Palang Merah Indonesia (PMI) Diminta Rebut Hati Rakyat Papua
pada tanggal
Friday, 26 January 2018
JAYAPURA, PAPUA.US - Slogan “merebut hati rakyat” nyatanya tak sebatas untuk digunakan seorang kandidat yang ingin maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Perkataan atau kalimat pendek tersebut, ternyata dirasakan penting untuk didengungkan sebuah organisasi yang membantu di bidang sosial kemanusiaan terutama tugas kepalangmerahan.
“Sangat penting organisasi seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Papua untuk bisa merebut hati rakyat”.
“Karena ini sekali lagi untuk kepentingan publik, sehingga PMI yang memiliki misi kemanusiaan, saya rasa harus merangkul sebanyak mungkin relawan. Bagaimana caranya, tentu dengan berusaha merebut hati masyarakat supaya berkeinginan membantu misi kemanusiaan PMI,” terang Gubernur Papua melalui Asisten Sekda Papua Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Elia Loupatty, di Jayapura, Kamis (25/1), pada Musyawarah Kerja Palang Merah Indonesia (PMI) Papua 2018.
Elia menyebut mau atau tidak, masyarakat pun wajib untuk mengenai organisasi PMI, sebab lembaga itu tak terbatas pada agama, ras dan sebagainya.
“Sehingga semua (masyarakat) harus memberi bantuan juga pada PMI. Sehingga untuk awal tahun ini, Pemprov Papua berharap masyarakat agar bisa mendukung PMI lewat donor darah dengan keteraturan”.
“Sebab setitik darah sangat berarti bagi saudara yang lain. Karenanya, saya mengimbau masyarakat untuk lebih sadar dan iklas mendonorkan darah demi sesama,” tuturnya.
Dia menambahkan, stok darah yang ada di Jayapura saat ini selalu terbatas, bahkan tak jarang sering kekurangan. Dengan demikian, ada kalanya pihak keluarga pasien kerap mencari pendonor dari keluarga sendiri.
“Sesungguhnya saya rasa dengan kejadian ini kita sebagai masyarakat harus mulai menyadari betapa pentingnya kita mendonor darah. Supaya juga darah jangan habis di tempat donor,” ucap dia.
Sementara dalam upaya peningkatan kesiapsiagapan seluruh lapisan masyarakat di daerah ini, dia menilai perlunya koodinasi yang baik dengan semua pengurus PMI kabupaten/kota. Pengurus PMI Kabupaten/Kota juga diminta mulai merencanakan kegiatan maupun program untuk diajukan kepada Gubernur, Bupati/Walikota guna mendapatkan bantuan hibah.
“Sehingga seluruh kegiatan kemanusiaan yang dijalankan bisa berjalan sebagaimana mestinya,” tuntas dia. (HumasPapua)
“Sangat penting organisasi seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Papua untuk bisa merebut hati rakyat”.
“Karena ini sekali lagi untuk kepentingan publik, sehingga PMI yang memiliki misi kemanusiaan, saya rasa harus merangkul sebanyak mungkin relawan. Bagaimana caranya, tentu dengan berusaha merebut hati masyarakat supaya berkeinginan membantu misi kemanusiaan PMI,” terang Gubernur Papua melalui Asisten Sekda Papua Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Elia Loupatty, di Jayapura, Kamis (25/1), pada Musyawarah Kerja Palang Merah Indonesia (PMI) Papua 2018.
Elia menyebut mau atau tidak, masyarakat pun wajib untuk mengenai organisasi PMI, sebab lembaga itu tak terbatas pada agama, ras dan sebagainya.
“Sehingga semua (masyarakat) harus memberi bantuan juga pada PMI. Sehingga untuk awal tahun ini, Pemprov Papua berharap masyarakat agar bisa mendukung PMI lewat donor darah dengan keteraturan”.
“Sebab setitik darah sangat berarti bagi saudara yang lain. Karenanya, saya mengimbau masyarakat untuk lebih sadar dan iklas mendonorkan darah demi sesama,” tuturnya.
Dia menambahkan, stok darah yang ada di Jayapura saat ini selalu terbatas, bahkan tak jarang sering kekurangan. Dengan demikian, ada kalanya pihak keluarga pasien kerap mencari pendonor dari keluarga sendiri.
“Sesungguhnya saya rasa dengan kejadian ini kita sebagai masyarakat harus mulai menyadari betapa pentingnya kita mendonor darah. Supaya juga darah jangan habis di tempat donor,” ucap dia.
Sementara dalam upaya peningkatan kesiapsiagapan seluruh lapisan masyarakat di daerah ini, dia menilai perlunya koodinasi yang baik dengan semua pengurus PMI kabupaten/kota. Pengurus PMI Kabupaten/Kota juga diminta mulai merencanakan kegiatan maupun program untuk diajukan kepada Gubernur, Bupati/Walikota guna mendapatkan bantuan hibah.
“Sehingga seluruh kegiatan kemanusiaan yang dijalankan bisa berjalan sebagaimana mestinya,” tuntas dia. (HumasPapua)