PLN akan Listriki 11300 Desa hingga 2019
pada tanggal
Friday, 7 April 2017
JAKARTA - PT PLN (Persero) menargetkan sebanyak 11.300 desa terlistriki hingga 2019 untuk meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, yang saat ini baru mencapai 91 persen.
Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati di Kantor Pusat PLN Jakarta, Rabu (5/4), memaparkan dari total desa yang akan dilistriki tersebut, ada 2.530 desa yang belum sama sekali menikmati listrik, sedangkan sisanya sudah dialiri listrik, namun kurang dari enam jam.
"Untuk program listrik desa, kami targetkan sampai 2019 total yang akan kami listriki 11.300 desa. Kalau dilihat pencapaian elektrifikasi nasional di akhir tahun 2016 sebesar 91 persen, maka sisa rasio elektrifikasi tinggal sembilan persen," katanya.
Namun, ia mengatakan sisa rasio elektrifikasi itu akan lebih sulit dicapai, karena kawasan yang belum terlistriki berada di Indonesia bagian timur yang terisolasi.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri menambahkan ada 700 desa di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan dilistriki pada 2017.
Sesuai rencana, perseroan menargetkan pembangunan jaringan dan transmisi berjalan hingga November 2017.
"Kami akan membangun beberapa jaringan, kemudian siapkan gardu induk dan transmisi. Kami akan coba 2017 ini ada satu kabupaten di NTT yang 100 persen desanya terlistriki, yaitu di Flores. Tahun depan 500 desa kami selesaikan (listriki). Kerjanya akan lebih berat," kata Machnizon.
Adapun untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia bagian timur, seperti Maluku, Papua dan beberapa pulau kecil Sumatera, PLN akan mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai sumbernya.
Sumber energi tersebut akan disesuaikan dengan kondisi alam masing-masing wilayah, sehingga peningkatan rasio elektrifikasi dan target porsi EBT dalam bauran energi sebesar 23 persen pada 2025 dapat tercapai.
"Dengan demikian, rasio elektrifikasi sekaligus 'renewable energy' (EBT) bisa tercapai dan kami akan fokuskan itu tahun depan sampai 2019. Kalau sesuai RUPTL yang baru, mulai akhir 2021 hampir semua desa sudah dilistriki," ungkap Nicke. (antara)
Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati di Kantor Pusat PLN Jakarta, Rabu (5/4), memaparkan dari total desa yang akan dilistriki tersebut, ada 2.530 desa yang belum sama sekali menikmati listrik, sedangkan sisanya sudah dialiri listrik, namun kurang dari enam jam.
"Untuk program listrik desa, kami targetkan sampai 2019 total yang akan kami listriki 11.300 desa. Kalau dilihat pencapaian elektrifikasi nasional di akhir tahun 2016 sebesar 91 persen, maka sisa rasio elektrifikasi tinggal sembilan persen," katanya.
Namun, ia mengatakan sisa rasio elektrifikasi itu akan lebih sulit dicapai, karena kawasan yang belum terlistriki berada di Indonesia bagian timur yang terisolasi.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri menambahkan ada 700 desa di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan dilistriki pada 2017.
Sesuai rencana, perseroan menargetkan pembangunan jaringan dan transmisi berjalan hingga November 2017.
"Kami akan membangun beberapa jaringan, kemudian siapkan gardu induk dan transmisi. Kami akan coba 2017 ini ada satu kabupaten di NTT yang 100 persen desanya terlistriki, yaitu di Flores. Tahun depan 500 desa kami selesaikan (listriki). Kerjanya akan lebih berat," kata Machnizon.
Adapun untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia bagian timur, seperti Maluku, Papua dan beberapa pulau kecil Sumatera, PLN akan mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai sumbernya.
Sumber energi tersebut akan disesuaikan dengan kondisi alam masing-masing wilayah, sehingga peningkatan rasio elektrifikasi dan target porsi EBT dalam bauran energi sebesar 23 persen pada 2025 dapat tercapai.
"Dengan demikian, rasio elektrifikasi sekaligus 'renewable energy' (EBT) bisa tercapai dan kami akan fokuskan itu tahun depan sampai 2019. Kalau sesuai RUPTL yang baru, mulai akhir 2021 hampir semua desa sudah dilistriki," ungkap Nicke. (antara)