Puluhan Luka Akibat Bentrok Antar Warga, Polisi Amankan Kadun Jaya
pada tanggal
Tuesday, 4 April 2017
KADUN JAYA (MIMIKA) - Puluhan personel Satuan Sabhara Polres Mimika dibantu Brimob Batalion B Pelopor Polda Papua hingga kini masih bersiaga di kawasan Kilometer 11 Kampung Kadun Jaya, Distrik Mimika Timur untuk mencegah bentrok lanjutan dua kelompok warga setempat.
Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon, di Timika, Selasa, mengatakan polisi akan terus berada di Km 11 hingga situasi di wilayah itu benar-benar sudah aman.
"Kami tetap siagakan anggota di Km 11 sampai situasinya benar-benar aman," kata Victor lagi.
Dua kelompok warga di Km 11 Kadun Jaya itu kembali terlibat bentrok sengit pada Minggu (2/4). Puluhan orang dari dua kubu terluka akibat terkena anak panah. Sebanyak 12 orang dievakuasi ke RSUD Mimika dan 13 orang lainnya dievakuasi ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika.
Pertikaian dua kelompok warga Km 11 Kadun Jaya itu pecah kembali setelah ditemukan jenazah Hengky Lockbere di pinggir ruas jalan poros Timika-Mapurujaya pada Kamis (30/3).
Warga dari dua kelompok itu pernah terlibat bentrok panjang selama berbulan-bulan pada 2016.
Guna mencegah bentrok lanjutan kedua kelompok, pada Minggu (2/4), personel gabungan Polri dan TNI merazia rumah-rumah warga di Km 11 dan mengamankan ratusan senjata tajam seperti busur dan anak panah, pisau, parang, kampak, tombak serta senapan angin.
Pada Senin (3/4), para tokoh masyarakat dari Jalur I dan Jalur III Km 11 bertemu di kantor Polsek Mimika Timur di Mapurujaya guna membicarakan penyelesaian konflik antarwarga di wilayah mereka.
Selain disibukkan untuk menyelesaikan permasalahan di Km 11 Kadun Jaya itu, Polres Mimika kini juga tengah bersiaga di Jalan Hasanuddin, Irigasi, Pasar Sentral Timika.
Pasalnya, sekelompok massa di Irigasi sempat menyerang rumah-rumah warga dan memanah beberapa orang warga pada Senin (3/4).
Penyerangan ke rumah-rumah warga itu dipicu oleh kematian Luther Magal, mantan karyawan Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) yang dibunuh pada Sabtu (1/4) di belakang Lapangan Jayanti, Sempan, Timika.
Terkait kasus itu, polisi telah menangkap empat orang yang ditengarai sebagai pelaku pembunuhan Luther Magal. (antara)
Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon, di Timika, Selasa, mengatakan polisi akan terus berada di Km 11 hingga situasi di wilayah itu benar-benar sudah aman.
"Kami tetap siagakan anggota di Km 11 sampai situasinya benar-benar aman," kata Victor lagi.
Dua kelompok warga di Km 11 Kadun Jaya itu kembali terlibat bentrok sengit pada Minggu (2/4). Puluhan orang dari dua kubu terluka akibat terkena anak panah. Sebanyak 12 orang dievakuasi ke RSUD Mimika dan 13 orang lainnya dievakuasi ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika.
Pertikaian dua kelompok warga Km 11 Kadun Jaya itu pecah kembali setelah ditemukan jenazah Hengky Lockbere di pinggir ruas jalan poros Timika-Mapurujaya pada Kamis (30/3).
Warga dari dua kelompok itu pernah terlibat bentrok panjang selama berbulan-bulan pada 2016.
Guna mencegah bentrok lanjutan kedua kelompok, pada Minggu (2/4), personel gabungan Polri dan TNI merazia rumah-rumah warga di Km 11 dan mengamankan ratusan senjata tajam seperti busur dan anak panah, pisau, parang, kampak, tombak serta senapan angin.
Pada Senin (3/4), para tokoh masyarakat dari Jalur I dan Jalur III Km 11 bertemu di kantor Polsek Mimika Timur di Mapurujaya guna membicarakan penyelesaian konflik antarwarga di wilayah mereka.
Selain disibukkan untuk menyelesaikan permasalahan di Km 11 Kadun Jaya itu, Polres Mimika kini juga tengah bersiaga di Jalan Hasanuddin, Irigasi, Pasar Sentral Timika.
Pasalnya, sekelompok massa di Irigasi sempat menyerang rumah-rumah warga dan memanah beberapa orang warga pada Senin (3/4).
Penyerangan ke rumah-rumah warga itu dipicu oleh kematian Luther Magal, mantan karyawan Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) yang dibunuh pada Sabtu (1/4) di belakang Lapangan Jayanti, Sempan, Timika.
Terkait kasus itu, polisi telah menangkap empat orang yang ditengarai sebagai pelaku pembunuhan Luther Magal. (antara)