Polres Mimika Belum Ungkap Pelaku Pembunuhan Thomas Talubun
pada tanggal
Thursday, 6 April 2017
TIMIKA (MIMIKA) - Aparat Kepolisian Resor Mimika, Provinsi Papua belum menangkap pelaku pembunuhan Thomas Talubun, guru yang bertugas pada salah satu sekolah dasar di Ilaga, Kabupaten Puncak.
Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika, Kamis, mengatakan penyidik telah memeriksa empat orang saksi.
Selain itu, penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dan melakukan olah empat kejadian perkara di kawasan Irigasi Ujung, Jalan Hasanuddin, Timika.
"Kami mohon dukungan keluarga korban agar para pelaku segera ditangkap. Kami juga berharap keluarga korban bersikap dewasa menghadapi cobaan ini," kata Victor usai mengikuti Misa Arwah almarhum Thomas Talubun di Gereja Katolik St Stefanus Sempan Timika, Kamis.
Jenazah almarhum Thomas Talubun dimakamkan di pekuburan umum Kelurahan Kamoro Jaya Satuan Pemukiman I Timika pada Kamis petang.
Ratusan sanak saudaranya mengantar jenazah Thomas Talubun ke tempat peristirahatannya terakhir dengan dikawal oleh jajaran Satuan Lalu Lintas Polres Mimika.
Kapolres Mimika berharap usai pemakaman korban para tokoh masyarakat Suku Kei di Timika akan menggelar pertemuan kembali dengan para tokoh masyarakat Suku Amungme.
Victor menegaskan bahwa kasus pembunuhan almarhum Thomas Talubun murni merupakan tindak pidana yang dilakukan oleh oknum bukan mewakili Suku Amungme.
"Semua harus diserahkan ke penegak hukum. Kita harap kedua belah pihak bisa bertemu dan membicarakan bagaiamana ke depannya dan bagaimana dengan oknum-oknum ini," kata Victor.
Sebelumnya, Bruno Fatubun mewakili keluarga korban memberi tenggat waktu 1x24 jam ke polisi untuk segera menangkap para pelaku pembunuhan Thomas Talubun.
Tetangga korban, Arens Wenehen mengatakan pelaku pembunuhan Thomas Talubun berjumlah tiga orang.
"Pelaku berjumlah tiga orang. Mereka bersembunyi di rumput-rumput dekat rumah korban," tutur Arens.
Saat korban hendak menjemput isteri dan anaknya pada Rabu (5/4) pagi sekitar pukul 08.00 WIT dengan sepeda motor, para pelaku membacok korban dari belakang.
Begitu korban terjatuh, para pelaku terus membantai korban dengan parang dan panah.
Setelah puas membantai korban, para pelaku langsung kabur.
Meski sempat berlari meminta bantuan, korban akhirnya terjatuh dan akhirnya meninggal dengan luka bacokan senjata tajam di sekujur tubuhnya. (antara)
Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika, Kamis, mengatakan penyidik telah memeriksa empat orang saksi.
Selain itu, penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dan melakukan olah empat kejadian perkara di kawasan Irigasi Ujung, Jalan Hasanuddin, Timika.
"Kami mohon dukungan keluarga korban agar para pelaku segera ditangkap. Kami juga berharap keluarga korban bersikap dewasa menghadapi cobaan ini," kata Victor usai mengikuti Misa Arwah almarhum Thomas Talubun di Gereja Katolik St Stefanus Sempan Timika, Kamis.
Jenazah almarhum Thomas Talubun dimakamkan di pekuburan umum Kelurahan Kamoro Jaya Satuan Pemukiman I Timika pada Kamis petang.
Ratusan sanak saudaranya mengantar jenazah Thomas Talubun ke tempat peristirahatannya terakhir dengan dikawal oleh jajaran Satuan Lalu Lintas Polres Mimika.
Kapolres Mimika berharap usai pemakaman korban para tokoh masyarakat Suku Kei di Timika akan menggelar pertemuan kembali dengan para tokoh masyarakat Suku Amungme.
Victor menegaskan bahwa kasus pembunuhan almarhum Thomas Talubun murni merupakan tindak pidana yang dilakukan oleh oknum bukan mewakili Suku Amungme.
"Semua harus diserahkan ke penegak hukum. Kita harap kedua belah pihak bisa bertemu dan membicarakan bagaiamana ke depannya dan bagaimana dengan oknum-oknum ini," kata Victor.
Sebelumnya, Bruno Fatubun mewakili keluarga korban memberi tenggat waktu 1x24 jam ke polisi untuk segera menangkap para pelaku pembunuhan Thomas Talubun.
Tetangga korban, Arens Wenehen mengatakan pelaku pembunuhan Thomas Talubun berjumlah tiga orang.
"Pelaku berjumlah tiga orang. Mereka bersembunyi di rumput-rumput dekat rumah korban," tutur Arens.
Saat korban hendak menjemput isteri dan anaknya pada Rabu (5/4) pagi sekitar pukul 08.00 WIT dengan sepeda motor, para pelaku membacok korban dari belakang.
Begitu korban terjatuh, para pelaku terus membantai korban dengan parang dan panah.
Setelah puas membantai korban, para pelaku langsung kabur.
Meski sempat berlari meminta bantuan, korban akhirnya terjatuh dan akhirnya meninggal dengan luka bacokan senjata tajam di sekujur tubuhnya. (antara)