Persentase Penerimaan Polisi Asli Papua Naik 70 Persen
pada tanggal
Monday, 3 April 2017
BIAK (BIAK NUMFOR) - Kepoisian Sektor Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor, Papua menyosialisasikan kebijakan penerimaan bintara Polri khusus orang asli Papua kepada para kepala desa/kampung di wilayah itu.
Kepala Polsek Biak Kota Kompol Irfan Rumasoren seusai sosialisasi mengatakan, kebijakan penerimaan bintara Polri tahun 2017 memberikan pemihakan kepada pemuda pemudi orang asli Papua dengan persentase 70 persen dan 30 persen non-Papua.
"Kepada kepala desa yang mendapat informasi penerimaan bintara Polri dapat menyebarkuaskan kepada warganya sehingga untuk mmepersiapkan diri menghadapi pendaftaran yang sudah dibuka," kata Irfan di Biak, Senin.
Ia mengakui peluang untuk menjadi anggota Polri bagi putra putrid asli Papua sangat terbuka sehingga peran aparat kampung dan orang tua untuk mendorong anak dapat mendaftarkan diri menjadi calon anggota Polri.
Kompol Irfan mengatakan tujuan lain sosialisasi untuk memberikan pengetahuan kepada aparatur kampun tentang penelusuran masalah kepribadian calon pelamar bintara Polri.
"Perlu ada kerja sama dengan aparat kampung dalam memberikan penilaian terhadap warga calon pelamar anggota Polri," kata Irfan didampingi Wakapolsek Ipda Iwan Urbinas.
Sementara tu, Kades Anggraidi Nehemia Ronsumbre menyambut positif kegiatan sosialisasi penerimaan bintara Polri dilakukan jajaran Polsek Biak Kota.
"Adanya perlakuan khusus bagi orang asli Papua membuka peluang putra putrid daerah untuk mengabdi menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia," ujarnya.
Ia berharap kebijakan Kapolda Irjen Pol Paulus Waterpauw untuk memberikan kemudahan bagi lulusan SMA/SMK orang asli Papua diharapkan mendorong peningkatan minat anak menjadi anggota Porli.
Kegiatan sosialisasi dipusatkan di Mapolsek Biak Kota, Jalan Pramuka diikuti puluhan kepala kampung di distrik Biak Kota dan distrik Samofa. (antara)
Kepala Polsek Biak Kota Kompol Irfan Rumasoren seusai sosialisasi mengatakan, kebijakan penerimaan bintara Polri tahun 2017 memberikan pemihakan kepada pemuda pemudi orang asli Papua dengan persentase 70 persen dan 30 persen non-Papua.
"Kepada kepala desa yang mendapat informasi penerimaan bintara Polri dapat menyebarkuaskan kepada warganya sehingga untuk mmepersiapkan diri menghadapi pendaftaran yang sudah dibuka," kata Irfan di Biak, Senin.
Ia mengakui peluang untuk menjadi anggota Polri bagi putra putrid asli Papua sangat terbuka sehingga peran aparat kampung dan orang tua untuk mendorong anak dapat mendaftarkan diri menjadi calon anggota Polri.
Kompol Irfan mengatakan tujuan lain sosialisasi untuk memberikan pengetahuan kepada aparatur kampun tentang penelusuran masalah kepribadian calon pelamar bintara Polri.
"Perlu ada kerja sama dengan aparat kampung dalam memberikan penilaian terhadap warga calon pelamar anggota Polri," kata Irfan didampingi Wakapolsek Ipda Iwan Urbinas.
Sementara tu, Kades Anggraidi Nehemia Ronsumbre menyambut positif kegiatan sosialisasi penerimaan bintara Polri dilakukan jajaran Polsek Biak Kota.
"Adanya perlakuan khusus bagi orang asli Papua membuka peluang putra putrid daerah untuk mengabdi menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia," ujarnya.
Ia berharap kebijakan Kapolda Irjen Pol Paulus Waterpauw untuk memberikan kemudahan bagi lulusan SMA/SMK orang asli Papua diharapkan mendorong peningkatan minat anak menjadi anggota Porli.
Kegiatan sosialisasi dipusatkan di Mapolsek Biak Kota, Jalan Pramuka diikuti puluhan kepala kampung di distrik Biak Kota dan distrik Samofa. (antara)