Festival Geopark Raja Ampat 2018 di Pantai Waisai Torang Cinta
pada tanggal
Thursday, 26 July 2018
WAISAI, LELEMUKU.COM - Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat tidak saja memiliki ragam pesona alamnya tetapi juga memiliki ragam budaya yang luar biasa. Oleh karena itu maka setiap tahun pemda Raja Ampat terus berinovasi dalam mengemas berbagai kegiatan dalam rangka mempromosikan Raja Ampat.
Selain melaksanakan Festival Raja Ampat yang rutin dilaksanakan setiap Oktober, sejak tahun ini (2018) Pemda Raja Ampat kembali mengemas Festival Geopark Raja Ampat pada Rabu (25/7) berlangsung di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Bupati Raja Ampat membuka dengan resmi kegiatan Festival Geopark Raja Ampat tahun 2018.
Pembukaan Festival Geopark yang rencannya ditutup pada tanggal 27 Juli 2018 ini dihadiri Ketua Badan Pengelola Geopark Indonesia Ir. Budi Martono, Wakil Bupati Raja Ampat, Manuel Piter Urbinas, S.Pi, M.Si, Anggota DPR Raja Ampat, Danposal Waisai, Dandramil Waigeo Selatan, para pejabat Eselon II, III dan IV, Kabupaten Raja Ampat, CEO BNI wilayah Papua-Papua Barat, instansi vertikal, pimpinan BUMN dan BUMD serta masyarakat Raja Ampat.
Bupati, Abdul Faris Umlati, SE dalam sambutannya mengatakan Festival Geopark Raja Ampat merupakan salah satu event penting yang digema untuk pertama kalinya di Raja Ampat. Event ini tentunya memiliki tujuan dan manfaat yang besar bagi Raja Ampat.
“Festival ini dalam rangka promosi pariwisata pengembangan dan pelestarian warisan geologi , pemicu kembali budaya dan memperkuat hubungan manusia dan lingkungan,” ujar Bupati Abdul Faris Umlati.
“Karena itu, katanya, acara yang ditampikan oleh festival Geopark Raja Ampat tahun 2018 bertemakan "Geopark dan Ragam Kasana budaya Raja Ampat", Geo Expo,Geo Culture, Geo Culinary, Geo Trail, Geo Handycraft, Geo Entertaiment.”.
AFU, sapaan Abdul Faris Umlati, SE menjelaskan kegaitan Festival Geopark Raja Ampat dilandaasi karena Kars Raja Ampat telah ditetapkan sebagi Geopark Nasional Indonesia pada tanggal 24 November 2017. Geopark Nasional Raja Ampat memiliki luas 3.800.38.365 km2.
Dijelaskannya konsep pengembangan geopark merupakan sebuah upaya dalam perlindungan sumber daya alam, pendidikan dan edukasi peningkatan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat.
Pembukaan Festival Geopark Raja Ampat ditandai dengan pemukul tifa yang melibatkan sejumlah pejabat seperti Kepala Badan Pengelola Geopark Indonesia, Wakil Bupati Raja Ampat dan Pimpinan DPRD Raja Ampat.
Afu juga memohon dukungan dan keterlibatan kementrian serta lembaga dan stakeholder agar pengembangan dan kawasan Geopark Raja Ampat dapat memberi manfaat yang besar untuk pembagunan Raja Ampat dan peningkatan ekonomi masyarkat lokal, dan mengajak seluruh elemen masyarkat Raja Ampat menjaga, melindungi potensi-potensi lokal dan kekayaan tanah bahari Raja Ampat.
Acara pembukaan ini dilanjutkan dengan peninjauan pameran Potensi Geopark Raja Ampat serta melakukan kunjungan lapangan ke Obyek Wisata Kali Biru Raja Ampat. Selain pameran, acara festival ini juga diwarnai dengan pementasan seni dan budaya masyarakat Raja Ampat. (DiskominfoRajaAmpat)