IMASEPA Jawa Barat Pertanyakan Penahanan Spanduk OPM
pada tanggal
Friday, 12 May 2017
BANDUNG (JABAR) - Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua Jawa Barat (Sekjen IMASEPA JABAR) menanyakan tentang Penahanan Spanduk yang dibuat oleh Organ Persipura Mania Bandung demi mendukung team Persipura Jayapura yang telah melakoni pertandingan ke-5 Liga 1 Gojek Traveloka di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada pukul, 18:30 WIB Minggu, 7 Mei 2017 lalu.
Spanduk tersebut tidak mengganggu dan merusak jalannya pertandingan bahkan tidak mengganggu supporter Persib Bandung. Namun polisi menahan spanduk itu sehingga kami “Organ Persipura Mania (OPM) Bandung” tidak memasang di stadion Gelora Bandung Lautan Api.“ujar Sekjen IMASEPA JABAR Leonardus O. Magai saat diwawancarai usai evaluasi tentang hasil pertandingan Persipura vs Persib. Rabu, (10/05) tadi sore, di Bandung.
Pihaknya meminta dengan tegas kepada pihak kepolisian yang bertugas untuk dapat menjelaskan mengapa dan dengan alasan apa Spanduk Organ Persipura Mania (OPM) Bandung. Lanjut dia, penahan tersebut terjadi bukan kali ini saja sudah hamper lima kami punya spanduk ditahan oleh pihak kepolisian terus.
Lebih lanjut, Sekjend IMASEPA JABAR yang juga Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia itu mengatakan bahwa seharusnya polisi yang bertugas menjaga keamanan di pintu Tribun D dapat menjelaskan tentang dampak negative dari spanduk tersebut. bukan hanya, itu spanduknya ditahan tanpa memberikan alasan kepada kami IMASEPA JABAR melalui Organ Persipura Mania (OPM) Bandung. “tandasnya.
Ia menjelaskan bahwa nama OPM Bandung sudah jelas, mengapa karena OPM kepanjangan dari “Organ Persipura Mania” dan itu dibentuk oleh Badan Pengurus Harian Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua Jawa Barat demi mengorganisir anggotanya ingin mengembangkan bakat dan minat dibidang olahraga sehingga telah menyepakati untuk membentuk sebuah Komunitas dibawah naungan IMASEPA JABAR. “imbuhnya.
Selanjutnya, Leonardus O. Magai menyampaikan bahwa untuk kali ini, kami OPM Bandung sangat bersyukur karena banyak kemudahan yang diberikan oleh manajemen Persipura Jayapura, manajemen Persib Bandung, Bobotoh, dan pihak Keamanan namun hanya Spanduknya saja yang selalu ditahan. Ini yang menjadi pertanyaan dan evaluasi bagi kami OPM Bandung. “ungkapnya.
Dia melanjutkan, kami merasa iri karena teman-teman kami dari bobotoh bisa membawa spanduk, bendera, dari ukuran kecil hingga besar termasuk drum pun dibawa ke stadion tetapi kami OPM Bandung tidak diijinkan untuk membawa masuk spanduk kedalam stadion GBLA selam lima kali lebih. “paparnya.
“Sekjen IMASEPA JABAR Leonardus O. Magai berharap bahwa tidak ada masalah yang lebih signifikan dengan spanduk itu maka, apabila kedepan kalau ada, kami bisa meminta alasan yang jelas dan solusi tepat agar kami tidak saling menyalahkan satu dengan yang lainnya dan tetap menjaga keamanan, kedamaian, ketentraman, selama pertandingan agar bisa menyaksikan pertandingan dalam keadaan aman, kondusif, dan terkendali. “tutupnya.
Spanduk tersebut tidak mengganggu dan merusak jalannya pertandingan bahkan tidak mengganggu supporter Persib Bandung. Namun polisi menahan spanduk itu sehingga kami “Organ Persipura Mania (OPM) Bandung” tidak memasang di stadion Gelora Bandung Lautan Api.“ujar Sekjen IMASEPA JABAR Leonardus O. Magai saat diwawancarai usai evaluasi tentang hasil pertandingan Persipura vs Persib. Rabu, (10/05) tadi sore, di Bandung.
Pihaknya meminta dengan tegas kepada pihak kepolisian yang bertugas untuk dapat menjelaskan mengapa dan dengan alasan apa Spanduk Organ Persipura Mania (OPM) Bandung. Lanjut dia, penahan tersebut terjadi bukan kali ini saja sudah hamper lima kami punya spanduk ditahan oleh pihak kepolisian terus.
Lebih lanjut, Sekjend IMASEPA JABAR yang juga Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia itu mengatakan bahwa seharusnya polisi yang bertugas menjaga keamanan di pintu Tribun D dapat menjelaskan tentang dampak negative dari spanduk tersebut. bukan hanya, itu spanduknya ditahan tanpa memberikan alasan kepada kami IMASEPA JABAR melalui Organ Persipura Mania (OPM) Bandung. “tandasnya.
Ia menjelaskan bahwa nama OPM Bandung sudah jelas, mengapa karena OPM kepanjangan dari “Organ Persipura Mania” dan itu dibentuk oleh Badan Pengurus Harian Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua Jawa Barat demi mengorganisir anggotanya ingin mengembangkan bakat dan minat dibidang olahraga sehingga telah menyepakati untuk membentuk sebuah Komunitas dibawah naungan IMASEPA JABAR. “imbuhnya.
Selanjutnya, Leonardus O. Magai menyampaikan bahwa untuk kali ini, kami OPM Bandung sangat bersyukur karena banyak kemudahan yang diberikan oleh manajemen Persipura Jayapura, manajemen Persib Bandung, Bobotoh, dan pihak Keamanan namun hanya Spanduknya saja yang selalu ditahan. Ini yang menjadi pertanyaan dan evaluasi bagi kami OPM Bandung. “ungkapnya.
Dia melanjutkan, kami merasa iri karena teman-teman kami dari bobotoh bisa membawa spanduk, bendera, dari ukuran kecil hingga besar termasuk drum pun dibawa ke stadion tetapi kami OPM Bandung tidak diijinkan untuk membawa masuk spanduk kedalam stadion GBLA selam lima kali lebih. “paparnya.
“Sekjen IMASEPA JABAR Leonardus O. Magai berharap bahwa tidak ada masalah yang lebih signifikan dengan spanduk itu maka, apabila kedepan kalau ada, kami bisa meminta alasan yang jelas dan solusi tepat agar kami tidak saling menyalahkan satu dengan yang lainnya dan tetap menjaga keamanan, kedamaian, ketentraman, selama pertandingan agar bisa menyaksikan pertandingan dalam keadaan aman, kondusif, dan terkendali. “tutupnya.