Pemkab Jayawijaya Perbaiki Jalan Woma - Welesi yang Putus
pada tanggal
Friday, 14 April 2017
WAMENA (JAYAWIJAYA) – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Markus Adolf Hattu mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya untuk melakukan perbaikan jalan Woma-Walesi yang beberapa bulan terakhir terputus karena tergerus air sungai Uwe.
“Meski sudah diusulkan di APBD 2017 namun belum dapat terealisasi, jalan Woma-Walesi akan diupayakan dari sumber dana yang lain,” kata Adolf Hattu saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (4/4).
Menurutnya, terputusnya jalan Woma-Walesi akibat dari pengambilan material sungai Uwe dan tergerusnya pinggiran sungai Uwe dari derasnya aliran sungai yang mengalir. “Dinas PU saat ini sedang menyelesaikan perbaikan jalan dimaksud, karena jalan tersebut merupakan salah satu akses jalan terdekat selain jalan Yagara untuk menuju ke tempat pelaksanaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) pada bulan Agustus nanti,” katanya.
“Dibutuhkan kerja sama yang baik dari semua pihak, karena bila pengambilan material di sungai Uwe ini terus dilakukan dapat mengancam kelangsungan hidup masyarakat disekitarnya bahkan dapat mengancam fasilitas umum yang sudah ada seperti Bandar udara, jembatan Woma yang sudah dbangun permanen dan ruas jalan Woma-Welesi itu sendiri,” ujarnya.
“Kami tetap berusaha semaksimal mungkin, pekerjaan ruas jalan Woma-Walesi ini akan rampung sebelum pelaksanaan FBLB,” tegasnya.
Hal yang tidak kalah pentingnya lanjut Hattu, jembatan di distrik Asotipo yang juga terputus telah diprogramkan pada tahun 2017 dan pembangunannya mengikuti mekanisme pengadaan barang dan jasa oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP).
“Untuk sementara dana yang tersedia di tahun 2017 hanya bisa digunakan untuk membangun jembatan dengan konstruksi kayu, sedangkan untuk jembatan permanen sudah diusulkan pada DAK 2018 ,” tandasnya. (humasjayawijaya)
“Meski sudah diusulkan di APBD 2017 namun belum dapat terealisasi, jalan Woma-Walesi akan diupayakan dari sumber dana yang lain,” kata Adolf Hattu saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (4/4).
Menurutnya, terputusnya jalan Woma-Walesi akibat dari pengambilan material sungai Uwe dan tergerusnya pinggiran sungai Uwe dari derasnya aliran sungai yang mengalir. “Dinas PU saat ini sedang menyelesaikan perbaikan jalan dimaksud, karena jalan tersebut merupakan salah satu akses jalan terdekat selain jalan Yagara untuk menuju ke tempat pelaksanaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) pada bulan Agustus nanti,” katanya.
“Dibutuhkan kerja sama yang baik dari semua pihak, karena bila pengambilan material di sungai Uwe ini terus dilakukan dapat mengancam kelangsungan hidup masyarakat disekitarnya bahkan dapat mengancam fasilitas umum yang sudah ada seperti Bandar udara, jembatan Woma yang sudah dbangun permanen dan ruas jalan Woma-Welesi itu sendiri,” ujarnya.
“Kami tetap berusaha semaksimal mungkin, pekerjaan ruas jalan Woma-Walesi ini akan rampung sebelum pelaksanaan FBLB,” tegasnya.
Hal yang tidak kalah pentingnya lanjut Hattu, jembatan di distrik Asotipo yang juga terputus telah diprogramkan pada tahun 2017 dan pembangunannya mengikuti mekanisme pengadaan barang dan jasa oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP).
“Untuk sementara dana yang tersedia di tahun 2017 hanya bisa digunakan untuk membangun jembatan dengan konstruksi kayu, sedangkan untuk jembatan permanen sudah diusulkan pada DAK 2018 ,” tandasnya. (humasjayawijaya)