Warga dan Aparat Serang Pengungsi dan Pencari Suaka di Manus
pada tanggal
Saturday, 15 April 2017
PORT MORESBY - Kericuhan besar terjadi di Manus Regional Processing Centre yang merupakan tempat pusat detensi para pengungsi di Pulau Los Negros, Provinsi Manus, Papua Nugini, pda Jumat (15/4) pukul 19.30 WIT.
Menurut laporan Kepala Polisi Provinsi Manus, Kommander David Yapu kepada The Guardian, awal mula penyebab kejadian itu tidak diketahui, namun pihaknya mendapati kumpulan warga sekitar yang ingin menyerangan lokasi yang menampung ratusan pengungsi dan pencari suaka asal asia.
Pihaknya akan menambahkan pasukan bantuan untuk menangani situasi ini.
Seorang pengungsi mengatakan, petugas keamanan ada ditempat itu menghadang upaya penyerangan itu. Tidak terima dengan hal itu warga bersama dengan oknum tentara dan polisi PNG mendatangi pusat detensi dan melakukan penyerangan.
Warga melempar dengan batu ke arah tenda pengungsi sementara aparat menembakan senjata api.
"Kami dikalahkan oleh polisi, tentara dan warga. Sebelumnya polisi dan tentara menembakkan peluru ke udara, namun setelah 10 menit kemudian mereka menembak ke arah pusat detensi," kata pengungsi.
"Ada warga lokal yang menyerang kamp kami dan mereka menggunakan senjata dan menembaknya," ujar pengungsi lainnya.
Laporan terakhir menyatakan, adanya korban luka dari aksi penyerangan ini. Meski belum diketahui jumlah tepatnya. (papuanesia)
Menurut laporan Kepala Polisi Provinsi Manus, Kommander David Yapu kepada The Guardian, awal mula penyebab kejadian itu tidak diketahui, namun pihaknya mendapati kumpulan warga sekitar yang ingin menyerangan lokasi yang menampung ratusan pengungsi dan pencari suaka asal asia.
Pihaknya akan menambahkan pasukan bantuan untuk menangani situasi ini.
Seorang pengungsi mengatakan, petugas keamanan ada ditempat itu menghadang upaya penyerangan itu. Tidak terima dengan hal itu warga bersama dengan oknum tentara dan polisi PNG mendatangi pusat detensi dan melakukan penyerangan.
Warga melempar dengan batu ke arah tenda pengungsi sementara aparat menembakan senjata api.
"Kami dikalahkan oleh polisi, tentara dan warga. Sebelumnya polisi dan tentara menembakkan peluru ke udara, namun setelah 10 menit kemudian mereka menembak ke arah pusat detensi," kata pengungsi.
"Ada warga lokal yang menyerang kamp kami dan mereka menggunakan senjata dan menembaknya," ujar pengungsi lainnya.
Laporan terakhir menyatakan, adanya korban luka dari aksi penyerangan ini. Meski belum diketahui jumlah tepatnya. (papuanesia)