Aparat Kuasai Pos TNI di Mbua yang Diserang Kelompok Bersenjata
pada tanggal
Tuesday, 4 December 2018
KENYAM, LELEMUKU.COM - Tim Nanggala dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Tim Sagtas Gakkum OPS Nemangkawi pada Selasa (4/11) pukul 11.11 WIT berhasil menguasai Pos TNI dari Batalyon Infantri (Yonif) 755/Yalet di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua yang diserang oleh kelompok bersenjata pada Senin (3/12) sekitar pukul 18.00 WIT lalu.
Menurut rilis yang diterima Lelemuku.com, Tim Nanggala mendapati Pos 755 dalam kondisi kosong tanpa penghuni dan terdapat bercak darah serta 150 butir selongsong ammunisi 5,56 mm, 2 set Sangkur Pindad 2 set, 8 set aitor.
Selain mengamankan keadaan, pihaknya juga mendapati 3 unit HP dan repeater, beberapa pakaian PDL dan kap perorangan dan uang sebesar Rp.150.000
Selanjutnya pada pukul 12.30 WIT, Tim Satgas Gakkum OPS Nemangkawi yang dipimpin oleh AKP Zacharia Asgar, bertemu dengan 21 orang personel Yonif 755 yang melarikan diri karena diserang oleh hampir 40 orang kelompok bersenjata.
Personil yang ditemukan itu mengaku satu diantaranya terkena luka tembak di tangan, sementara 1 personel yang meninggal dunia ditinggalkan saat melarikan diri karena sudah tidak mampu untuk dibawa.
Saat bertemu dengan anggota Yonif tersebut, pihaknya melakukan pengamanan karena ada informasi mereka sedang dikejar oleh 2 orang anggota kelompok bersenjata.
Saat melakukan pengamanan, tim sempat mendengar 2 kali bunyi tembakan sehingga dilakukan tembakan balasan. Beberapa jam kemudian tim berhasil menemukan jenazah personil TNI yang meninggal. Selanjutnya personil dan para korban dibawa kembali ke Pos TNI Mbua.
Sebelumnya Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi menyatakan anggota kelompok separatis bersenjata menyerang pos TNI di Mbua tersebut dengan bersenjata api dan tradisional.
"Didapati informasi Pos Yonif 755/Yalet di Distrik Mbua juga diserang tadi malam. Sekitar 40 orang anggota KKSB, sementara pos di sana kekuatan 1 SST, yaitu sekitar 25 orang. Mereka bersenjata campuran, ada yang menggunakan senjata api dan panah," kata , Selasa (4/12).
Kata Dax, lokasi Pos TNI yang disergap KKSB ini berjarak 10 kilometer atau sekitar dua jam dari lokasi pembantaian pekerja jembatan PT Istaka Karya (Persero).
"Medannya cukup sulit, saat ini anggota masih berjaga-jaga dan sebagian melakukan penyisiran. Kita juga belum mendapat informasi tentang kondisi di sana sebab kesulitan jaringan komunikasi," ujarnya.
Dax menambahkan bahwa pihak TNI/Polri selama ini berupaya mengimbau KKSB untuk meletakkan senjata dan menyerah, tetapi imbauan itu tidak dihiraukan.
"Kita tidak mau kondisi seperti ini berlarut, namun imbauan kami tidak ditaati oleh kelompok ini. Ada yang mungkin sudah bergabung dengan NKRI tetapi kelompok tertentu masih beraksi dengan motif politik," tuturnya.
Seperti diketahui, kelompok separatis bersenjata juga melakukan pembunuhan terhadap 31 pekerja yang sedang mengerjakan proyek pembangunan jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yall.
Saat ini Pasukan gabungan TNI-Polri yang diberangkatkan dari Wamena dan telah bergabung dengan Pos Yonif 755/Walet di Mbua. Jarak dari Distrik Mbua menuju Distrik Yigi sekitar 10 kilometer dan melalui medan jalan yang berat sehingga menjadi alasan mengapa tim baru dikirim pagi hari.
Untuk pengevakuasian korban, Dax menerangkan, rencananya para korban akan dievakuasi menggunakan helikopter siang ini. Mereka akan diterbangkan menuju Wamena. Namun, sambung dia, rencana itu masih bisa berubah tergantung kondisi cuaca di lokasi. (Albert Batlayeri)