleh hiburan,” ujang Ribka di Jayapura, kemarin.
Pada kesempatan itu, pihaknya mengapresiasi dukungan sejumlah semua pihak, baik secara lembaga, institusi maupun pribadi yang datang menghibur anak-anak korban banjir di tempat pengungsian.
Tak jarang, ada pengungjung yang selain memberi bantuan juga menghibur para korban banjir dengan nyanyian, ibadah dan hal terkait lainnya. Dia berharap hal ini dapat terus terlaksana, sebab para korban banjir sangat membutuhkan dukungan moril selain materil.
“Makanya kami juga telah meminta Dinas Pendidikan dan Badan Perpustakaan untuk menyediakan buku bacaan bagi anak-anak. Dengan harapan mereka bisa terhibur dari bencana alam yang baru saja menimpa mereka,” harapnya.
Sementara disinggung mengenai penyediaan dapur umum kepada pengungsi banjir bandang di Stadion Barnabas Youwe Sentani, sambungnya, pihaknya telah menyediakan menu khas Bumi Cenderawasih.
Menu yang disediakan berupa umbi-umbian seperti ubi ungu, putih, pisang dan jagung.
Penyediaan menu khas Papua ini dilakukan agar para korban banjir tidak merasa bosan dengan menu yang ada.
“Intinya kita merasa perlu mengganti menu secara bervariasi agar para pengungsi tidak bosan mengkonsumsi nasi setiap hari,” terangnya.
Ia tambahkan, dapur umum yang diinisiasi olehnya membuat umbi-umbian sebanyak jumlah pengungsi yang ada si tempat pengungsian.
Diketahui, berdasarkan data BPBD Provinsi Papua per 24 Maret 2019 jumlah pengungsi di Stadion Barnabas Youwe berjumlah 653 jiwa dengan 163 Kepala Keluarga (KK), di mana total keseluruhan jumlah pengungsi pada enam titik posko bantuan yakni 8.008 jiwa dengan 2.095 KK. (DiskominfoPapua)