Ricardo Salampessy Sayangkan Aturan Baru Liga Gojek Traveloka Liga 1
pada tanggal
Sunday, 2 April 2017
KOTA JAYAPURA - Bek Persipura Jayapura, Ricardo Salampessy menyayangkan beberapa aturan baru yang digodok oleh PT Liga Indonesia (LI), operator kompetisi resmi PSSI, untuk liga resmi bertajuk Go-Jek Traveloka Liga 1 ini.
Salah satunya adalah terkait pembatasan usia pemain, terutama untuk pemain senior.
"26-31 tahun adalah usia emas pemain bola...bisa di bayangkan berapa banyak pemain yg harus tersingkir karna aturan baru ini," ujar Ricardo melalui laman twitternya, Jumat (31/3).
Pemain berdarah Maluku menilai kompetisi saat ini kian dipaksakan karena upaya untuk memperbaiki kondisi sepakbola Indonesia terkesan berjalan, salah satunya dengan cara mengeluarkan pemain senior yang berpotensi dari klub.
"Jangan minta mereka untuk segera menjadi pelatih,yg berbicara seperti itu pasti tidak pernah menjadi pemain," ujar dia.
Sehingga ia menyarankan agar standar kompetisi dikembalikan seperti yang diatur FIFA.
"Apalah nama kompetisinya yg penting regulasinya, biarlah semua berjalan berdasarkan seleksi alam,.. Buah pun klo dipaksakan masak rasanya," tutur dia.
Sebelumnya CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan aturan pembatasan usia maksimal pemain yang bisa merumput di kompetisi ISL 2017 berusia maksimal 35 tahun saat kompetisi berjalan. Lebih dari itu, dicoret.
Aturan tersebut merupakan terobosan dari PT LI untuk menjaga kualitas kompetisi. Dia beralasan, pemain-pemain di atas 35 tahun tak lagi berada di usia produktif," ujar dia.
Dengan mengurangi pemain senior, para pemain muda akan mendapatkan peluang untuk bisa ditampilkan oleh klubnya. Namun, aturan itu belum final. Masih ada dua model aturan untuk pemain maksimal 35 tahun tersebut. Pertama, diterapkan untuk pemain asing saja. Kedua, dipukul rata seluruh pemain asing ataupun lokal. (papuanesia)
Salah satunya adalah terkait pembatasan usia pemain, terutama untuk pemain senior.
"26-31 tahun adalah usia emas pemain bola...bisa di bayangkan berapa banyak pemain yg harus tersingkir karna aturan baru ini," ujar Ricardo melalui laman twitternya, Jumat (31/3).
Pemain berdarah Maluku menilai kompetisi saat ini kian dipaksakan karena upaya untuk memperbaiki kondisi sepakbola Indonesia terkesan berjalan, salah satunya dengan cara mengeluarkan pemain senior yang berpotensi dari klub.
"Jangan minta mereka untuk segera menjadi pelatih,yg berbicara seperti itu pasti tidak pernah menjadi pemain," ujar dia.
Sehingga ia menyarankan agar standar kompetisi dikembalikan seperti yang diatur FIFA.
"Apalah nama kompetisinya yg penting regulasinya, biarlah semua berjalan berdasarkan seleksi alam,.. Buah pun klo dipaksakan masak rasanya," tutur dia.
Sebelumnya CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan aturan pembatasan usia maksimal pemain yang bisa merumput di kompetisi ISL 2017 berusia maksimal 35 tahun saat kompetisi berjalan. Lebih dari itu, dicoret.
Aturan tersebut merupakan terobosan dari PT LI untuk menjaga kualitas kompetisi. Dia beralasan, pemain-pemain di atas 35 tahun tak lagi berada di usia produktif," ujar dia.
Dengan mengurangi pemain senior, para pemain muda akan mendapatkan peluang untuk bisa ditampilkan oleh klubnya. Namun, aturan itu belum final. Masih ada dua model aturan untuk pemain maksimal 35 tahun tersebut. Pertama, diterapkan untuk pemain asing saja. Kedua, dipukul rata seluruh pemain asing ataupun lokal. (papuanesia)