BPBD Papua Imbau Warga Tak Membangun di Daerah Rawan Bencana
pada tanggal
Friday, 15 February 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua mengimbau warga agar tak lagi membangun rumah di daerah yang rawan bencana seperti banjir dan longsor.
“Yang terpenting adalah masyarakat bisa memperhatikan kondisi lingkungan di tempat tinggalnya masing-masing. Tentu dimulai dengan membuang sampah pada tempatnya dan yang terpenting jangan membangun di daerah yang bukan tempatnya,” terang Kepala BPBD Papua Weliam Manderi melalui Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Jonathan Koirewoa, di Jayapura, kemarin.
Dikatakan, menyikapi tingginya curah hujan saat ini, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrim yang akan terjadi pada periode Januari hingga Maret 2019 seperti banjir dan longsor.
Pihaknya pun mengimbau seluruh masyarakat untuk dapat bersiap siaga dengan memperhatikan informasi peringatan dini potensi hujan dan gelombang tinggi yang di keluarkan oleh instansi berkewenang seperti BMKG.
“Intinya masyarakat diminta bisa memperhatikan potensi ancaman dan dampak bencana sehingga harus membangun kesiapsiagaan dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Yang penting juga adalah warga diharapkan tak membuka lahan berkebun serta menebang pohon di daerah-daerah resapan air.”
“Makanya kami sudah menerbitkan Surat Edaran Nomor 360/15 Tanggal 10 Januari 2019 tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dan tanah longsor, gelombang tinggi/pasang di seluruh wilayah Provinsi Papua,” ucap ia.
Ia tambahkan, baru-baru ini telah bersurat ke seluruh BPBD kabupaten dan kota agar setiap bidang Pusdalops dapat bertugas 24 jam dalam tujuh hari guna melaksanakan tugas pemantauan dan penyebarluasan informasi serta data penanggulangan bencana.
Melalui upaya itu, diharapkan penanggulangan terhadap korban bencana bisa berjalan lebih maksimal. (DiskominfoPapua)
“Yang terpenting adalah masyarakat bisa memperhatikan kondisi lingkungan di tempat tinggalnya masing-masing. Tentu dimulai dengan membuang sampah pada tempatnya dan yang terpenting jangan membangun di daerah yang bukan tempatnya,” terang Kepala BPBD Papua Weliam Manderi melalui Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Jonathan Koirewoa, di Jayapura, kemarin.
Dikatakan, menyikapi tingginya curah hujan saat ini, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrim yang akan terjadi pada periode Januari hingga Maret 2019 seperti banjir dan longsor.
Pihaknya pun mengimbau seluruh masyarakat untuk dapat bersiap siaga dengan memperhatikan informasi peringatan dini potensi hujan dan gelombang tinggi yang di keluarkan oleh instansi berkewenang seperti BMKG.
“Intinya masyarakat diminta bisa memperhatikan potensi ancaman dan dampak bencana sehingga harus membangun kesiapsiagaan dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Yang penting juga adalah warga diharapkan tak membuka lahan berkebun serta menebang pohon di daerah-daerah resapan air.”
“Makanya kami sudah menerbitkan Surat Edaran Nomor 360/15 Tanggal 10 Januari 2019 tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dan tanah longsor, gelombang tinggi/pasang di seluruh wilayah Provinsi Papua,” ucap ia.
Ia tambahkan, baru-baru ini telah bersurat ke seluruh BPBD kabupaten dan kota agar setiap bidang Pusdalops dapat bertugas 24 jam dalam tujuh hari guna melaksanakan tugas pemantauan dan penyebarluasan informasi serta data penanggulangan bencana.
Melalui upaya itu, diharapkan penanggulangan terhadap korban bencana bisa berjalan lebih maksimal. (DiskominfoPapua)