Warga Keluhkan Kurangnya Obat di RSUD Abepura
pada tanggal
Tuesday, 4 April 2017
ABEPURA (KOTA JAYAPURA) - Sejumlah warga Abepura, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, mengeluhkan kurangnya obat di Rumah Sakit Umum Daerah setempat.
"Obat yang kurang seperti obat amoxilin, paracetamol, albenason dan obat antibiotik kurang di Rumah Sakit Umum Daerah Abepura," kata Niko, salah satu warga Abepura yang mengantarkan keluarganya ke rumah sakit di Jayapura, Senin.
Dia kesulitan untuk mendapatkan obat itu di rumah sakit setelah membawa rujukan dari dokter ke loket obat. "Kekurangan obat di RSUD Abepura sudah hampir satu minggu," ujarnya.
Selain obat, menurut salah satu pegawai RSUD Abepura menuturkan, hingga kini pekerjaan-pekerjaan fisik di rumah sakit itu belum berjalan sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat.
Padahal draf perencanaan anggaran (DPA) untuk RSUD Abepura sudah cair dari pemerintah provinsi.
Sementara itu, Direktur RSUD Abepura, dr Niko Barend ketika dikonfirmasi terkait keluhan itu membenarkan ada kekurangan obat di rumah sakit yang dipimpinnya.
Ia membenarkan bahwa rumah sakit itu sedang kekurangan obat-obatan namun tidak mengganggu pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.
"Iya benar, kami lagi kekurangan obat-obatan, namun satu atau dua hari ke depan sudah ada pengadaan," ujarnya.
Dia mengatakan, walaupun terjadi kekurangan obat, namun pihaknya juga masih mempunyai sedikit stok untuk memenuhi kekurangan tersebut.
"Walaupun obat kurang, tetapi bukan berarti tidak ada sama sekali. Obatnya masih ada tetapi tinggal sedikit," ujarnya.
Sedangkan terkait pekerjaan fisik rumah sakit, kata dia, beberapa hari kedepan pekerjaan fisik di rumah itu dilanjutkan. (antara)
"Obat yang kurang seperti obat amoxilin, paracetamol, albenason dan obat antibiotik kurang di Rumah Sakit Umum Daerah Abepura," kata Niko, salah satu warga Abepura yang mengantarkan keluarganya ke rumah sakit di Jayapura, Senin.
Dia kesulitan untuk mendapatkan obat itu di rumah sakit setelah membawa rujukan dari dokter ke loket obat. "Kekurangan obat di RSUD Abepura sudah hampir satu minggu," ujarnya.
Selain obat, menurut salah satu pegawai RSUD Abepura menuturkan, hingga kini pekerjaan-pekerjaan fisik di rumah sakit itu belum berjalan sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat.
Padahal draf perencanaan anggaran (DPA) untuk RSUD Abepura sudah cair dari pemerintah provinsi.
Sementara itu, Direktur RSUD Abepura, dr Niko Barend ketika dikonfirmasi terkait keluhan itu membenarkan ada kekurangan obat di rumah sakit yang dipimpinnya.
Ia membenarkan bahwa rumah sakit itu sedang kekurangan obat-obatan namun tidak mengganggu pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.
"Iya benar, kami lagi kekurangan obat-obatan, namun satu atau dua hari ke depan sudah ada pengadaan," ujarnya.
Dia mengatakan, walaupun terjadi kekurangan obat, namun pihaknya juga masih mempunyai sedikit stok untuk memenuhi kekurangan tersebut.
"Walaupun obat kurang, tetapi bukan berarti tidak ada sama sekali. Obatnya masih ada tetapi tinggal sedikit," ujarnya.
Sedangkan terkait pekerjaan fisik rumah sakit, kata dia, beberapa hari kedepan pekerjaan fisik di rumah itu dilanjutkan. (antara)