Presiden Joko Widodo Sepakat Dominasi Saham Freeport Indonesia
pada tanggal
Friday, 13 July 2018
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo mengakui dirinya setujui dominasi saham perusahaan tambang RI, PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) yang sepakat dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk meningkatkan kepemilikan saham sevesar 9,36 persen sehingga total saham Indonesia menjadi 51 persen.
"Saya telah mendapatkan laporan bahwa holding industri pertambangan kita, PT Inalum, telah mencapai kesepakatan awal dengan Freeport pengolahan untuk meningkatkan kepemilikan kita menjadi 51 persen dari yang sebelumnya 9,36 persen. Alhamdulillah," kata Jokowi di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (12/7).
Jokowi menilai pengambilan saham PTFI menjadi 51 persen dilakukan dengan cara yang tidak mudah. Sebab, sudah 50 tahun Freeport mengelola tambang di Indonesia dan menguasai kepemilikan sahamnya.
"Tiga setengah tahun yang kita usahakan sangat alot, jangan dipikir mudah, dan begitu sangat intens sekali dalam satu setengah tahun ini. Tapi memang kita kerjain ini diem, karena ini menyangkut negosiasi yang tidak mudah," ujar Jokowi.
Menurut presiden, akuisisi saham Freeport ini merupakan keuntungan untuk semua termasuk di Papua.
"Ini sebuah lompatan kita harapkan nanti kita akan mendapatkan income yang lebih besar, baik dari pajak, royaltinya dari deviden, dari retribusinya, sehingga nilai tambah komoditas tambang bsa dinikmati oleh kita semua. Kepentingan nasional harus dinomorsatukan," kata Kepala Negara.
Selanjutnya Kementerian Keuangan menggelar acara penandatanganan Head of Agreement (HoA) dengan PTFI dalam rangka pengambilalihan saham.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin dan CEO Freeport Mcmoran Ricard Adkerson.
"Dengan ditandatanganinya HoA yang baru saja disaksikan maka telah dicapai proses divestasi, sebagai mana tandatangan HoA yang baru saja dilakukan Inalum dengan Freeport Mcmoran," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat.
Dia berharap ke depannya proses HoA ini bisa memberikan kontribusi lebih besar untuk mensejahterakan masyarakat khususnya di Papua.
"Diharapkan partnership FCX dengan Inalum dan Pemerintah maupun Pemda bisa meningkatkan kepastian dalam lingkungan operasi dan nilai tambah industri ekstraktif, sehingga dapat meningkatkan kemakmuran," jelas dia.
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Direktur Eksekutif Freeport Tony Wenas.
Sementara itu, Jonan mengatakan dengan capaian HoA dini diharapkan proses akusisi 51% dapat segera direalisasikan.
"Lalu mengenai stabilitas investasi harus bisa selesai, nunggu PP (Peraturan Pemerintah). Dari Kementerian ESDM kami akan memfinalkan IUPK-OP setelah divestasi tuntas," kata Jonan. (Kompas/Detik)