Polisi Masih Selidiki Kasus Pembunuhan Thomas Talubun
pada tanggal
Thursday, 13 April 2017
TIMIKA (MIMIKA) - Penyidik pada Satuan Reserse dan Kriminal Polres Mimika, Provinsi Papua, hingga kini masih terus menyelidiki kasus pembunuhan Thomas Talubun, seorang guru yang bertugas di salah satu SD di Ilaga, Kabupaten Puncak.
Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika, Rabu, mengatakan jajarannya belum dapat mengungkap para pelaku yang membunuh Thomas Talubun di kawasan Irigasi Ujung, Jalan Hasanuddin, Timika pada Rabu (5/4).
"Kami mohon pengertian dan dukungan dari masyarakat agar bisa mengungkap para pelakunya. Sampai sekarang proses penyelidikan masih berjalan terus dan saksi-saksi yang sudah kami periksa cukup banyak," kata Victor.
Di luar dari proses hukum yang tengah diusut tersebut, Polres Mimika mendukung langkah perdamaian yang dilakukan oleh kelompok Suku Amungme dan Suku Kei Bombai.
"Pembicaraan-pembicaraan baik formal maupun informal antara para pihak masih terus berlangsung, tidak saja antara kelompok Kei Bombai dengan kelompok Amungme tetapi juga kelompok lain yang terkena dampak dari peristiwa sebelumnya," jelas Victor.
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Polres Mimika pada Senin (10/4), kedua kelompok sepakat untuk menyerahkan proses hukum para pelaku yang membunuh Thomas Talubun kepada aparat berwenang.
Dalam pertemuan tersebut, kakak korban Hubertus Talubun meminta kelompok Amungme selaku pihak pelaku agar memberi perhatian kepada isteri dan anak-anak korban yang masih kecil.
"Apa yang terjadi terhadap adik saya meninggalkan beban tanggung jawab bagi kami keluarga. Kami mengetuk pintu hati saudara-saudara dari Amungme. Anak-anaknya masih kecil-kecil (anak bungsu almarhum Thomas Talubun baru berusia satu bulan). Siapa yang bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak ini," tutur Hubertus.
Almarhum Thomas Talubun dibunuh oleh sekelompok orang saat hendak menjemput isteri dan anaknya pada Rabu (5/4) di Irigasi Ujung, Jalan Hasanuddin Timika.
Kondisi korban saat ditemukan sangat mengenaskan dengan luka-luka menganga pada sekujur butuhnya akibat sabetan benda tajam.
Korban diketahui merupakan seorang guru yang bertugas pada salah satu SD di Ilaga, Kabupaten Puncak.
Sejak sebulan silam, korban ke Timika untuk menemani isterinya yang akan melahirkan. Korban merupakan lulusan Diploma II PGSD Timika beberapa tahun lalu. (antara)
Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika, Rabu, mengatakan jajarannya belum dapat mengungkap para pelaku yang membunuh Thomas Talubun di kawasan Irigasi Ujung, Jalan Hasanuddin, Timika pada Rabu (5/4).
"Kami mohon pengertian dan dukungan dari masyarakat agar bisa mengungkap para pelakunya. Sampai sekarang proses penyelidikan masih berjalan terus dan saksi-saksi yang sudah kami periksa cukup banyak," kata Victor.
Di luar dari proses hukum yang tengah diusut tersebut, Polres Mimika mendukung langkah perdamaian yang dilakukan oleh kelompok Suku Amungme dan Suku Kei Bombai.
"Pembicaraan-pembicaraan baik formal maupun informal antara para pihak masih terus berlangsung, tidak saja antara kelompok Kei Bombai dengan kelompok Amungme tetapi juga kelompok lain yang terkena dampak dari peristiwa sebelumnya," jelas Victor.
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Polres Mimika pada Senin (10/4), kedua kelompok sepakat untuk menyerahkan proses hukum para pelaku yang membunuh Thomas Talubun kepada aparat berwenang.
Dalam pertemuan tersebut, kakak korban Hubertus Talubun meminta kelompok Amungme selaku pihak pelaku agar memberi perhatian kepada isteri dan anak-anak korban yang masih kecil.
"Apa yang terjadi terhadap adik saya meninggalkan beban tanggung jawab bagi kami keluarga. Kami mengetuk pintu hati saudara-saudara dari Amungme. Anak-anaknya masih kecil-kecil (anak bungsu almarhum Thomas Talubun baru berusia satu bulan). Siapa yang bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak ini," tutur Hubertus.
Almarhum Thomas Talubun dibunuh oleh sekelompok orang saat hendak menjemput isteri dan anaknya pada Rabu (5/4) di Irigasi Ujung, Jalan Hasanuddin Timika.
Kondisi korban saat ditemukan sangat mengenaskan dengan luka-luka menganga pada sekujur butuhnya akibat sabetan benda tajam.
Korban diketahui merupakan seorang guru yang bertugas pada salah satu SD di Ilaga, Kabupaten Puncak.
Sejak sebulan silam, korban ke Timika untuk menemani isterinya yang akan melahirkan. Korban merupakan lulusan Diploma II PGSD Timika beberapa tahun lalu. (antara)