Pemprov Papua Barat Gelar Pengembangan dan Pembentukan P2TP2A di Raja Ampat
pada tanggal
Monday, 23 July 2018
WAISAI, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyelenggarakan kegiatan pengembangan dan pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Kabupaten Raja Ampat di Aula Bappeda Raja Ampat, Rabu (18/7).
Kegiatan ini dihadiri Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati, SE yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Dr. Yusuf Salim. M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Propinsi Papua Barat dan jajarannya, Kepala DP3A Raja Ampat beserta stafnya, Pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), pejabat esalon III dan IV di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, peserta kegiatan, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Waisai-Ibukota Kabupaten Raja Ampat.
Bupati Umlati dalam sambutan yang dibacakan Sekda Salim menjelaskan secara umum peningkatan kualitas hidup perempuan diberbagai bidang di Raja Ampat telah memperoleh hasil yang positif dan peran aktif perempuan mengalami peningkatan diberbagai bidang kehidupan.
Dikatakannya, Peran aktif perempuan itu sangat terlihat mulai dari peran politik, peran ekonomi, peran biokras, peran seni budaya, peran rohaniwan, bahkan termasuk bidang-bidang yang selama ini selalu dinominasi kaum laki-laki.
"Memang kita ini cukup bangga dengan peningkatan peren serta perempuan pada beberapa jabatan publik, tetapi kenyataannya angka peran serta tersebut masih jauh dari yang diharapkan,” ujarnya.
Dijelaskannya, saat ini beberapa isue strategis perlu mendapat perhatian serius berbagai pihak dalam upaya meningkatkan peran aktif perempuan dalam pembangunan. Misalnya presentase perempuan yang buta aksara lebih tinggi dari laki-laki, peningkatan angka kematian ibu, dan beberapa tindalan kekerasan terhadap perempuan tidak terselesaikan dengan baik.
"Isu-isu strategis pemberdayaan perempuan, akan berakar pada kontruksi budaya yang telah terinternalisasi dalam jangka waktu yang lama, dan terstruktur dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat dalam pembagian kedudukan dan peran antara laki-laki dan perempuan. Begitu pula makin tingginya angka korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilaporkan padahal suda ada undang-undang dan pasal yang dilindungi," jelasnya
Ia berharap pengembangan dan pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Kabupaten Raja Ampat ini akan menekan isu-isu strategis yang menghambat upaya-upaya pemberdayaan Perempuan di Papua Barat umumnya dan Raja Ampat khususnya.
"Saya berharap moment ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya sehingga kita dapat mengimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya dalam upaya meningkatkan pemberdayaan dan peran aktif perempuan dalam pembangunan,” ujar Sekda Raja Ampat.
Atas nama masyarakat dan pemerintah Raja Ampat, Sekda Raja Ampat menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat.
"Saya juga mengucapkan terimakaih kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat, narasumber dari P2TP2A provinsi yang berkenan memfasilitasi dan membekali para peserta dalam kegiatan ini,” ujar Sekda Raja Ampat. (DiskominfoRajaAmpat)