Pemkab Manokwari Siapkan Rp30 Miliar Kembangkan Bandara Rendani
pada tanggal
Tuesday, 25 April 2017
MANOKWARI - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, tahun ini menyiapkan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk mengembangkan bandar udara (Bandara) Rendani.
Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan di Manokwari, Senin, mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk proses pembebasan lahan milik masyarakat yang rencananya akan dimanfaatkan untuk memperpanjang landasan bacu.
"Akan ada tim yang mengkaji berapa luas lahan yang bisa kita bebaskan melalui dana tersebut. Mereka yang akan mengkaji dengan mengacu pada rencana induk pengembangan bandara," kata bupati.
Pengembangan tersebut akan dilakukan untuk memperpanjang sekitar 700 meter landasan pacu. Bupati ingin pesawat berbadan besar segera mendarat di bandara yang bernama asli Lodwic Mandacan tersebut.
Menurut bupati, pembebasan lahan akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kekuatan anggaran daerah. Setelah pembebasan lahan dimulai, Kementerian Perhubungan diharap segera memulai proses pembangunan.
"Kalau tidak ada halangan, tanggal 29 April Batik Air sudah masuk. Kita berharap maskapai lain dan yang lebih juga segera masuk, sehingga harga tiket bersaing," katanya.
Bupati menjelaskan, pada pembebasan lahan ini pemerintah daerah akan menggantirugi lahan, bangunan termasuk tanaman milik warga.
Menurutnya, masyarakat sudah bersedia membebaskan lahan mereka, meskipun demikian masih ada sebagian yang belum bersedia.
"Beginilah pembangunan, ada yang bisa menerima ada juga yang belum. Kita akan bicarakan secara baik agar pembangunan berjalan lancar," sebutnya lagi.
Kepala Bidang Pengembangan Kereta Api dan Udara Dinas Perhubungan Papua Barat Max Sabarofek pada wawancara secara terpisah mengatakan, tahun ini pemerintah Papua Barat melanjutkan pembangunan terowongan Bandara tersebut.
Pihaknya terus memacu agar perpanjangan bandara di ibu kota provinsi tersebut berjalan lancar. (antara)
Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan di Manokwari, Senin, mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk proses pembebasan lahan milik masyarakat yang rencananya akan dimanfaatkan untuk memperpanjang landasan bacu.
"Akan ada tim yang mengkaji berapa luas lahan yang bisa kita bebaskan melalui dana tersebut. Mereka yang akan mengkaji dengan mengacu pada rencana induk pengembangan bandara," kata bupati.
Pengembangan tersebut akan dilakukan untuk memperpanjang sekitar 700 meter landasan pacu. Bupati ingin pesawat berbadan besar segera mendarat di bandara yang bernama asli Lodwic Mandacan tersebut.
Menurut bupati, pembebasan lahan akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kekuatan anggaran daerah. Setelah pembebasan lahan dimulai, Kementerian Perhubungan diharap segera memulai proses pembangunan.
"Kalau tidak ada halangan, tanggal 29 April Batik Air sudah masuk. Kita berharap maskapai lain dan yang lebih juga segera masuk, sehingga harga tiket bersaing," katanya.
Bupati menjelaskan, pada pembebasan lahan ini pemerintah daerah akan menggantirugi lahan, bangunan termasuk tanaman milik warga.
Menurutnya, masyarakat sudah bersedia membebaskan lahan mereka, meskipun demikian masih ada sebagian yang belum bersedia.
"Beginilah pembangunan, ada yang bisa menerima ada juga yang belum. Kita akan bicarakan secara baik agar pembangunan berjalan lancar," sebutnya lagi.
Kepala Bidang Pengembangan Kereta Api dan Udara Dinas Perhubungan Papua Barat Max Sabarofek pada wawancara secara terpisah mengatakan, tahun ini pemerintah Papua Barat melanjutkan pembangunan terowongan Bandara tersebut.
Pihaknya terus memacu agar perpanjangan bandara di ibu kota provinsi tersebut berjalan lancar. (antara)