Polda Papua Barat dan Kodam Kasuari Selidiki Kasus Pertambangan Emas Ilegal
pada tanggal
Thursday, 13 April 2017
MANOKWARI - Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat masih mengembangkan penyelidikan kasus pertambangan emas ilegal di wilayah Kabupaten Manokwari.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Papua Barat Kombea Pol Parlindungan Silitonga di Manokwari, Selasa, mengatakan 80 saksi lebih sudah dimintai keterangan dan tiga orang tersangka ditahan di Mapolda Papua Barat.
"Penyelidikan masih berlangsung dan kami belum bisa menyampaikan ke publik. Ada saatnya kami rilla hasil pengungkapan yang kami lakukan," kata dia.
Dia mengutarakan Polda Papua Barat Serius mengungkap kasus tersebut dan Tim gabungan telah dibentuk bersama Kodam XVIII/Kasuari.
Pihaknya berupaya untuk mengungkap seluruh jaringan yang terlibat dalam pertambangan itu.
"Cukup banyak saksi yang sudah kita mintai keterangan dan akan ada lagi yang kita mintai keterangan," kata dia lagi.
Tim Polda bersama Kodam, kata dia, berencana mendatangi lokasi pertambangan tersebut.
Beberapa waktu lalu, tim gabungan menangkap puluhan penambang dan menggiring mereka ke Mapolda Papua Barat.
Satu persatu, penyidik memeriksa para penambang yang berasal dari beberapa daerah tersebut.
Salah satu penambang yang berhasil ditemui di Mapolda Papua Barat mengatakan, di daerah tersebut terdapat dua lokasi penambangan, yakni Warmumi dan Pasirawi.
Beberapa pekan lalu, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye O Wayangkau membubarkan aktifitas pertambangan yang berada di wilayah Distrik Masni tersebut.
Pangdam mendapati dua helikopter yang di terbangkan oleh pilot dari warga negara asing.
Helikopter itu digunakan untuk memasok bahan makanan ke lokasi pertambangan.
Satu dari Helicopter itu diamankan, satu helicopter yang diterbangkan warga asing berhasil melarikan diri. (antara)
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Papua Barat Kombea Pol Parlindungan Silitonga di Manokwari, Selasa, mengatakan 80 saksi lebih sudah dimintai keterangan dan tiga orang tersangka ditahan di Mapolda Papua Barat.
"Penyelidikan masih berlangsung dan kami belum bisa menyampaikan ke publik. Ada saatnya kami rilla hasil pengungkapan yang kami lakukan," kata dia.
Dia mengutarakan Polda Papua Barat Serius mengungkap kasus tersebut dan Tim gabungan telah dibentuk bersama Kodam XVIII/Kasuari.
Pihaknya berupaya untuk mengungkap seluruh jaringan yang terlibat dalam pertambangan itu.
"Cukup banyak saksi yang sudah kita mintai keterangan dan akan ada lagi yang kita mintai keterangan," kata dia lagi.
Tim Polda bersama Kodam, kata dia, berencana mendatangi lokasi pertambangan tersebut.
Beberapa waktu lalu, tim gabungan menangkap puluhan penambang dan menggiring mereka ke Mapolda Papua Barat.
Satu persatu, penyidik memeriksa para penambang yang berasal dari beberapa daerah tersebut.
Salah satu penambang yang berhasil ditemui di Mapolda Papua Barat mengatakan, di daerah tersebut terdapat dua lokasi penambangan, yakni Warmumi dan Pasirawi.
Beberapa pekan lalu, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye O Wayangkau membubarkan aktifitas pertambangan yang berada di wilayah Distrik Masni tersebut.
Pangdam mendapati dua helikopter yang di terbangkan oleh pilot dari warga negara asing.
Helikopter itu digunakan untuk memasok bahan makanan ke lokasi pertambangan.
Satu dari Helicopter itu diamankan, satu helicopter yang diterbangkan warga asing berhasil melarikan diri. (antara)