SNVT Programkan 3500 Bantuan Stimultan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2017
pada tanggal
Saturday, 8 April 2017
KOTA JAYAPURA - Satuan Kerja Non-Vertikal Tertentu (SNVT) Provinsi Papua, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat merencanakan perbaikan 3.500 unit rumah yang dinilai tidak layak huni di Papua.
Kepala SVNT Papua Malidikin Soltif, di Jayapura, Kamis, menjelaskan pada 2016, program yang biasa disebut bedah rumah ini telah melakukan peningkatan kualitas rumah layak huni sebanyak 2.000 rumah yang tersebar di seluruh Papua.
"Jadi tahun lalu kami baru menjangkau 2.000 unit rumah masyarakat berpendapatan rendah, dan tahun ini direncanakan sebanyak 3.500 rumah diusulkan oleh teman-teman di lapangan agar bisa menjangkau seluruh Papua," ujarnya lagi.
Pihaknya mengharapkan masyarakat ekonomi lemah, berpenghasilan rendah, sangat minim itulah yang menjadi prioritas untuk mendapat bantuan.
Ia menjelaskan bantuan tersebut bukan dalam bentuk uang tunai, melainkan bantuan dalam bentuk material pembangunan, sehingga masyarakat penerima akan mendapatkan bahan bangunan sesuai yang diinginkan dan telah mendapat persetujuan dari tim di lapangan.
Program yang diberi nama Bantuan Stimultan Perumahan Swadaya (BSPS) tersebut akan disalurkan kepada masyarakat di Kabupaten Nabire, Biak, Supiori, Mamberamo Tengah, Mamberamo Raya, Tolikara, Deiyai, Merauke, Sarmi, Waropen, Kepulauan Yapen, dan Jayawijaya.
Menurutnya, bantuan yang dikucurkan itu akan berbeda jumlah antardaerah sesuai dengan kondisi geografis daerah setempat, dan juga tergantung harga material di daerah dan disesuaikan dengan indeks kemahalan barang di daerah tersebut.
"Besaran dana untuk wilayah pesisir dalam Program BSPS berjumlah Rp15 juta dan daerah pegunungan sebesar Rp30 juta," kata Soltif pula. (antara)
Kepala SVNT Papua Malidikin Soltif, di Jayapura, Kamis, menjelaskan pada 2016, program yang biasa disebut bedah rumah ini telah melakukan peningkatan kualitas rumah layak huni sebanyak 2.000 rumah yang tersebar di seluruh Papua.
"Jadi tahun lalu kami baru menjangkau 2.000 unit rumah masyarakat berpendapatan rendah, dan tahun ini direncanakan sebanyak 3.500 rumah diusulkan oleh teman-teman di lapangan agar bisa menjangkau seluruh Papua," ujarnya lagi.
Pihaknya mengharapkan masyarakat ekonomi lemah, berpenghasilan rendah, sangat minim itulah yang menjadi prioritas untuk mendapat bantuan.
Ia menjelaskan bantuan tersebut bukan dalam bentuk uang tunai, melainkan bantuan dalam bentuk material pembangunan, sehingga masyarakat penerima akan mendapatkan bahan bangunan sesuai yang diinginkan dan telah mendapat persetujuan dari tim di lapangan.
Program yang diberi nama Bantuan Stimultan Perumahan Swadaya (BSPS) tersebut akan disalurkan kepada masyarakat di Kabupaten Nabire, Biak, Supiori, Mamberamo Tengah, Mamberamo Raya, Tolikara, Deiyai, Merauke, Sarmi, Waropen, Kepulauan Yapen, dan Jayawijaya.
Menurutnya, bantuan yang dikucurkan itu akan berbeda jumlah antardaerah sesuai dengan kondisi geografis daerah setempat, dan juga tergantung harga material di daerah dan disesuaikan dengan indeks kemahalan barang di daerah tersebut.
"Besaran dana untuk wilayah pesisir dalam Program BSPS berjumlah Rp15 juta dan daerah pegunungan sebesar Rp30 juta," kata Soltif pula. (antara)