Dishub Papua akui Terima Banyak Keluhan Warga Soal Bagasi Berbayar
pada tanggal
Friday, 15 February 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Dinas Perhubungan Papua mengakui telah menerima banyak keluhan dari warga mengenai pemberlakuan bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai penerbangan. Untuk itu, pihaknya bakal segera menindaklanjuti hal tersebut, mengingat harga tiket dari Jayapura ke luar kota, pun melambung cukup tinggi.
“Makanya, terkait dengan bagasi berbayar yang berlaku sejak 22 Januari ini, kami mengambil sikap akan memangil kembali maskapai terkait,” terang Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Reky Douglas Ambrauw, di Jayapura, kemarin.
Menurutnya, menyikapi hal itu sebelumnya dinas perhubungan telah melakukan pertemuan dengan masakapai Lion Air. Dalam pertemuan tersebut telah dimintakan untuk merevisi kembali pemberlakuan bagasi berbayar itu.
“Apalagi maskapai penerbangan ini memiliki jangkauan ke pedalaman Papua,” ucap ia
Sementara pada pertemuan kedua, tambah ia, diharapkan nantinya pihak maskapai dapat mengambil keputusan untuk meninjau kembali kebijakan bagasi berbayar itu.
“Intinya kami tidak menyalahkan maskapai namun kami mengharapkan yang terbaik. Sehingga pelayanan kepada masyarakat bagus dan keluhan masyarakat pun bisa mendapat perhatian,” pugkasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Papua menilai pemberlakuan bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai penerbangan, cukup berdampak negatif terhadap aktivitas maupun kegiatan ekonomi masyarakat di bumi cenderawasih.
Kendati belum melakukan penghitungan, menurut Kepala BPS Papua Simon Sapary, dampak itu mulai terlihat dari jumlah penumpang yang datang dan pergi di Bandara Sentani Jayapura, yang tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. (DiskominfoPapua)
“Makanya, terkait dengan bagasi berbayar yang berlaku sejak 22 Januari ini, kami mengambil sikap akan memangil kembali maskapai terkait,” terang Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Reky Douglas Ambrauw, di Jayapura, kemarin.
Menurutnya, menyikapi hal itu sebelumnya dinas perhubungan telah melakukan pertemuan dengan masakapai Lion Air. Dalam pertemuan tersebut telah dimintakan untuk merevisi kembali pemberlakuan bagasi berbayar itu.
“Apalagi maskapai penerbangan ini memiliki jangkauan ke pedalaman Papua,” ucap ia
Sementara pada pertemuan kedua, tambah ia, diharapkan nantinya pihak maskapai dapat mengambil keputusan untuk meninjau kembali kebijakan bagasi berbayar itu.
“Intinya kami tidak menyalahkan maskapai namun kami mengharapkan yang terbaik. Sehingga pelayanan kepada masyarakat bagus dan keluhan masyarakat pun bisa mendapat perhatian,” pugkasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Papua menilai pemberlakuan bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai penerbangan, cukup berdampak negatif terhadap aktivitas maupun kegiatan ekonomi masyarakat di bumi cenderawasih.
Kendati belum melakukan penghitungan, menurut Kepala BPS Papua Simon Sapary, dampak itu mulai terlihat dari jumlah penumpang yang datang dan pergi di Bandara Sentani Jayapura, yang tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. (DiskominfoPapua)