Pemprov Papua Dukung Keberadaan Pabrik Pengolahan Kayu
pada tanggal
Wednesday, 5 April 2017
KOTA JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua mendorong pabrik-pabrik pengolahan kayu yang ada di wilayah itu untuk memberdayakan Orang Asli Papua (OAP).
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Elia Loupatty di Jayapura, Selasa, mengatakan, pemerintah sangat mendukung keberadaan pabrik kayu yang ada di Bumi Cenderawasih.
"Selain itu kami juga sangat mendukung bagaimana pabrik ini dapat merekrut anak-anak asli Papua ke depannya lebih banyak lagi," katanya.
Menurut Elia, ketika berkunjung ke salah satu pabrik pengolahan kayu diketahui ternyata pekerjanya semua adalah anak-anak Papua yang ada di sekitar pabrik.
"Ini salah satu bentuk keberpihakan kepada masyarakat Papua sesuai amanat undang-undang otonomi khusus," ujarnya.
Dia menjelaskan, dalam waktu dekat Gubernur Papua Lukas Enembe akan melepaskan ekspor ketiga kayu olahan dari pelabuhan Jayapura pada Senin (10/4) menuju Shanghai, Tiongkok, sebanyak 100 kontainer.
"Kami sudah rapat bersama instansi terkait, agar ekspor kayu olahan yang ketiga kalinya dari pelabuhan Jayapura tidak ada masalah, makanya kami hadir di pabrik pengolahan ini, untuk memastikan kayu yang akan diekspor sudah tersedia," katanya lagi.
Senada dengan Elia Loupatty, Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (Iswa) Papua Daniel Garden mengatakan, pihaknya menargetkan ekspor kayu secara rutin dapat dilakukan setiap bulan.
Hanya saja, volumenya dari pengusaha belum bisa menyanggupi. Di Papua ada tiga perusahaan pengolahan kayu dan bulan ini akan kembali ekspor 100 kontainer atau sebanyak 200 kubik. (antara)
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Elia Loupatty di Jayapura, Selasa, mengatakan, pemerintah sangat mendukung keberadaan pabrik kayu yang ada di Bumi Cenderawasih.
"Selain itu kami juga sangat mendukung bagaimana pabrik ini dapat merekrut anak-anak asli Papua ke depannya lebih banyak lagi," katanya.
Menurut Elia, ketika berkunjung ke salah satu pabrik pengolahan kayu diketahui ternyata pekerjanya semua adalah anak-anak Papua yang ada di sekitar pabrik.
"Ini salah satu bentuk keberpihakan kepada masyarakat Papua sesuai amanat undang-undang otonomi khusus," ujarnya.
Dia menjelaskan, dalam waktu dekat Gubernur Papua Lukas Enembe akan melepaskan ekspor ketiga kayu olahan dari pelabuhan Jayapura pada Senin (10/4) menuju Shanghai, Tiongkok, sebanyak 100 kontainer.
"Kami sudah rapat bersama instansi terkait, agar ekspor kayu olahan yang ketiga kalinya dari pelabuhan Jayapura tidak ada masalah, makanya kami hadir di pabrik pengolahan ini, untuk memastikan kayu yang akan diekspor sudah tersedia," katanya lagi.
Senada dengan Elia Loupatty, Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (Iswa) Papua Daniel Garden mengatakan, pihaknya menargetkan ekspor kayu secara rutin dapat dilakukan setiap bulan.
Hanya saja, volumenya dari pengusaha belum bisa menyanggupi. Di Papua ada tiga perusahaan pengolahan kayu dan bulan ini akan kembali ekspor 100 kontainer atau sebanyak 200 kubik. (antara)