Pemprov Papua Imbau Sekolah Jujur dalam Ujian Nasional
pada tanggal
Sunday, 9 April 2017
KOTA JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidikan mengimbau lembaga penyelenggara pendidikan (sekolah) agar berlaku jujur dalam penyelenggaraan Ujian Nasional.
Hal demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Elias Wonda kepada wartawan, Jumat (7/4) di Jayapura, menyikapi pelaksanaan Ujian Nasional (UN) secara serentak tingkat SMA/MA pada 10 s/d 13 April 2017 mendatang.
"Pada Senin (10/4) nanti, UN tingkat SMA/MA akan mulai digelar baik, untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) maupun yang tidak menggunakan komputer."
“Saya minta seluruh sekolah di Papua yang menggelar UN agar berlaku jujur. Sehingga pelaksanaan UN dapat terlaksana sebagaimana mestinya dan sesuai dengan yang diharapkan,” terangnya.
Sementara khusus di Kota Jayapura, 30 sekolah dilaporkan melaksanakan ujian dengan sistem UNBK. Sedangkan jumlah peserta UNBK SMA/MA tahun ini mencapai 7.996 siswa dari 76 sekolah. Tersebar di Kota Jayapura, Biak Numfor, Kepulaun Yapen, Merauke, Nabire, Mimika, Keerom dan Kabupaten Sarmi.
“Kalau secara keseluruh peserta UN untuk SMA/MA/SMALB/SMTK tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 19.155 dari 295 sekolah. Jumlah ini mengalami peningkatan bila dibanding tahun ajaran 2015/2016 dengan total 18.008 dari 266 sekolah,” terang dia
Sementara menyinggung soal distribusi soal ujian nasional, tambah dia, sebagian besar telah di diterima lembaga penyelenggara pendidikan tingkat kabupaten dan kota.
Sebelumnya pada 3 s/d 5 April digelar ujian nasional bagi sekolah kejuruan (SMK). Sekitar 10 kabupaten dilaporkan melaksanakan ujian secara elektronik.
Ditambahkan Elia, pelaksanaan UN kali ini dibuat berbeda seperti sebelumnya. Dimana panitia pelaksana menggelar untuk tingkat SMK terlebih dahulu , menyusul SMA.
“Memang berbeda yang kami lakukan. Namun akan tetap efektif pelaksanaannya, apalagi semua teman pemantau sudah ada di kabupaten. Mereka juga sudah ada di sekolah-sekolah untuk melakukan pemantauan,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Elias mengimbau pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Telkom untuk dapat memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Ujian Nasional berbasis komputer di Bumi Cenderawasih. (antara)
Hal demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Elias Wonda kepada wartawan, Jumat (7/4) di Jayapura, menyikapi pelaksanaan Ujian Nasional (UN) secara serentak tingkat SMA/MA pada 10 s/d 13 April 2017 mendatang.
"Pada Senin (10/4) nanti, UN tingkat SMA/MA akan mulai digelar baik, untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) maupun yang tidak menggunakan komputer."
“Saya minta seluruh sekolah di Papua yang menggelar UN agar berlaku jujur. Sehingga pelaksanaan UN dapat terlaksana sebagaimana mestinya dan sesuai dengan yang diharapkan,” terangnya.
Sementara khusus di Kota Jayapura, 30 sekolah dilaporkan melaksanakan ujian dengan sistem UNBK. Sedangkan jumlah peserta UNBK SMA/MA tahun ini mencapai 7.996 siswa dari 76 sekolah. Tersebar di Kota Jayapura, Biak Numfor, Kepulaun Yapen, Merauke, Nabire, Mimika, Keerom dan Kabupaten Sarmi.
“Kalau secara keseluruh peserta UN untuk SMA/MA/SMALB/SMTK tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 19.155 dari 295 sekolah. Jumlah ini mengalami peningkatan bila dibanding tahun ajaran 2015/2016 dengan total 18.008 dari 266 sekolah,” terang dia
Sementara menyinggung soal distribusi soal ujian nasional, tambah dia, sebagian besar telah di diterima lembaga penyelenggara pendidikan tingkat kabupaten dan kota.
Sebelumnya pada 3 s/d 5 April digelar ujian nasional bagi sekolah kejuruan (SMK). Sekitar 10 kabupaten dilaporkan melaksanakan ujian secara elektronik.
Ditambahkan Elia, pelaksanaan UN kali ini dibuat berbeda seperti sebelumnya. Dimana panitia pelaksana menggelar untuk tingkat SMK terlebih dahulu , menyusul SMA.
“Memang berbeda yang kami lakukan. Namun akan tetap efektif pelaksanaannya, apalagi semua teman pemantau sudah ada di kabupaten. Mereka juga sudah ada di sekolah-sekolah untuk melakukan pemantauan,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Elias mengimbau pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Telkom untuk dapat memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Ujian Nasional berbasis komputer di Bumi Cenderawasih. (antara)