Dukung Penanggulangan KLB Campak dan Gizi Buruk, Pertamina Jaga Stok BBM di Asmat
pada tanggal
Thursday, 25 January 2018
JAKARTA, PAPUA.US - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Regional (MOR) VIII terus berupaya menjaga ketahanan stok Bahan Bakar Minyak di Kabupaten Asmat sebagai bentuk dukungan atas penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk di daerah tersebut.
Demikian disampaikan Eko Kristiawan, Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VIII Maluku Papua, Selasa (23/1/2018).
Pertamina, BUMN migas ini memastikan stok BBM di Kabupaten Asmat akan aman sampai 22 hari ke depan serta akan terus menjaga kontinuitas distribusi di wilayah tersebut
"Alhamdulillah kapal pengangkut BBM dari Jobber Timika sudah tiba pada pukul 4 sore tadi di SPBU di Agat dan esok hari pun akan ada kapal yang tiba Atsi," jelas Eko.
Pertamina, BUMN migas ini memastikan stok BBM di Kabupaten Asmat akan aman sampai 22 hari ke depan serta akan terus menjaga kontinuitas distribusi di wilayah tersebut.
Di sana, terdapat 8 lembaga penyalur yang terdiri dari 7 SPBU Kompak dan 1 SPBU khusus Nelayan di Kabupaten Asmat dengan harga jual Premium Rp6.450 dan Solar Rp5.150 sesuai Perpres.
Konsumsi utama masyarakat di kabupaten Asmat adalah produk Premium untuk transportasi sungai menggunakan perahu kecil/speed boat sehingga relatif tidak ada penggunaan BBM untuk kendaraan darat karena kontur Kabupaten Asmat berupa sungai dan rawa.
Pertamina akan terus berkoodinasi dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan distribusi BBM di Asmat dan wilayah lainnya berjalan lancar.
"Kami senantiasa berupaya maksimal untuk selalu menjaga ketahanan stok di seluruh lembaga penyalur. Pada intinya, kami ingin berbuat sesuatu yang berdampak baik untuk seluruh masyarakat di wilayah Papua," tukas Eko.
Pertamina MOR VIII juga melaksanakan program jangka panjang selama setahun di tahun 2018. Program tersebut meliputi pemberian bantuan tambahan asupan gizi dan pengadaan faslitas pelayanan kesehatan berupa speed boat. Penyaluran bantuan ini dikoordinasikan dengan Polda Papua.
"Jumlah bantuan yang disalurkan selama setahun ke depan meliputi bantuan kesehatan dan infrastruktur penunjang layanan kesehatan dengan rincian tambahan asupan gizi untuk dan ibu hamil di tiga titik lokasi setiap bulan, serta pengadaan kapal speed boat untuk ambulan dengan total bantuan sebesar Rp1,8 miliar," tutup Eko. (JPP)