Pemprov Papua Minta Gapensi Bangun Konsorsium
pada tanggal
Friday, 21 April 2017
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Anggota Gabungan Pelaksana Jasa Kontruksi Indonesia (Gapensi) skala menengah diminta untuk membangun sinergi dengan membuat konsorsium agar dapat melakukan pekerjaan lebih besar.
Asisten II Setda Provinsi Papua Elia Loupaty, di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan hingga sekarang baru dua pengusaha konstruksi kelas besar yang selalu aktif, khususnya orang asli Papua.
"Sedangkan pengusaha kelas menengah itu sudah cukup tersedia. Oleh karena itu salah satu cara adalah konsorsium antar perusahaan, itu penting supaya bisa mengerjakan hal - hal yang lebih besar dan teknisnya semakin kuat," kata Elia.
Konsorsium perusahaan kelas menegah, kata Elia, sangat penting sebab untuk pengerjaan proyek di atas Rp50 miliar, secara teknis diperlukan tenaga - tenaga profesional dan punya kompetensi tertentu.
"Pengusaha kelas menengah ini cukup, jadi saya pikir mereka harus diberikan peran dalam pembangunan," katanya.
Ia juga mengajak anggota Gapensi untuk tidak saling menjatuhkan agar organisasi itu terus bertumbuh dan memberikan pelayanan yang semakin baik.
"Harus dibangun kebersamaan secara intern dari anggota sehingga selalu ada persatuan, tidak saling menjatuhkan tetapi saling mendukung," katanya.
Selain koordinasi antar anggota, lanjut Elia Loupaty, koordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait dapat membuat organisasi itu semakin terkenal.
"Walau Gapensi merupakan satu organisasi profesi yang tua di republik ini, tetapi komunikasi itu penting," katanya.
Ia mengharapkan melalui kegiatan rapat pimpinan daerah itu, terlahir solusi dan saran terhadap persoalan intern yang dihadapi Gapensi dalam mendukung pembangunan di tanah Papua.
"Kita berharap ada hal - hal intern yang dibahas baik yang bersifat administratif maupun teknis untuk kepentingan mereka," katanya (antara)
Asisten II Setda Provinsi Papua Elia Loupaty, di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan hingga sekarang baru dua pengusaha konstruksi kelas besar yang selalu aktif, khususnya orang asli Papua.
"Sedangkan pengusaha kelas menengah itu sudah cukup tersedia. Oleh karena itu salah satu cara adalah konsorsium antar perusahaan, itu penting supaya bisa mengerjakan hal - hal yang lebih besar dan teknisnya semakin kuat," kata Elia.
Konsorsium perusahaan kelas menegah, kata Elia, sangat penting sebab untuk pengerjaan proyek di atas Rp50 miliar, secara teknis diperlukan tenaga - tenaga profesional dan punya kompetensi tertentu.
"Pengusaha kelas menengah ini cukup, jadi saya pikir mereka harus diberikan peran dalam pembangunan," katanya.
Ia juga mengajak anggota Gapensi untuk tidak saling menjatuhkan agar organisasi itu terus bertumbuh dan memberikan pelayanan yang semakin baik.
"Harus dibangun kebersamaan secara intern dari anggota sehingga selalu ada persatuan, tidak saling menjatuhkan tetapi saling mendukung," katanya.
Selain koordinasi antar anggota, lanjut Elia Loupaty, koordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait dapat membuat organisasi itu semakin terkenal.
"Walau Gapensi merupakan satu organisasi profesi yang tua di republik ini, tetapi komunikasi itu penting," katanya.
Ia mengharapkan melalui kegiatan rapat pimpinan daerah itu, terlahir solusi dan saran terhadap persoalan intern yang dihadapi Gapensi dalam mendukung pembangunan di tanah Papua.
"Kita berharap ada hal - hal intern yang dibahas baik yang bersifat administratif maupun teknis untuk kepentingan mereka," katanya (antara)