Suntik KB Masih Jadi Alat Kontrasepsi Primadona Perempuan Papua
pada tanggal
Wednesday, 5 April 2017
BIAK (BIAK NUMFOR) - Penggunaan alat kontrasepsi jenis suntik masih mendominasi minat perempuan peserta Keluarga Berencana di berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Papua.
"Kontrasepsi jenis suntik dipilih karena biayanya lebih murah. Ini terlihat dari penduduk perempuan yang secara merata masih menggunakannya," ungkap Kepala Bidang Keluarga Berencana BKKBN Provinsi Papua Agus Fauzi seusai sosialisasi kesertaan KB kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat di Biak, Selasa.
Agus mengatakan, alat kontrasepsi suntik banyak dipilih ibu-ibu di Indonesia dikarenakan cara kerjanya yang efektif dan cara pemakaiannya yang praktis.
Keuntungan lain dengan pemakaian kontrasepsi jenis suntik, menurut Agus, harganya juga lebih murah serta jangka waktu pemakaian Sebelum suntikan diberikan, menurut Agus, terlebih dahulu ibu diperiksa kondisi badannya untuk memastikan kesehatan dan tidak sedang hamil. Waktunya tiga bulan sekali.
Sedangkan kontrasepsi lain yang masih juga tinggi dipakai peserta KB di wilayah paling Timur Indonesia, menurut Agus, yakni implant.
"Para pemakai jenis suntik sebagian besar memang masyarakat dengan tingkat kemampuan ekonomi terbatas. Salah satu pemilihan jenis suntik karena murahnya biaya yang harus dikeluarkan," ujarnya.
Agus mengatakan, semua jenis pelayanan kontrasepsi KB dilakukan BKKBN di Provinsi Papua tidak dipunggut biaya alias gratis.
Berdasarkan data, peserta KB aktif per Februari se-Provinsi Papua untuk seluruh tahapan pelayanan kesehatan sebanyak 118.154 aseptor.
Dari total itu yang terbanyak pada metode suntik 69.818 peserta dan paling sedikit pada MOP 326 peserta. (antara)
"Kontrasepsi jenis suntik dipilih karena biayanya lebih murah. Ini terlihat dari penduduk perempuan yang secara merata masih menggunakannya," ungkap Kepala Bidang Keluarga Berencana BKKBN Provinsi Papua Agus Fauzi seusai sosialisasi kesertaan KB kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat di Biak, Selasa.
Agus mengatakan, alat kontrasepsi suntik banyak dipilih ibu-ibu di Indonesia dikarenakan cara kerjanya yang efektif dan cara pemakaiannya yang praktis.
Keuntungan lain dengan pemakaian kontrasepsi jenis suntik, menurut Agus, harganya juga lebih murah serta jangka waktu pemakaian Sebelum suntikan diberikan, menurut Agus, terlebih dahulu ibu diperiksa kondisi badannya untuk memastikan kesehatan dan tidak sedang hamil. Waktunya tiga bulan sekali.
Sedangkan kontrasepsi lain yang masih juga tinggi dipakai peserta KB di wilayah paling Timur Indonesia, menurut Agus, yakni implant.
"Para pemakai jenis suntik sebagian besar memang masyarakat dengan tingkat kemampuan ekonomi terbatas. Salah satu pemilihan jenis suntik karena murahnya biaya yang harus dikeluarkan," ujarnya.
Agus mengatakan, semua jenis pelayanan kontrasepsi KB dilakukan BKKBN di Provinsi Papua tidak dipunggut biaya alias gratis.
Berdasarkan data, peserta KB aktif per Februari se-Provinsi Papua untuk seluruh tahapan pelayanan kesehatan sebanyak 118.154 aseptor.
Dari total itu yang terbanyak pada metode suntik 69.818 peserta dan paling sedikit pada MOP 326 peserta. (antara)