Nilai Penanaman Modal Asing di Papua Sebesar 6 Juta Dollar AS
pada tanggal
Monday, 1 May 2017
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal menyebutkan nilai penanaman modal asing triwulan I-2017 di Provinsi Papua sebesar 6 juta dollar Amerika Serikat yang telah terealisasi.
Menurut Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis, Papua bersama empat Provinsi di pulau Jawa sebagai wilayah utama yang sumbang kontribusi besar penanaman modal asing.
"Berdasarkan lokasi proyek, ada lima wilayah utama, meliputi di Jawa Barat US$1,5 miliar, DKI Jakarta US$0,9 miliar, Papua US$0,6 miliar, Jawa Tengah US$0,5 miliar, dan Banten US$0,5 miliar," ungkap dia di Kantor BKPM Jakarta, Rabu (26/4).
Selanjutnya ia menjelaskan dari total realisasi investasi sebesar Rp165,8 triliun nilai penanaman modal yang terealisasi pada triwulan pertama 2017 sebesar Rp97,0 triliun, .
Ada pun lima besar negara asal penyumbang PMA masih sama seperti tahun sebelumnya, yaitu Singapura, Jepang, China, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
Ia menyebutkan masing-masing nilai investasi dari kelima negara tersebut adalah Singapura berkontribusi 28,2 persen senilai US$2,1 miliar, Jepang 19,2 persen senilai US$1,4 miliar, China 8,2 persen senilai US$0,6 miliar, AS 8,2 persen senilai US$0,6 miliar, dan Korea Selatan 5,8 persen senilai US$0,4 miliar.
"Jika seluruh sektor industri digabung, terlihat industri memberikan kontribusi sebesar US$3,2 miliar, atau 44,3 persen dari total PMA," ujar Azhar
Berdasarkan lima sektor utama, alokasi PMA direalisasikan dalam sektor pertambangan US$1,2 miliar; industri dasar, barang logam, mesin dan elektronik US$0,8 miliar; perumahan, kawasan industri dan perkantoran US$0,8 miliar; listrik, gas, dan air US$0,7 miliar; industri alat angkut dan transportasi lainnya senilai US$0,5 miliar. (vivanews.com)
Menurut Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis, Papua bersama empat Provinsi di pulau Jawa sebagai wilayah utama yang sumbang kontribusi besar penanaman modal asing.
"Berdasarkan lokasi proyek, ada lima wilayah utama, meliputi di Jawa Barat US$1,5 miliar, DKI Jakarta US$0,9 miliar, Papua US$0,6 miliar, Jawa Tengah US$0,5 miliar, dan Banten US$0,5 miliar," ungkap dia di Kantor BKPM Jakarta, Rabu (26/4).
Selanjutnya ia menjelaskan dari total realisasi investasi sebesar Rp165,8 triliun nilai penanaman modal yang terealisasi pada triwulan pertama 2017 sebesar Rp97,0 triliun, .
Ada pun lima besar negara asal penyumbang PMA masih sama seperti tahun sebelumnya, yaitu Singapura, Jepang, China, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
Ia menyebutkan masing-masing nilai investasi dari kelima negara tersebut adalah Singapura berkontribusi 28,2 persen senilai US$2,1 miliar, Jepang 19,2 persen senilai US$1,4 miliar, China 8,2 persen senilai US$0,6 miliar, AS 8,2 persen senilai US$0,6 miliar, dan Korea Selatan 5,8 persen senilai US$0,4 miliar.
"Jika seluruh sektor industri digabung, terlihat industri memberikan kontribusi sebesar US$3,2 miliar, atau 44,3 persen dari total PMA," ujar Azhar
Berdasarkan lima sektor utama, alokasi PMA direalisasikan dalam sektor pertambangan US$1,2 miliar; industri dasar, barang logam, mesin dan elektronik US$0,8 miliar; perumahan, kawasan industri dan perkantoran US$0,8 miliar; listrik, gas, dan air US$0,7 miliar; industri alat angkut dan transportasi lainnya senilai US$0,5 miliar. (vivanews.com)